16 Persen remaja Amerika adalah korban bullying
Cyberbullying juga dikatakan sebagai bentuk bullying yang tersembunyi, karena sedikit orang yang tahu.
Sekitar 15 persen remaja Amerika yang duduk di bangku setara SMA adalah korban cyberbullying, demikian menurut penelitian terbaru.
Berdasarkan penelitian tersebut, ternyata banyak remaja yang menghabiskan waktu berjam-jam bermain video games atau menggunakan komputer untuk hal selain tugas sekolah.
-
Apa yang dimaksud dengan bullying? Bullying atau perundungan salah satu masalah sosial yang kerap terjadi di lingkungan sekolah, tempat kerja hingga dunia maya.
-
Bagaimana bullying tersebut terjadi? Dalam video tampak korban, AY (14), tak bisa berbuat apa-apa saat menjadi sasaran teman-teman sekelasnya. Dia dimaki dengan kata-kata kasar menggunakan bahasa setempat oleh para pelaku. Korban juga dipaksa sujud dan mencium kaki pelaku. Kepalanya didorong ke bawah oleh salah satu pelaku, sementara pelaku lain tertawa. Kemudian pelaku lain sengaja mendorong temannya dengan tujuan menimpa badan korban. Saat rambut korban berantakan, pelaku memaksanya berkaca ke layar ponsel.
-
Apa saja contoh tindakan bullying yang dilakukan anak dan remaja? Mereka mungkin melecehkan atau mengolok orang lain dalam upaya untuk menonjol di antara teman-teman mereka.
-
Bagaimana cara mengatasi dampak bullying pada pelaku? Mereka cenderung mengembangkan perilaku agresif yang dapat berlanjut hingga dewasa, meningkatkan risiko terlibat dalam tindakan kriminal atau kekerasan lainnya. Selain itu, pelaku bullying sering kali memiliki masalah dalam membangun hubungan yang sehat dan berkelanjutan, baik secara pribadi maupun profesional. Mereka juga bisa mengalami masalah emosional dan psikologis seperti rasa bersalah, penyesalan, atau bahkan merasa terisolasi dari lingkungan sosial mereka.
-
Apa itu bullying? Bullying adalah segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terus menerus.
Peneliti tepatnya menganalisis data dari 15.000 sekolah negeri dan swasta. Ternyata, satu dari enam siswa mengaku pernah menjadi korban cyberbullying selama 12 bulan terakhir.
Sebagaimana dilansir dari US News, remaja perempuan dua kali lebih berisiko menjadi taget bullying. Penelitian tersebut lantas dilaporkan dalam pertemuan Pediatric Academic Societies di Washington DC.
"Bullying di elektronik di antara remaja bisa mengancam rasa kepercayaan diri, kondisi mental, dan status sosial mereka," papar kepala penulis penelitian, Dr Andrew Adesman.
Dr Adesman juga menambahkan bahwa meskipun teknologi semakin canggih, namun orang tua dan sekolah perlu memahami kalau kecanggihan tersebut membawa potensi berbahaya bagi remaja.
Cyberbullying juga dikatakan sebagai bentuk bullying yang tersembunyi, karena sedikit orang yang tahu. Namun dampaknya bisa sangat menghancurkan kondisi korban.
Baca juga:
5 Hal yang harus dibicarakan anak gadis dengan ibunya
Bayi yang banyak berkeringat cenderung tak agresif
Memotong tali pusar terlalu cepat bahayakan kesehatan bayi?
Orang tua terlalu protektif bikin anak rentan dibully
Cara mencegah kekerasan pada anak