Awas, penyakit gusi kini dikaitkan dengan risiko kanker payudara
Penelitian ungkap penyakit pada gusi meningkatkan risiko kanker payudara pada wanita. Ungkap di sini!
Penyakit periodontal atau dikenal juga dengan penyakit gusi adalah salah satu penyakit yang umum terjadi. Tak disangka, penyakit ini telah ditemukan berkaitan dengan risiko penyakit jantung, stroke dan diabetes yang lebih tinggi.Sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh the University at Buffalo's School of Public Health and Health Professions menemukan bahwa wanita yang telah mengalami masa menopause dan mengalami penyakit gusi sekaligus memiliki riwayat merokok memiliki risiko lebih tinggi mengalami kanker payudara.
Melansir dari medicaldaily.com, peneliti mengatakan bahwa bakteri dalam mulut perokok, mantan perokok dan orang yang tidak merokok berbeda-beda. Dalam studi tersebut para peneliti mengumpulkan data dari 73.737 wanita yang telah mengalami masa menopause. Mereka juga telah tercatat dalam Women’s Health Initiative Observational Study bahwa mereka telah didiagnosis tidak mengalami kanker payudara. Tim peneliti mengamati hubungan antara penyakit gusi dan kanker payudara. Penelitian ini juga didasarkan pada hasil penelitian sebelumnya yang menunjukkan efek dari penyakit gusi dapat bervariasi tergantung pada riwayat pasien dengan rokok.
-
Apa itu kanker pankreas? Kanker pankreas adalah jenis kanker yang berasal dari sel-sel yang ada di jaringan pankreas. Sel-sel kanker pankreas merupakan sel-sel yang mengalami pertumbuhan yang tidak terkontrol dan dapat menyebar ke organ dan jaringan lain di sekitarnya.
-
Bagaimana cara mencegah kanker? Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah kanker, antara lain: Mengonsumsi makanan sehat, rutin berolahraga, menghindari rokok dan minuman beralkohol, melakukan deteksi dini, melakukan vaksinasi, dan mengurangi paparan sinar matahari.
-
Bagaimana cara mendiagnosis kanker tenggorokan? Untuk melakukan diagnosis, dokter terlebih dahulu menanyakan gejala serta riwayat kesehatan pasien. Kebiasaan pasien yang bisa mempengaruhi serta memicu timbulnya gejala juga akan ditanyakan, misalnya seperti merokok atau mengonsumsi minuman beralkohol.
-
Apakah kanker nasofaring itu? Salah satu jenis kanker yang jarang terjadi adalah kanker nasofaring atau karsinoma nasofaring. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO), penderita kanker nasofaring setiap tahunnya di seluruh dunia sekitar 80 ribu. Meski sedikit dibanding kanker lain, kanker nasofaring tetap harus segera ditangani dengan benar.
-
Bagaimana cara mencegah kanker pankreas? Perlu diketahui, kanker pankreas merupakan salah satu jenis kanker yang memiliki tingkat kematian yang tinggi. Namun, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah risiko terkena kanker pankreas, yaitu sebagai berikut:• Makan makanan yang mengandung serat dan antioksidan. Serat dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan, mengurangi peradangan, dan memperlambat pertumbuhan sel kanker. Antioksidan, seperti vitamin C dan E, dapat melawan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel pankreas.• Hindari makanan tinggi kolesterol. Kolesterol yang tinggi dalam tubuh dapat meningkatkan risiko terkena kanker pankreas. Makanan yang tinggi kolesterol biasanya adalah makanan berlemak, seperti makanan cepat saji, makanan olahan, serta makanan berminyak. • Mengurangi atau berhenti minuman beralkohol. Alkohol dapat menyebabkan kerusakan sel-sel pankreas dan meningkatkan risiko terkena kanker. • Menghindari kebiasaan merokok. Merokok diketahui merupakan salah satu penyebab utama kanker pankreas. Oleh karena itu, berhenti merokok sangat penting dalam mencegah kanker pankreas.• Olahraga Olahraga secara teratur dapat membantu menjaga berat badan ideal, mengurangi peradangan, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
-
Bagaimana sel kanker menyebar? Penyebaran sel kanker atau metastasis adalah hal yang paling ditakutkan dari penyakit kanker. Sel kanker bisa menginvasi jaringan di sekitarnya, sewaktu-waktu dapat masuk ke aliran darah atau saluran limfe dan terbawa jauh ke jaringan atau organ tubuh lain.
Setelah mendiagnosis 26,1% wanita dengan penyakit gusi, para peneliti melakukan penelitian lanjutan selama 6,7 tahun. Pada akhir penelitian, sekitar 2.124 wanita telah didiagnosis mengalami kanker payudara. Di antara semua wanita yang terdaftar dalam penelitian, wanita dengan penyakit gusi memiliki risiko 14% lebih tinggi untuk mengembangkan kanker payudara.
Hasil penelitian tak jauh berbeda dari prediksi para peneliti. Merokok memiliki dampak yang signifikan terhadap perkembangan kanker payudara. Bahkan wanita dengan penyakit gusi dan telah berhenti merokok dalam waktu 20 tahun terakhir justru memiliki risiko 5-6 persen menderita kanker payudara. Menurut National Institute of Dental and Craniofacial Research, penyakit gusi dapat mencakup apa saja yang terkait dengan peradangan gusi hingga kondisi serius yang mengakibatkan kerusakan besar pada jaringan lunak dan tulang yang mendukung gigi (tartar).
Ketika plak dan tartar tak diobati, bakteri menyebbakan radang gusi yang dikenal sebagai gangivitis. Jika gangivitis tidak diobati, maka inilah yang akan menyebabkan periodontitis atau radang di sekitar gigi. Penumpukan bakteri ini membantu para peneliti menjelaskan hubungan antara radang gusi dan kanker payudara. Meskipun penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan untuk menemukan hubungan sebab akibat, namun para peneliti yakin bahwa bakteri tersebut juga berefek pada jaringan payudara.
Baca juga:
Satu lagi manfaat biji kakao bagi kesehatan ginjal dan jantung
Waspada, kecemasan ternyata tingkatkan risiko demensia
Turunnya berat badan bantu kamu tidur lebih nyenyak malam ini
Kemampuan otak ditandai oleh kekuatan kaki, benarkah?