Wiranto : Pemilu Ibarat Orang Memilih Sopir Bus
Ia pun menjelaskan, Pemilihan Umum (Pemilu) itu seperti seseorang sedang memilih sopir bus. Terlebih, jika sopir bus tersebut sudah mempunyai pengalaman sebagai seorang sopir.
Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengibaratkan, kalau Indonesia adalah orang yang begitu banyak sedang naik bus yang sedang menuju ke suatu tujuan. Hal itu ia sampaikan saat memberikan sambutan di hadapan peserta 'Rakornas Bidang Kewaspadaan Nasional Dalam Penyelenggaraan Pemilu Tahun 2019' di Hotel Grand Paragon, Jakarta Barat.
"Saya selalu mengibaratkan Indonesia adalah orang yang begitu banyak naik bis yang besar sekali yang namanya Indonesia, akan mencapai kota tujuan di sana, belum sampai, masih di etape pertama, menuju etape kedua," katanya di Jakarta, Rabu (27/3).
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
"Etape pertama sudah bagus, sopir busnya sudah hati-hati, dia pintar, mahir dan sampai pada tujuan pertama, untuk menuju sana nanti," sambungnya.
Ia pun menjelaskan, Pemilihan Umum (Pemilu) itu seperti seseorang sedang memilih sopir bus. Terlebih, jika sopir bus tersebut sudah mempunyai pengalaman sebagai seorang sopir.
"Kesempatan Pemilu memilih sopir bus, gampang kan milih yang mana, yang pengalaman atau tidak berpengalaman? Yang punya ilmu atau tidak punya ilmu? Yang sabar atau yang galak? Tinggal dipilih kan?," jelasnya.
Mantan Panglima ABRI ini pun ingin mengajak masyarakat untuk bisa memilih seorang sopir bus atau pemimpin yang benar pada saat Pemilu yang dilaksanakan pada 17 April 2019.
"Makanya, kita ajak lihat, ayo, untuk memilih yang benar. Saya orang Islam, di dalam salah satu haditz, yang menyatakan bahwa berikan suatu perkara kepada ahlinya, kalau bukan ahlinya, maka tunggu kehancurannya. Saya bukan kiai, tetapi saya dengar dari kiai. Berikan perkara kepada ahli, kalau bukan ahli, maka tunggu kehancurannya, itu normal, itu rasional," ujarnya.
Selain itu, Ia mengajak masyarakat atau peserta yang hadir dalam Rakornas ini untuk berdoa agar pemilu berjalan dengan aman. "Mari kita berdoa, agar pemilu aman, sukses dan jurdil dapat terlaksana sesuai harapan kita bersama," pungkas Wiranto.
(mdk/fik)