Whisnu janjikan proyek JLLB bakal dongkrak ekonomi warga pinggiran
Whisnu meyakini, bila jalan itu tersambung, maka akses warga akan lebih mudah menjual hasil karya mereka.
Pasangan petahana Calon Wali Kota dan Calon Wakil Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana, mengumbar janji bakal melanjutkan proyek pembangunan Jalur Lingkar Luar Barat (JLLB) Kota Surabaya. Menurut mereka, jika pekerjaan itu sukses, bakal mendongkrak ekonomi warga di pinggiran Kota Pahlawan itu.
"Ini awal dimulainya proyek infrastruktur, yang nantinya bisa terintegrasi dengan pemberdayaan masyarakat sekitar," kata calon Wakil Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana, Rabu (28/10).
Whisnu menjanjikan, pembangunan infrastruktur tidak hanya dilakukan di tengah kota, tapi juga di kawasan pinggiran, seperti wilayah Surabaya barat. Dia menambahkan, hal itu sudah dimulai dengan pembangunan proyek Jalur Lingkar Luar Barat (JLLB) Kota Surabaya.
"Seiring pembangunan JLLB di kawasan Surabaya barat, juga dilakukan pengembangan pelayanan publik, baik sarana pendidikan maupun layanan kesehatan seperti Puskesmas," ujar Whisnu.
Proyek JLLB terbagi empat tahap. Dimulai dari Tambak Osowilangun hingga perbatasan Surabaya-Gresik. Proyek tahap pertama, yaitu pembangunan jalur sepanjang 2,18 kilometer dari Lakarsantri hingga Gresik, sudah diresmikan Risma di akhir masa jabatannya sebagai wali kota, beberapa waktu lalu.
Menurut Whisnu, masyarakat di sekitar tiga kecamatan, yaitu Benowo, Sambikerep, dan Pakal dijanjikan ikut merasakan dampak pembangunan infrastruktur tersebut.
"Jadi seperti yang disampaikan Bu Risma, di Surabaya ini sudah tidak ada lagi kawasan pinggiran," sambung Whisnu.
Menurut Whisnu, potensi strategis di Kecamatan Pakal dan Benowo bisa diberdayakan buat mendongkrak ekonomi warga. Salah satunya dengan menjual kuliner khas Semanggi Suroboyo dan Tambak Garam. Bila jalan itu tersambung, dia menjanjikan warga lebih mudah membeli makanan itu.
"Nah, dengan adanya infrastruktur JLLB ini akan berpengaruh positif bagi masyarakat di kawasan tersebut," ucap Whisnu.
Whisnu juga menjanjikan, kalau jalan itu tersambung, maka dampak positif lainnya potensi wilayah di perbatasan Gresik semakin bisa dikenal luas. Apalagi, papar Whisnu, pemberdayaan ekonomi kerakyatan menjadi salah satu bidang yang disiapkan Pemkot Surabaya menyambut era masyarakat ekonomi ASEAN (MEA).
"Agar warga Surabaya ke depan tetap bisa menjadi tuan rumah di kotanya sendiri," ujar Whisnu.
Proyek JLLB adalah membangun jalanan sepanjang 19,8 kilometer dengan lebar 55 meter. Proyeknya dimulai dari Tambak Osowilangun hingga perbatasan Gresik, di Kecamatan Pakal.
Untuk proyek tahap dua, pembangunan akan dilanjutkan dari kawasan Lakarsantri hingga Sememi, dengan panjang jalur 6,45 kilometer. Sementara tahap ketiga akan dilanjutkan dari Raya Sememi hingga Roro Kalisari, dengan panjang jalur 3,85 kilometer.