Ketahui Cara Menangani Infertilitas Sekunder yang Buat Sulit Punya Anak Kedua
Seperti disampaikan dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan fertilitas, endokrinologi, dan reproduksi Upik Anggraheni sekitar 10-15 persen pasangan mengalami infertilitas dan sepertiganya mengidap infertilitas sekunder.
Masalah ketidaksuburan merupakan suatu hal yang menghantui masyarakat di saat ini. Hal ini juga bahkan bisa terjadi pada pasangan yang menginginkan lebih dari satu buah hati.
Infertilitas menurut World Health Organization/WHO didefinisikan sebagai kegagalan pasangan suami istri untuk hamil setelah satu tahun berhubungan seksual secara teratur tanpa alat kontrasepsi. Definisi ini juga berlaku pada infertilitas sekunder, tetapi dalam hal ini pasangan tersebut sudah memiliki anak sebelumnya.
-
Bagaimana cara Sumber Ayu meningkatkan kesadaran perempuan tentang kesehatan organ kewanitaan? Demi meningkatkan kesadaran perempuan tentang kesehatan organ kewanitaannya, Sumber Ayu mengadakan talkshow interaktif lewat Instagram Live rutin setiap bulannya.
-
Apa yang diteliti oleh para ilmuwan tentang olahraga dan perempuan? Meskipun studi sebelumnya menunjukkan bahwa perempuan umumnya berolahraga lebih sedikit daripada pria, hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa perempuan mungkin hanya membutuhkan lebih sedikit olahraga untuk mendapatkan manfaat yang setara dengan pria.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan organ reproduksi wanita? Menjaga kesehatan organ reproduksi wanita dengan baik dan aman merupakan hal yang penting untuk kesejahteraan dan kualitas hidup.
-
Apa yang menjadi sumber kekuatan wanita? Wanita itu seperti kantong teh. Kita tidak tahu kekuatan sejati kita sampai kita berada di air panas.
-
Mengapa penting bagi wanita untuk memahami organ reproduksi mereka? Dengan begitu, penting bagi setiap wanita untuk memahami organ reproduksi wanita dan fungsinya.
-
Bagaimana wanita bisa menunjukkan kekuatannya? Dulu wanita dianggap lemah, sekarang tunjukkan bahwa kamu bisa menaklukkan dunia.
Seperti disampaikan dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan fertilitas, endokrinologi, dan reproduksi Upik Anggraheni sekitar 10-15 persen pasangan mengalami infertilitas dan sepertiganya mengidap infertilitas sekunder.
"Dalam hal kesuburan, riwayat kehamilan dan persalinan sebelumnya tidak selalu membuat peluang kehamilan selanjutnya lebih mudah. Hal ini lebih seringkali berkaitan dengan bertambahnya usia yang memengaruhi kuantitas dan kualitas sel telur dan sperma," katanya, dalam pesan elektronik yang diterima Health-Liputan6.com.
Jadi, penyebab infertilitas sekunder, kata Upik, bukan hanya salah satu pihak (wanita atau pria) saja, tetapi keduanya.
"Faktor penyebab infertilitas sekunder dapat berasal dari wanita, pria, ataupun kombinasi keduanya," jelasnya
Faktor Pemicu Masalah Kesuburan
- Usia
"Faktor usia menjadi salah satu faktor yang tidak dapat dikendalikan. Usia 35 tahun pada wanita adalah titik di mana cadangan ovarium mulai menurun secara cepat sampai dengan usia 45 tahun, di mana usia ini merupakanbatas usia dilakukannya program IVF (bayi tabung) dengan sel telur milik sendiri," ujar dokter yang berpraktik di RS Pondok Indah IVF Centre tersebut.
- Infeksi
Menurut Upik, Barbara (1990) menuliskan dalam jurnalnya mengenai epidemiologi infertilitas, bahwa penyebab paling sering dari infertilitas sekunder adalah infeksi. Hal ini didukung oleh penelitian Momtaz dkk.(2011) mengenai adanya hubungan bermakna antara infertilitas sekunder dengan riwayat buruk kehamilan sebelumnya, persalinan dengan operasi sesar, dan peningkatan indeks massa tubuh.
- Lingkungan
- Genetik
- Nutrisi
- Stres
"Wanita dengan infertilitas sekunder juga diketahui empat kali lebih sering mengalami masalah kandungan (ginekologi). Wanita dengan indeks massa tubuh di atas 25 kg/m 2 cenderung lebih sering mengalami infertilitas dibandingkan dengan mereka yang memiliki berat badan ideal. Hal ini terkait dengan gangguan ovulasi seperti PCOS yang sering terjadi pada wanita gemuk," jelas dr Upik.
Begitu pula dengan pria gemuk. Mereka lebih sering mengalami gangguan kesuburan yang dipengaruhi oleh adanya peningkatan suhu akibat penumpukan lemak di sekitar kemaluan. Namun demikian, penyebab terbanyak infertilitas sekunder pada pria adalah varikokel (pembesaran pembuluh darah di dalam skrotum).
Terapi dan Pengobatan Infertilitas Sekunder
Terapi dan pengobatan infertilitas sekunder tetap mengikuti alur penanganan infertilitas pada umumnya, yaitu mencakup:
- analisis lengkap riwayat medis pasangan
- identifikasi risiko terkait kesuburan (frekuensi berhubungan seksual, paparan asap rokok,polusi, alkohol, kafein, dan gaya hidup)
- pemeriksaan fisik pasangan
- evaluasi ovulasi
- USG transvaginal, dan histerosalpingografi (HSG) pada wanita
- analisis sperma pada pria.
Sementara evaluasi ovulasi dapat dinilai dari riwayat menstruasi dan pengukuran kadar progesteron darah atau luteinizing hormone (LH) urine.
"HSG merupakan tes yang efektif untuk menilai kondisi rongga rahim dan ada tidaknya sumbatan di saluran tuba fallopi. Pada kasus kecurigaan endometriosis, adanya perlekatan atau masalah lain pada saluran telur dapat dipertimbangkan untuk dilakukan laparaskopi terlebih dahulu, sebelum program kehamilan dimulai," katanya.
Analisis sperma adalah hal yang wajib dilakukan oleh pria untuk menentukan pilihan terapi selanjutnya. Umumnya, analisis sperma berlaku untuk tiga bulan terkait dengan spermatogenesis yang terjadi setiap 90 hari. Hasil analisis sperma mencakup volume, konsentrasi sperma, pergerakan, dan bentuk sperma yang normal.
Dari hasil tersebut, dapat diketahui jumlah total sperma yangbergerak untuk menentukan kelayakan sperma membuahi sel telur secara alami.
"Pilihan terapi akan ditentukan setelah dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan fertilitas, endokrinologi,dan reproduksi mengetahui masalah kesuburan pasangan sehingga dapat diketahui peluang dari setiap pilihan yang ada, baik program alami (sanggama terencana), inseminasi intrauterine, ataupun bayi tabung (IVF)," ungkap dr Upik lagi.
Upik menambahkan, perubahan gaya hidup, pertambahan usia, riwayat penyakit, atau tindakan bedah di daerah kandungan dapat mempengaruhi kesuburan Anda dan pasangan.
"Perencanaan dan persiapan yangmatang dapat membantu meningkatkan peluang keberhasilan terjadinya kehamilan," tandasnya.
Reporter: Fitri Syarifah
Sumber: Liputan6.com