Bongkar 7 mitos seputar stroke!
Hanya orang tua yang terserang stroke, benarkah?
Selain serangan jantung, stroke juga termasuk penyakit kardiovaskular yang perlu diwaspadai. Agar lebih memahami kondisi tersebut, bongkar mitos seputar stroke seperti yang dilansir dari Health berikut ini.
Hanya orang tua yang terserang stroke
Salah. Meskipun kebanyakan stroke memang menyerang orang-orang di atas usia 65 tahun, namun satu pertiga pasien stroke ternyata adalah mereka yang berusia di bawah 65 tahun. Jumlah penderita stroke muda pun kabarnya semakin meningkat seiring dengan epidemi obesitas.
-
Kapan Hari Stroke Sedunia diperingati? Setiap 29 Oktober, masyarakat dunia memperingati Hari Stroke Sedunia.
-
Apa yang dimaksud dengan stroke? Stroke adalah kondisi medis yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu atau terhenti, biasanya karena penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak. Hal ini menyebabkan sel-sel otak tidak mendapatkan pasokan oksigen dan nutrisi yang cukup, sehingga menyebabkan kerusakan pada jaringan otak.
-
Apa itu Stroke? Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika suplai darah ke otak terhenti atau terganggu. Ketika otak tidak mendapatkan cukup oksigen dan nutrisi dari aliran darah, sel-sel otak mulai mati dalam beberapa menit.
-
Siapa saja yang berisiko terkena stroke? Tekanan darah tinggi adalah salah satu faktor risiko utama untuk stroke. Penting untuk menjaga tekanan darah Anda tetap normal dengan mengadopsi pola makan sehat, seperti mengurangi konsumsi garam dan makan makanan rendah lemak. Juga, pastikan untuk rutin memeriksakan tekanan darah dan mengikuti saran dokter jika diperlukan.
-
Siapa yang bisa terkena stroke? Penderita stroke seringkali mengalami kesulitan menyampaikan kata-kata dengan jelas atau memahami pembicaraan orang lain.
-
Kenapa wanita lebih rentan terkena stroke? Wanita lebih rentan terhadap stroke karena hormon. Tingkat hormon, terutama estrogen, dapat mempengaruhi kekuatan pembuluh darah dan membuatnya lebih rentan terhadap robekan dan pembekuan darah.
Hanya ada satu jenis stroke
Sebenarnya, ada dua. Sekitar 85 persen stroke muncul akibat penyumbatan pembuluh darah yang mengalir ke otak. SIsanya adalah pendarahan otak yang terjadi ketika pembuluh darah rusak. Faktor risikonya sama, tetapi penanganannya sangat berbeda.
Stroke tidak bisa dicegah
Siapa bilang? Sekitar 80 persen stroke bisa dicegah. Caranya mengontrol berat badan, tekanan darah, dan kadar kolesterol. Ketiganya bisa didapat dengan cara rajin berolahraga, makan sehat, dan mengurangi konsumsi alkohol.
Gejala stroke selalu kejang
Tidak benar. Terkadang gejala stroke cukup ringan berupa pusing saja. Sama seperti penyakit jantung, pria dan wanita pun bisa memiliki gejala stroke yang sama. Namun beberapa wanita terkadang juga cegukan saat terkena stroke.
Gejala stroke bisa hilang dengan sendirinya
Tentu saja tidak. Ketika menyadari bahwa seseorang menderita gejala stroke, cara terbaik untuk menanganinya adalah menghentikan gejala tersebut. Misalnya segera berkonsultasi ke dokter sebelum semuanya terlambat.
Lama sembuh dari stroke bisa bikin cacat
Tidak selalu. Pernah ada pasien stroke yang sama sekali tidak membaik kondisinya selama enam bulan. Namun hal itu sebenarnya dikarenakan otak masih sedang dalam proses menyusun ulang sistemnya. Jadi tetap ada kesempatan bagi para pasien stroke untuk bisa sembuh total meskipun waktunya lama.
Dokter tak bisa membantu jika terlambat tiga jam
Majunya dunia kesehatan membuat adanya obat-obatan bisa menangani pasien stroke dengan lebih efektif. Jadi tidak benar jika ada yang bilang bahwa dokter tak bisa membantu saat pasien stroke sudah terlambat tiga jam untuk berobat. Namun tetap saja, penanganan lebih cepat memang lebih baik.
Itulah berbagai mitos seputar stroke yang perlu dibongkar. Semoga bermanfaat.
Baca juga:
Aspirin punya efek berbeda bagi tiap pasien jantung
10 Makanan yang baik untuk jantung
Karyawan asal China diduga tewas akibat lembur sebulan penuh!
Olahraga di usia 40-an masih bisa cegah gagal jantung
Sering meluapkan amarah picu serangan jantung