Yusril klaim bisa menang lawan Ahok jika hanya dua calon di Pilgub
Yusril menyebut elektabilitasnya tak kalah dengan Ahok. Apa buktinya?
Bakal calon Gubernur DKI Jakarta Yusril Ihza Mahendra mengatakan, tidak pernah mundur dalam persaingan menjadi pemimpin Pemprov DKI Jakarta. Sebab dirinya masih melakukan sosialisasi untuk menunjukkan kepada partai politik bagaimana elektabilitasnya saat ini.
"Saya enggak ada persiapan apa-apa, saya sudah melakukan sosialisasi, tugas saya menunjukkan kepada partai-partai bahwa elektabilitas saya seperti ini, petahana seperti ini, silakan partai-partai memilih," katanya di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Selasa (14/6).
Dia mengungkapkan, telah memiliki 10 hasil survei terkait elektabilitas dirinya dengan Basuki Tjahaja Purnama. Di mana 10 lembaga survei ini terdiri atas dua lembaga disponsori oleh Yusril, dua lembaga survei yang dekat dengan Basuki atau akrab disapa Ahok (Cyrus Network dan Populi Center) dan sisanya lembaga survei independen.
"Jadi sekiranya ada 14 nama disampaikan kepada publik, siapa yang akan anda pilih jadi Gubernur DKI, ya Pak Ahok dapat 34 persen, saya dapat 29 persen," terangnya.
Yusril menjelaskan, masih ada potensi menang bagi dirinya bilamana hanya ada dua pasangan calon yang bersaing dalam Pilkada 2017 mendatang. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan kemungkinan 40 persen akan memilih Ahok, 35 persen memilih Yusril dan 25 persen masih belum menentukan pilihan
"Jadi saya akan bilang partai ya ini hasil survei, silakan tentukan sikap, anda mau dukung siapa. Mau dukung petahana atau dukung penantang. Ini Pilkada masih lama loh, bulan Februari. Kalau sekarang perbedaannya 35 lawan 40 berarti bulan Desember bisa lewat. Jadi anda mau pilih siapa," tutupnya.
Baca juga:
Jelang Ramadan, Yusril minta Ahok tak teror warga Luar Batang
Digugat, Ahok nilai Yusril halangi pembangunan
Digugat class action Yusril, Ahok tetap gusur kawasan Jakarta Utara
Golkar lirik Ahok dan rayu Yusril di Pilgub DKI
Ahok lawan Yusril di Pilgub: Lumayan kalau menang lawan Ketum partai
-
Bagaimana Yusril membandingkan status hukum Eddy Hiariej dengan Bambang Widjojanto? Menurut Yusril, kasus yang menjerat Eddy berbeda dengan Bambang. Sebab, hingga saat ini mantan pimpinan KPK itu masih berstatus tersangka."Kalau orang di-SP3 itu close, orang dimenangkan praperadilannya close. Orang ini tersangka, cuma di-dep, tidak dimajukan ke pengadilan, sampai kapan pun menjadi tersangka," ujar Yusril.
-
Apa yang dilakukan Aira Yudhoyono bersama kakeknya, Susilo Bambang Yudhoyono? Mereka menikmati waktu bersama dengan penuh keasyikan, saling memperhatikan berbagai hal di sekitar mereka!
-
Kenapa Yusril mempertanyakan status Bambang Widjojanto? Kami patut mempertanyakan status Pak Bambang Widjojanto sendiri. Beliau itu kan tersangka, P21 dilimpahkan ke kejaksaan, di-deponer status beliau itu lagi. Apa sekarang ini? Tersangka selamanya, seumur hidup tersangka," kata Yusril di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis (4/4).
-
Kapan Kurniawan Dwi Yulianto lahir? Kelahiran Kurniawan Dwi Yulianto 13 Juli 1976
-
Kenapa Ahok menahan Yosafat saat meniup lilin? Ahok lalu menahan Yosafat agar tidak ikut meniup lilin pada ulang tahun adiknya.
-
Siapa Imad Aqil? Kelompok Hamas mempunyai sosok pejuang yang menjadi inspirasi mereka dalam melawan pasukan Israel. Imad Aqil, salah satu pejuang Hamas yang namanya dikenal di Palestina.