Puasa, ibadah menantang bagi Muslim Artik
Muslim Artik menghadapi dilema dalam berpuasa dan tidak ada kesepakatan untuk mengatasinya.
Puasa merupakan sebuah tantangan bagi seluruh muslim di dunia. Mereka diwajibkan menghindari makan, minum, serta kenikmatan dunia lainnya saat Ramadan tiba.
Tetapi, bagi sebagian Muslim yang lain, terutama mereka yang tinggal di kawasan bumi bagian utara, puasa benar-benar menjadi sebuah tantangan. Sebab, mereka harus menjalankan puasa dengan hari tanpa merasakan malam, seperti penduduk Kiruna
"Kiruna merupakan dataran tinggi seperti Swedia, matahari tidak pernah terbenam sepanjang bulan," ujar salah satu penduduk yang telah tinggal selama 24 tahun di Kiruna, Ali Melhem (45), seperti dilansir onislam.net, Kamis (18/7).
Melhem menyadari jika waktu cerah atau siang hari bukanlah waktu yang tepat untuk melewatkan puasa. Tetapi, jika harus menjalankan puasa selama 23 jam sehari, Melhem menilai itu merupakan tantangan yang tidak seorangpun bisa menjalankannya.
"Saya dan istri saya tidak bisa membuat pilihan. Kami harus berkonsultasi dengan para mullah dari Iraq hingga Iran. Mereka mengatakan kami dapat menunggu puasa hingga musim semi," kata Melhem yang kebetulan merupakan seorang Syiah.
Apa yang Melhem lakukan ternyata berbeda dengan Muslim Sunni yang sama-sama tinggal di Kiruna. Dia mencontohkan, Muslim Sunni mengakhiri puasa mereka mengikuti terbenamnya matahari di Mekkah sebagai jalan keluar.
"Saya kemudian mengikuti waktu matahari di kota-kota terdekat Swedia. Tapi, berpuasa sepanjang 23 jam sehari merupakan sebuah kesulitan," ungkapnya.
Tidak ada kesepakatan
Muslim Artik memang menghadapi dilema ketika mereka menjalankan puasa. Namun demikian, tidak ada kesepakatan yang bisa ditempuh untuk mengatasi dilema itu.
"Sejumlah Imam dan organisasi Islam memiliki pendapat yang berbeda," ucap Presiden Islamic League of Sweden, Omar Mustafa.
Omar mengatakan, keputusan mengenai lamanya durasi waktu puasa bergantung pada keyakinan masing-masing. "Tetapi, bukan berarti Anda bisa berpuasa sepanjang waktu," tambah dia.