Kurang dari Sebulan, Lebih dari 1 Juta Nakes Divaksin Covid-19
Sebagai garda terdepan dalam penanganan pandemi, tenaga kesehatan menjadi prioritas pemerintah dalam pemberian vaksin.
Sebagai garda terdepan dalam penanganan pandemi, tenaga kesehatan menjadi prioritas pemerintah dalam pemberian vaksin. Sejak diawali Presiden Joko Widodo pada 13 Januari, dalam kurun waktu kurang dari satu bulan, sudah satu juta lebih Nakes mendapatkan suntikan pertama vaksin COVID-19.
Dokter Reisa Broto Asmoro, Juru Bicara Pemerintah untuk Vaksinasi COVID-19 mengungkapkan capaian satu juta ini bukti komitmen pemerintah dalam penanganan COVID-19.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
"Sejak tahun lalu, pemerintah telah bekerja keras untuk mendapatkan vaksin dengan berbagai cara. Kini, kita patut bersyukur Indonesia menjadi salah satu negara yang telah menyelenggarakan vaksinasi. Capaian 1 juta nakes ini tentu bukan kerja mudah, hanya bisa terlaksana berkat kerja keras banyak pihak dan dukungan dari para nakes dan seluruh masyarakat Indonesia," ungkapnya.
Vaksinasi untuk Nakes dimulai dengan ditandai penyuntikan vaksin kepada perwakilan nakes di Istana pada 13 Januari. Dilanjutkan keesokan harinya dengan vaksinasi kepada Wamenkes di RSCM. Untuk mengakselerasi pelaksanaan, Kemenkes menggelar vaksinasi massal yang dilakukan di sejumlah kota pada kurun waktu 27 Januari-5 Februari 2021. Tak hanya itu, inovasi registrasi juga dilakukan untuk memudahkan para nakes yang akan melakukan vaksinasi.
Seluruh vaksin yang diberikan kepada para nakes ini menggunakan vaksin COVID-19 produksi Sinovac. Kedatangan pengirimannya dilakukan secara bertahap sejak Desember 2020. Total hingga saat ini, Indonesia telah menerima tiga juta dosis vaksin dan 25 juta vaksin bulk.
Sebelum program vaksinasi dimulai, Vaksin COVID-19 telah mendapatkan izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta status Halal dan Suci dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada 11 Januari 2021.
Arya Sinulingga, Koordinator PMO Komunikasi Publik Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) juga mengapresiasi komitmen Pemerintah dalam menyelenggarakan program vaksinasi dan mampu mencapai angka satu juta dalam kurun waktu kurang dari satu bulan. Arya turut menyatakan apresiasinya kepada para Nakes atas dukungan dan partisipasinya pada program ini.
"Semoga dengan adanya vaksinasi ini, para nakes menjadi lebih terlindungi saat menunaikan tugas, mengingat mereka termasuk pihak yang paling rawan terpapar. Mereka adalah garda terdepan dalam pertempuran melawan pandemi ini,” kata Arya.
Arya menambahkan vaksinasi COVID-19 yang sedang digencarkan oleh pemerintah ini bertujuan untuk membentuk herd immunity atau kekebalan kelompok. Ketika herd immunity terhadap COVID-19 telah terbentuk, maka anggota masyarakat yang tidak bisa menerima vaksin COVID-19 karena keterbatasan kondisi kesehatannya, bisa ikut terlindungi.
Tak lupa Arya Kembali mengingatkan untuk menuju terbentuknya kekebalan kelompok, selain vaksinasi, protokol kesehatan 3M (Mencuci tangan, Memakai masker, dan Menjaga jarak) juga tetap harus dilakukan secara ketat. Sayangi Indonesia. Lindungi Diri, Lindungi Negeri.
"Mari kita tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan 3M. Baik yang sudah maupun belum divaksin, protokol kesehatan ini akan melindungi kita dan orang sekitar dari penularan COVID-19. Jangan sampai kita lengah, tetap disiplin dalam usaha kita bersama untuk menangani pandemi COVID-19," pesan Arya.
(mdk/ian)