Pemudik Harus Tahu, Tips Berkendara Ala Sopir Bus Lintas Sumatera
Pengendara jangan sampai kekurangan cairan khusunya air putih yang harus selalu tersedia selama perjalanan.
Hal yang terpenting bagi pemudik sebelum berkendara jauh ialah istirahat yang cukup.
Pemudik Harus Tahu, Tips Berkendara Ala Sopir Bus Lintas Sumatera
Rutinitas menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 H tidak lepas dari kegiatan mudik yang dilakukan banyak para perantau untuk kembali ke kampung halaman masing-masing, sebelum atau sesudah lebaran.
Terlepas dari itu patut diperhatikan sebelum mudik harus memastikan segala persiapannya mulai dari kesehatan, stamina, sampai kondisi kendaraan, agar lancar selama perjalanan.
Kepada merdeka.com, Oan Kusnandar (51) sopir bus lintas Sumatera dari armada Epa Star pun berbagi beberapa tips untuk pengemudi agar kuat selama menempuh perjalanan mudik ke kampung halaman.
Menurut Oan, hal yang terpenting bagi pemudik sebelum berkendara jauh ialah istirahat yang cukup. Selama 12 tahun menjadi sopir bus, dia selalu menerapkan istirahat sekitar 12 jam sebelum keberangkatan.
"Kuncinya istirahat yang cukup sebelum jalan. Itu harus, biar tubuh kita fit. Kalau saya biasanya 12 jam itu pokoknya kita bisa tidur, rebahan siapkan tenaga," kata Oan saat ditemui di terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Minggu (7/4).
Setelah istirahat, tak lupa Oan selalu menyarankan agar pengendara jangan sampai kekurangan cairan khusunya air putih yang harus selalu tersedia selama perjalanan, termasuk minuman yang disukai. Semisal, dirinya yang sangat suka dengan kopi selalu menyempatkan diri menyeruput kopi hitam pahit tanpa gula baik sebelum dan ketika berkendara.
merdeka.com
"Jangan memakai gula, sebab dia merasa rasa manis akan membuatnya mengantuk," katanya.
Selain itu apabila merokok, Oan sebagai perokok selalu menyempatkan mengisap beberapa batang ketika, sebelum, sedang rehat atau setelah berkendara untuk membuatnya rileks.
“Kopi hitam pahit satu jangan pakai gula nanti ngantuk, sama rokok. Itu biasanya sesajen saya lah, sama minum air putih harus cukup,” ujarnya.
Oan pun mengingatkan kepada para pemudik, bisa mengikuti pola jam kerja yang diterapkan perusahaannya. Dengan membatasi para sopir bus berkendara selama enam jam, setelah itu diwajibkan istirahat.
Sehingga setiap kali perjalanan lintas Sumatera, Ape Star akan menyiapkan dua sopir untuk saling bergantian selama di perjalanan. Hal ini ditujukan untuk menghindari kelelahan dari sopir yang harus selalu berkonsentrasi selama membawa bus.
“Di sini saya enam jam maksimal berkendara, nah kalau udah gak kuat dibawah enam jam ngantuk gitu ya boleh juga gantian langsung. Makanya, setiap perjalanan ada dua sopir dan satu kenek,” jelasnya.
Terakhir, tips dari Oan bagi pemudik agar aman berkendara yakni, memahami kondisi jalur dan medan selama perjalanan ke kampung halaman. Pengetahuan itu sangat penting, khususnya di jalur Sumatera.
“Penting banget tau medan dan jalur, apalagi lintas Sumatera yang masih banyak hutan. Apalagi setelah Palembang, itu jalur akan menyempit dan berliku-liku,” tuturnya.
Bahkan Oan yang sudah berpengalaman melintas di jalur lintas Sumatera selama 4 tahun ditambah 16 tahun jalur Trans Jawa - Bali. Telah paham sampai ke karakteristik warga sekitar ketika mengemudi di jalan raya.
“Sebenarnya kalau jalan Jawa-Bali itu masih relatif aman, apalagi fasilitas tol sudah tersedia. Kita tinggal harus paham kapan titik jalan bergelombang, biasanya di tol ada kan jadi harus hati-hati,” kata dia.
“Nah kalau Sumatera itu selepas Tol Palembang. Kita harus hati-hati apalagi jalan sempit dan ada warga sekitar, jadi kalau nyalip itu harus penuh perhitungan. Kalau bisa kita main aman aja, jangan ugal-ugalan,” sambungnya.