[Sexperience] Hampir gagal ejakulasi karena ketukan di pintu
Nyaris gagal ejakulasi karena ketukan di pintu. Yuk baca kisahnya!
Hai pembaca setia merdeka.com, nama saya Dahlia (nama samaran). Usia saya saat ini 26 tahun dan bekerja sebagai pegawai swasta. Hampir gagal ejakulasi karena ketukan di pintu. Jika melihat dari judul ini, Anda mungkin sudah bisa menebak bagaimana kejadiannya. Yah, malam pertama saya nyaris gatot alias gagal total karena sebuah ketukan di pintu. Apakah Anda juga pernah mengalaminya? Nah, begini ceritanya...
Setelah melangsungkan resepsi pernikahan di gedung, sorenya saya dan suami pulang ke rumah mertua. Saya pikir bisa langsung rebahan atau bersantai. Lha kok ternyata mertua mengadakan open house, yang dikhususkan untuk tetangga dan sanak kerabat yang tidak sempat datang ke gedung.
Dengan langkah lunglai (sedikit mendramatisir), saya dan suami terpaksa mengurungkan niat untuk tidur. Meski tampaknya ranjang kami sudah sangat posesif dan tak mau ditinggalkan. Kami pun segera berganti busana dan menyambut para tamu yang datang.
Ketika jam dinding sudah menunjukkan pukul 23.30 WIB, saya pun mengibarkan bendara putih, tanda menyerah. Saya bergegas pergi ke kamar untuk tidur. Suami waktu itu masih sibuk mengobrol dengan teman SMA-nya.
Sekitar pukul 1, saya terbangun dengan sentuhan lembut yang menjalari bagian dalam paha saya. Rupanya suami sudah tidur di samping saya, mendekap erat. Dia kemudian berbisik lirih di telinga saya tentang keinginannya untuk berhubungan intim.
Saya refleks menggelengkan kepala. Menolak. Mungkin karena saat itu saya masih terlalu ngantuk dan capek. Namun rupanya tubuh saya merespon berbeda. Hehehe... Agak malu mengakuinya. Suami berusaha membuat saya "on" dan seperti sudah saya duga, dia sukses melakukannya.
Sayangnya, ketika klimaks sudah di depan mata, tiba-tiba terdengar ketukan keras di pintu. Gairah itu seketika sirna. Pada "percobaan" pertama kami, suami gagal ejakulasi. Setelah ketukan itu berhenti (3 kali), saya mencoba untuk membangkitkan gairahnya kembali. Kegagalan kami yang pertama pun terbayar. Kami sukses meraih puncak kenikmatan. Mungkin peribahasa yang tepat untuk kisah saya adalah bersakit-sakit dahulu, barulah nikmat kemudian. *Just kidding guys :)