Kini virus HIV sudah bisa dijinakkan?
Peneliti menemukan cara untuk mengontrol virus HIV. Seperti apa? Simak selengkapnya di sini!
Penelitian yang dilakukan pada 14 pasien HIV di Prancis tampaknya menunjukkan harapan. Para pasien tersebut tak menunjukkan rasa sakit dan virus yang tak terkontrol meski tidak menggunakan obat terapi selama bertahun-tahun.
Hal ini kemudian disusul dengan sebuah penelitian baru yang menunjukkan bahwa seorang bayi di Mississipi telah disembuhkan secara fungsional dari infeksi HIV setelah diberikan obat antiretroviral.
-
Apa itu HIV/AIDS? HIV/AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh virus HIV (human immunodeficiency virus) yang menyerang sistem kekebalan tubuh.
-
Siapa yang berjuang untuk sembuh dari penyakit HIV/AIDS? Hari AIDS Sedunia juga untuk berempati dan peduli kepada pengidap HIV/AIDS, sebab banyak orang yang sedang berjuang sembuh dari penyakit mematikan ini.
-
Apa yang dimaksud dengan AIDS? Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) adalah fase akhir dari human immunodeficiency virus (HIV). Saat awal terinfeksi HIV, umumnya ditandai dengan gejala seperti flu serta rasa lelah. Akan tetapi, apabila HIV berprogres menjadi AIDS, gejala yang lebih serius seperti penurunan berat badan yang drastis, kelelahan yang sangat parah, dan munculnya luka.
-
Bagaimana cara untuk menunjukkan kepedulian terhadap pengidap HIV/AIDS? Bersikaplah peka dan dukung mereka yang menderita AIDS. Selamat Hari AIDS Sedunia 2023.
-
Apa itu HIV? Human immunodeficiency virus (HIV) adalah virus yang menyerang sel darah putih (sel CD4) pada sistem kekebalan tubuh.
-
Bagaimana cara menunjukkan kepedulian terhadap penderita HIV dan AIDS? Beragam acara digelar untuk memperingati Hari AIDS Sedunia, salah satunya mengenakan pita merah. Biasanya, pita merah akan disematkan di baju untuk menunjukkan kepedulian terhadap penderita HIV dan AIDS.
Kedua kasus ini memberikan harapan pada peneliti untuk terus mengejar kemungkinan penyembuhan bagi pasien yang terkena HIV. Meski hingga saat ini peneliti masih belum mengetahui penyebab stabilnya virus pada 14 pasien tersebut serta sembuhnya bayi yang menderita HIV, namun mereka percaya hal ini berkaitan dengan waktu pemberian obat.
Peneliti berasumsi bahwa 14 pasien tersebut berhasil mengontrol virus HIV dalam diri mereka karena telah menjalani perawatan terapi dalam jangka waktu 10 minggu sejak infeksi.
Selama ini waktu dan jumlah obat yang akan diberikan pada pasien selalu menjadi perdebatan hangat. Beberapa kritikus berpikir bahwa memberikan kombinasi terapi antiretroviral pada awal infeksi bisa jadi sangat mahal dan berisiko menyebabkan keracunan dalam jangka panjang.
Meski begitu, kepala penelitian Asie Saez-Cirion dari Institut Pasteur di Prancis menjelaskan bahwa pemberian terapi dan obat sejak awal masa infeksi sangat efektif.
"Perawatan sejak dini menunjukkan adanya peningkatan dalam ketahanan hidup pasien dan mengurangi transmisi virus HIV," ungkap Saez-Cirion, seperti dilansir oleh Los Angeles Times (15/03).
Rata-rata 14 pasien HIV tersebut menjalani perawatan terapi selama tiga tahun sebelum akhirnya berhenti. Meski begitu, mereka telah menjalani pengobatan selama setahun sebelum terapi. Meski mereka belum benar-benar sembuh dari virus HIV, namun sistem kekebalan tubuh mereka bisa mengontrol virus tersebut agar tidak berbahaya.
Kebanyakan virus HIV pada pasien yang tidak melanjutkan pengobatan akan kembali mengganas dan tak bisa dikendalikan. Sekitar lima persen atau 15 persen pasien yang tidak melanjutkan pengobatan tak akan mampu mengendalikan virus tersebut. Namun tidak pada 14 pasien tersebut.
Apakah ini pertanda bahwa masa penemuan obat HIV dan AIDS semakin dekat?
(mdk/kun)