Yusril Jawab Ahli Kubu Anies Soal Suara Prabowo Melejit Efek Blusukan Jokowi, Singgung Megawati Vs SBY di Pilpres 2004
Yusril pun membandingkan pasangan calon lain yang juga didukung oleh tokoh-tokoh berpengaruh lain.
Yusril pun membandingkan pasangan calon lain yang juga didukung oleh tokoh-tokoh berpengaruh lain.
Yusril Jawab Ahli Kubu Anies Soal Suara Prabowo Melejit Efek Blusukan Jokowi, Singgung Megawati Vs SBY di Pilpres 2004
Ketua Tim Hukum Prabowo-Gibran Yusril Ihza Mahendra mempertanyakan apa masalahnya jika Prabowo-Gibran mendapat suara terbanyak ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjabat. Yusril pun membandingkan pasangan calon lain yang juga didukung oleh tokoh-tokoh berpengaruh lain.
Dalam hal ini, Yusril merespons paparan ekonom Vid Adrison yang dihadirkan sebagai ahli kubu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dalam sidang sengketa Pilpres 2024 di gedung MK, Jakarta Pusat, Senin (1/4).
Vid awalnya membeberkan kunjungan yang dilakukan oleh Jokowi ke daerah-daerah selama periode Oktober 2023 hingga Februari 2024 membuat suara Prabowo-Gibran mengalami peningkatan.
"Ada kenaikan perolehan suara paslon 02 yang cukup besar jika dibandingkan dengan suara Prabowo pada Pilpres 2019 dengan rata-rata kenaikan 32 persen, minimum 6,3 (persen) maksimum 66,3 (persen)," kata Vid.
Vid melihat adanya perbedaan yang jauh dari perolehan suara Prabowo pada Pilpres 2019 dan 2024 ini.
"Paslon 02 itu direfleksikan oleh perolehan Jokowi di 2019, karena ada pandangan dari masyarakat bahwa 02 didukung oleh Presiden Jokowi. Hasilnya memang signifikan jadi ada unsur fanatisme," ujar Vid.
Yusril Cecar Ahli Kubu Anies
Yusril lalu mendapat kesempatan bertanya ke ahli. Dia mempertanyakan apakah calon lain yang didukung oleh petahana bakal menang Pilpres. Yusril mengaitkan kekalahan Megawati Soekarnoputri oleh Susilo Bambang Yudhoyono.
"Bahwa petahana, atau calon yang didukung oleh petahana akan mendapatkan suara lebih dibanding calon lain? Bagaimana ahli dapat menerangkan kekalahan Megawati dengan SBY, dan Pilpres 2024?" tanya Yusril.
Yusri lalu bicara faktor kebetulan saja bahwa Jokowi yang sedang menjabat Presiden dan suara Prabowo-Gibran memperoleh suara terbanyak.
"Kalau memang kesimpulan ini berlaku, apakah hanya satu faktor kebetulan, Jokowi yang jadi presiden dan dia mendukung pasangan Prabowo-Gibran dan memperoleh suara lebih," ucap Yusril.
Yusril lalu menyebut jika saat ini Jusuf Kalla menjadi presiden apakah berarti Anies-Muhaimin bakal menang Pilpres.
"Seandainya sekarang yang jadi presiden Jusuf Kalla, yang mendukung Anies-Muhaimin, berarti calon itu akan peroleh suara lebih di pilpres sekarang?" kata Yusril.
Lebih jauh pula, Yusril bertanya bila Megawati menjadi Presiden apakah dipastikan Ganjar-Mahfud bakal mendapat suara banyak.
"Seandainya lagi, yang jadi presiden Megawati, maka Ganjar-Mahfud akan dapat suara lebih berdasarkan saudara, apa masalahnya? persidangan sekarang ini dengan pendapat saudara itu? Ada sesuatu yang salah atau tidak?" ucap Yusril.