Masyarakat Tak Perlu Takut Divaksin, Pemerintah Menjamin Keamanan dan Efektifitasnya
Vaksin Covid-19 sudah tiba di Tanah Air. Sebelum melangkah ke proses vaksinasi, saat ini pemerintah masih menunggu izin edar dari Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan (Badan POM) terkait aspek aman, efektif, dan mutu.
Vaksin Covid-19 sudah tiba di Tanah Air. Sebelum melangkah ke proses vaksinasi, saat ini pemerintah masih menunggu izin edar dari Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan (Badan POM) terkait aspek aman, efektif, dan mutu.
Beberapa negara sudah melakukan proses vaksinasi, tentu kita berharap dalam waktu yang tidak lama lagi masyarakat Indonesia dapat segera menerima vaksin Covid-19.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
"Badan POM masih melakukan kajian-kajian dan tidak akan ada vaksinasi apapun sebelum izin dari Badan POM keluar. Ini merupakan upaya dari pemerintah untuk memastikan bahwa vaksin yang kita gunakan betul-betul aman dan efektif," jelas Vaksinolog dan Spesialis Penyakit, Dirga Sakti Rambe, dalam Dialog Produktif 'Vaksin: Fakta dan Hoaks' yang diselenggarakan di Media Center Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Selasa, (15/12).
Ditegaskannya, masyarakat tidak perlu takut untuk divaksin, karena pemerintah menjamin keamanan dan efektifitasnya. "Sekarang melihat kecenderungan banyak orang berspekulasi, menebak-nebak, dan menduga-duga. Kita tidak perlu seperti itu, karena ini masih berproses," lanjut dokter Dirga.
Proses vaksinasi Covid-19 diharapkan dapat membantu mengendalikan pandemi. Belajar dari program imunisasi rutin yang sudah lama dilakukan di Indonesia sejak 1956, beberapa penyakit tidak ditemukan lagi berkat cakupan imunisasi yang luas antara lain penyakit cacar atau variola, campak, dan polio.
"Alhamdulillah, beberapa tahun terakhir Indonesia bebas campak dan polio. Tentu ini juga merupakan peran vaksinasi dengan cakupan yang tinggi. Oleh karena itu, kita juga berharap jika nanti saatnya vaksin Covid-19 dapat diberikan, maka juga dapat membantu mengendalikan pandemi," katanya.
Terkait dengan vaksinasi, dr Dirga menjelaskan bahwa vaksinasi akan dilakukan bertahap, serta diberikan kepada orang sehat, rentang usia dewasa muda, dan belum pernah terkena COVID-19 sebagai upaya pencegahan. Selain itu, vaksin akan diprioritaskan kepada yang bertugas pada garda terdepan penanganan Covid-19.
"Setiap negara punya kebijakan yang berbeda-beda, tergantung kelompok penduduk mana yang punya risiko paling tinggi. Di Indonesia yaitu tenaga kesehatan yang merawat pasien Covid-19, dikhususkan untuk rentang usia 18-59 tahun," ujarnya.
Sejak awal kita menyadari bahwa tidak semua orang bisa divaksinasi. Jika ada dua pertiga atau sekitar 60 sampai 70 persen penduduk telah divaksinasi, dapat melindungi diri sendiri dan juga melindungi orang-orang sekitar kita.
"Kita harapkan orang-orang yang tidak bisa divaksinasi mendapatkan manfaat dari orang-orang yang bisa divaksinasi. Itulah yang disebut dengan konsep herd immunity," ujarnya.
Jika nanti proses vaksinasi sudah tiba, kita tetap harus disiplin menjalankan protokol kesehatan. Upaya pencegahan melalui 3M (pakai masker, cuci tangan, dan jaga jarak) harus terus dikerjakan.
"Ingat jika nanti vaksinnya sudah tiba, kita tetap harus menjalankan protokol kesehatan karena setiap upaya pencegahan tidak ada yang sempurna. Kita harus lakukan semuanya, agar kita terhindar dari Covid-19," tutup dr Dirga.
Baca juga:
Jelang Vaksinasi Covid-19, Pemerintah Pastikan Ribuan Vaksinator Telah Terlatih
Dokter Reisa Ingatkan Pencegahan Covid-19: 3M dan Vaksin
Penerima Bantuan Meninggal, Ahli Waris Berhak Atas Dana Subsidi Gaji
Ini Alasan Pemerintah Pilih Vaksin Covid-19 Sinovac
Ini Pertimbangan Utama Pemilihan Vaksin Covid-19
Menlu: Diplomasi Akan Diteruskan untuk Mengawal Rencana Pengiriman Vaksin Selanjutnya
Tenaga Kesehatan Diminta Dukung Vaksinasi Covid-19 dan Tak Terlibat Propaganda Sesat