Merawat Orang dengan Demensia Perlu Dilakukan Bersama-sama dan Berdampingan
Perawatan pada seseorang dengan demensia oleh keluarga memerlukan kerjasama dan tidak bertumpu pada satu orang.
Merawat orang dengan demensia, khususnya penyakit Alzheimer, bukanlah tugas yang mudah. Kondisi ini membutuhkan perhatian khusus dan kerja sama dari seluruh anggota keluarga. Dilansir dari Antara, dokter spesialis saraf Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) Mahar Mardjono, dr. Asnelia Devicaesaria, Sp.N Subsp.NGD(K), menegaskan pentingnya berbagi tanggung jawab dalam merawat pasien demensia.
Menurutnya, "Bukan dibebankan kepada satu orang saja atau orang yang tinggal serumah. Harus bergantian."
-
Apa yang dimaksud dengan demensia? Demensia adalah gangguan kognitif yang memengaruhi ingatan, pemikiran, dan kemampuan pengambilan keputusan individu.
-
Bagaimana caranya untuk mencegah demensia? Ada beberapa upaya pencegahan demensia yang bisa dilakukan, antara lain: Kelola Faktor Risiko Kardiovaskular Cara mencegah demensia yang pertama adalah kelola faktor risiko kardiovaskular. Mengobati tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi dan diabetes juga dapat dilakukan untuk mencegah risiko demensia. Selain itu, Anda juga perlu mengontrol berat badan dengan baik untuk mencegah penyakit kardiovaskular, di mana penyakit ini dapat berpengaruh pada jenis demensia.
-
Bagaimana cara mencegah demensia dengan gaya hidup sehat? Ratih menyarankan agar masyarakat mengadopsi gaya hidup yang lebih sehat untuk mencegah risiko demensia. Pola hidup sehat yang disarankan meliputi konsumsi makanan bergizi seperti sayur-sayuran dan buah-buahan, serta rutin melakukan aktivitas fisik.
-
Kapan seseorang bisa dikatakan mengalami demensia? Demensia menjadi istilah umum untuk penurunan kemampuan mental yang parah yang mengganggu kehidupan sehari-hari.
-
Makanan apa yang dapat meningkatkan risiko demensia? Penelitian menemukan bahwa orang dewasa yang memiliki kadar asam elaidat (jenis lemak trans yang umum) tertinggi dalam darah mereka memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami demensia.
Demensia, khususnya Alzheimer, adalah gangguan degeneratif otak yang merusak fungsi kognitif seseorang secara bertahap. Gejalanya bisa dimulai sejak 20 tahun sebelum munculnya tanda-tanda yang jelas. Orang dengan Alzheimer mengalami kehilangan memori progresif, gangguan eksekutif seperti kesulitan mengelola uang, gangguan atensi yang membuat mereka bingung akan waktu, tempat, atau orang, serta perubahan perilaku. Semua ini menjadikan perawatan yang terus-menerus dan intensif sangat penting.
Namun, peran sebagai caregiver atau perawat bagi orang dengan demensia, jika tidak dikelola dengan baik, dapat menjadi beban berat bagi seorang individu. Terlebih jika tanggung jawab tersebut hanya dibebankan kepada satu anggota keluarga saja. Oleh karena itu, penting bagi keluarga untuk bersama-sama merawat orang dengan demensia, saling berbagi tugas, dan mendukung satu sama lain dalam menjaga keseimbangan fisik serta mental.
Asnelia memberikan contoh situasi umum di mana anak yang tinggal serumah dengan orang tua penderita demensia biasanya akan mengemban tugas sebagai perawat utama. Namun, ia menekankan bahwa anak lain yang tinggal berjauhan tetap dapat berkontribusi.
Ketika anak yang tidak tinggal serumah datang berkunjung, mereka bisa mengambil alih tugas merawat sementara untuk memberi kesempatan bagi saudaranya yang lain beristirahat. Dukungan tersebut juga dapat berbentuk bantuan finansial atau bahkan sekadar berkomunikasi rutin melalui telepon atau panggilan video.
"Dengan rajin berkomunikasi, orang dengan demensia tidak mudah melupakan anak yang tinggal berjauhan," ungkap Asnelia.
- Bisa Menyerang Siapa Saja, Kenali Gejala Demensia dan Cara Mencegahnya
- 5 Cara Membesarkan Anak Agar Gemar Membaca
- Berasal dari Keluarga Sederhana, 5 Sahabat Kini Sama-Sama Sukses Angkat Derajat Ortu, Dulu Bisa Kuliah karena Beasiswa
- Ditemui Keluarga Pelaku, Orangtua Remaja Perempuan Korban Penganiayaan di Ciputat Tolak Damai
Keterlibatan seluruh anggota keluarga tidak hanya memberikan ruang istirahat bagi perawat utama, tetapi juga menjaga hubungan emosional dengan pasien. Salah satu tantangan terbesar dalam merawat penderita demensia adalah ketika orang tua tidak lagi mengenali anak-anaknya.
Hal ini sering kali disalahartikan sebagai tanda bahwa mereka tidak lagi menyayangi keluarga. Asnelia mengingatkan bahwa walaupun orang dengan demensia tidak lagi mengenali orang-orang di sekitarnya, perasaan kasih sayang mereka tetap ada. Penting bagi keluarga untuk memahami hal ini dan tidak merasa ditolak atau terluka secara emosional.
Selain pembagian tugas, perawatan orang dengan demensia juga membutuhkan pemahaman tentang perubahan perilaku dan kondisi fisik pasien. Alzheimer memengaruhi kemampuan seseorang untuk merawat dirinya sendiri, sehingga memerlukan pendampingan untuk aktivitas harian seperti makan, mandi, atau berpakaian. Dalam beberapa kasus, gejala seperti bingung, cemas, dan kehilangan orientasi bisa memicu situasi yang menantang bagi perawat.
Oleh karena itu, penting bagi keluarga yang merawat penderita demensia untuk mendapatkan dukungan tidak hanya dari sesama anggota keluarga, tetapi juga dari tenaga medis dan ahli saraf. Pemeriksaan oleh dokter spesialis saraf diperlukan untuk menentukan diagnosis demensia, dan keluarga perlu berkonsultasi secara rutin untuk memastikan perawatan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien.
Merawat orang dengan demensia bukanlah tugas satu orang. Ini adalah upaya bersama yang membutuhkan kerjasama, pengertian, dan dukungan dari seluruh keluarga. Dengan berbagi tugas, memberi ruang istirahat bagi perawat utama, serta menjaga komunikasi, keluarga dapat memastikan bahwa orang yang mereka cintai mendapatkan perawatan terbaik yang mereka butuhkan.