IFRC Bersama PMI Sebut Masyarakat Butuh Info Akurat Terkait Vaksinasi COVID-19
Hasil ini diperoleh Survei Persepsi Komunitas Tentang Vaksin COVID-19 yang dilakukan pada akhir bulan September 2021. Terdapat sekitar 2.500 responden yang menjawab secara daring di Provinsi Jawa, Bali, dan Sulawesi Selatan.
Hasil survei terbaru oleh Palang Merah Indonesia (PMI) melalui dukungan Federasi Palang Merah Internasional dan Bulan Sabit Merah (IFRC) memaparkan persepsi masyarakat mengenai vaksin COVID-19.
Hasil ini diperoleh Survei Persepsi Komunitas Tentang Vaksin COVID-19 yang dilakukan pada akhir bulan September 2021. Terdapat sekitar 2.500 responden yang menjawab secara daring di Provinsi Jawa, Bali, dan Sulawesi Selatan.
-
Kenapa bentuk kapsid virus berbeda-beda? Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Apa itu vaksin HPV? Vaksin HPV merupakan vaksin untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV). HPV adalah virus yang dapat menyebabkan kutil kelamin dan berbagai jenis kanker di organ kelamin dan reproduksi, seperti kanker serviks, kanker penis, kanker anus, dan kanker tenggorokan.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana cara mencegah penyebaran Flu Singapura? Untuk mencegah penyebaran Flu Singapura, penting untuk menjaga kebersihan tangan dan lingkungan, serta menghindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.
Survei ini bertujuan untuk mengetahui lebih dalam tentang perilaku masyarakat mengenai vaksin COVID-19 dan bagaimana umpan balik dapat digunakan untuk mendukung kegiatan vaksinasi di Indonesia oleh PMI dan IFRC. Mayoritas kelompok responden yang menjawab survei ini telah mendapatkan vaksin COVID-19 setidaknya satu dosis (86 persen).
Bagi responden yang belum mendapatkan vaksin menyatakan kesulitan untuk mendapatkan vaksin tersebut dan kuota harian vaksin yang tersedia terbatas. Mayoritas yang telah mendapatkan vaksin sadar bahwa vaksin dapat melindungi dirinya dan orang di sekitarnya (85 persen), berusaha untuk hidup ‘normal’ (57 persen) dan mendukung terbentuknya kekebalan kelompok (50,4 persen).
“Mendapatkan umpan balik dari masyarakat melalui survei ini sangatlah penting agar dapat memastikan kegiatan yang kita lakukan relevan dengan kebutuhan; seperti memberikan informasi faktual hingga menjangkau masyarakat di tempat yang sulit sehingga mendorong mereka yang memenuhi kriteria mendapatkan vaksin agar mampu melindungi dirinya dan masyarakat,” ujar Aulia Ariani dari Bidang Pelibatan Masyarakat dan Akuntabilitas Palang Merah Indonesia Pusat.
Penyebab Masih Belum Divaksin
Dua faktor mengapa responden masih belum mengakses vaksinasi ialah takut akan injeksi beserta efek sampingnya dan masih mencari informasi yang lebih komprehensif terkait vaksin.
“Mendukung Palang Merah Indonesia melalui survei ini sangat penting agar kita dapat memahami bagaimana kita dapat mendukung masyarakat untuk melindungi mereka di tengah pandemi. Survei ini juga memberikan informasi lebih baik mengenai cara untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya vaksin COVID-19 sehingga dapat melindungi dirinya dan orang-orang di sekitar,” ujar Jan Gelfand, Kepala Delegasi IFRC untuk Indonesia dan Timor Leste.
Para responden turut menyatakan preferensi distribusi informasi terkait vaksin yaitu menggunakan media sosial dan online media. Paparan ini juga mengungkapkan tentang relevansi penggunan aplikasi pesan WhatsApp khususnya bagi kelompok responden dengan umur 35 ke atas dengan akses ke jaringan internet yang baik karena kemudahannya dalam membagi informasi kepada orang sekitarnya.
Untuk memastikan tidak ada masyarakat yang tertinggal dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang vaksinasi COVID-19, PMI dengan dukungan IFRC secara aktif menggunakan berbagai bentuk media seperti radio, media Komunikasi, Informasi, & Edukasi (KIE) melalui produksi poster, stiker, spanduk, serta Iklan Layanan Masyarakat (ILM). Hal ini dilakukan dengan pendekatan sosial budaya agar mampu menyasar masyarakat di tempat terpencil dengan akses minim terhadap teknologi seperti internet.
(mdk/RWP)