Cerdas dan hati-hati beli kosmetik via online
Produk (kosmetik) yang dijual secara online belum tentu memenuhi persyaratan keamanan...
Saat ini, internet sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Dunia maya menjadi pilihan orang dalam melakukan apapun, terutama generasi milenial.
Salah satunya adalah membeli produ, seperti kosmetik. Nah, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito mengingatkan generasi milenial agar cerdas saat membeli kosmetik secara online.
-
Dari mana produk kosmetik yang diekspor ke Malaysia berasal? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
-
Apa saja bahan kimia berbahaya yang harus dihindari ibu hamil dalam produk kosmetik? Selama masa kehamilan, ada beberapa bahan kimia yang sebaiknya dihindari, termasuk paraben, alkohol, merkuri, oxybenzone, asam hidroksi seperti AHA dan BHA, serta retinoid dan turunannya.
-
Apa ciri-ciri skincare yang tidak cocok di kulit? Ciri-ciri skincare tidak cocok di kulit penting diketahui setiap orang, terutama kaum perempuan. Saat ini, tidak sedikit produk kecantikan yang justru membuat kulit rusak, seperti lebih gelap atau mengelupas. Hal ini terjadi karena pengguna tidak cocok dengan kandungan yang ada di dalam skincare tersebut.
-
Di mana toko kosmetik kuno itu ditemukan? Penggalian ini dilakukan di sebelah timur Kuil Zeus dan dipimpin Profesor Gökhan Coşkun dari Departemen Arkeologi Universitas Dumlupınar.
-
Kenapa memilih makeup dengan klaim non comedogenic penting? Produk dengan klaim non comedogenic tidak menyebabkan komedo, tidak memiliki kandungan zat aditif kimia berbahaya, dan terbebas dari wajah jerawat.
-
Siapa yang harus lebih berhati-hati dalam memilih kosmetik? Ketika seorang wanita hamil, keselamatan dan kesejahteraan bayi dalam kandungannya menjadi prioritas utama.
Jangan sampai membeli kosmetik ilegal atau mengandung bahan berbahaya di tengah maraknya iklan di dunia digital dan fenomena kehadiran beauty vlogger atau blogger.
"Produk (kosmetik) yang dijual secara online belum tentu memenuhi persyaratan keamanan mutu dan manfaat," kata Penny dalam sambutan 'Kampanye Cerdas Menggunakan Kosmetik untuk Generasi Milenial' yang dibacakan Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional Suplemen Kesehatan dan Kosmetik, Mayagustina Andarini di Bandung.
Lalu, banyak juga produk kosmetik online yang dijual dengan harga murah dengan merek terkenal. Hal ini terkadang membuat konsumen jadi kurang waspada dengan produk yang dibeli yang mungkin saja ilegal atau mengandung bahan berbahaya.
Melalui kegiatan kampanye yang diikuti oleh komunitas remaja tingkat sekolah menengah atas, produsen dan asosiasi serta lembaga pemerintah dan satuan kerja perangkat daerah di Kota Bandung ini, BPOM berharap masyarakat Indonesia, terutama generasi milenial, menjadi konsumen cerdas. Konsumen ini dapat melindungi diri sendiri dari kosmetik berisiko bagi kesehatan di tengah maraknya promosi dan penjualan kosmetik secara online.
“Semoga kegiatan ini dapat menjadi ajang kita bersama untuk perlindungan kepada masyarakat Indonesia dari kosmetik ilegal dan/atau mengandung bahan berbahaya serta dapat membentuk konsumen cerdas dalam memilih kosmetika yang aman, bermanfaat, dan bermutu dengan Cek KLIK (Cek Kemasan, Label, Izin Edar, dan Kedaluwarsa),” ajak Penny.
Fokus utama BPOM dalam memberi informasi dan edukasi cerdas membeli kosmetik secara online adalah generasi milenial. Pasalnya, dibanding generasi lain, anak milenial lebih akrab dengan dunia digital.
"Generasi milenial lebih sering terpapar dengan beragam informasi tentang kosmetik melalui iklan online serta beauty blogger dan beauty vlogger yang sekarang sedang marak," tutur Penny.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/ita)