Penelitian Terbaru Temukan Bahwa Jenis Hewan Peliharaan Bisa Menunjukkan Kepribadian Seseorang
Hewan peliharaan yang kita miliki bisa mencerminkan banyak hal termasuk kepribadian kita.
Hewan peliharaan tidak hanya menjadi teman setia di rumah, tetapi ternyata pilihan hewan peliharaan juga bisa mencerminkan kepribadian pemiliknya. Sebuah penelitian baru mengungkapkan bahwa jenis hewan peliharaan yang kita pilih dapat memberikan wawasan mendalam tentang siapa diri kita sebenarnya, terutama ketika kita menghadapi situasi yang penuh tekanan atau isolasi.
Penelitian ini menunjukkan bahwa perbedaan yang tampak lebih terkait dengan pemiliknya daripada dengan hewan itu sendiri. Dilansir dari Science Alert, dalam survei yang melibatkan 329 responden, ditemukan perbedaan mencolok antara kepribadian pemilik kucing dan anjing, terutama dalam menghadapi situasi stres.
-
Hewan apa yang meniru ular berbisa? Gurita peniru mampu menyerupai ular laut berbisa atau ikan singa berbisa, memberikan perlindungan lebih lanjut dari ancaman predator.
-
Bagaimana cara mencegah perkembangbiakan hewan peliharaan yang berlebihan? Lakukan tindakan steril untuk mencegah perkembangbiakan berlebihan pada hewan. Sebab, semakin tinggi tingkat kelahiran hewan maka meningkat pula risiko tidak terurus yang akan berakhir menjadi hewan liar.
-
Kapan tulang hewan berisi biji henbane hitam ditemukan? Tulang tersebut berasal dari antara tahun 70 dan 100 Masehi berdasarkan model keramik dan bros kawat yang ditemukan di lubang berlumpur yang sama.
-
Hewan apa yang punya banyak keahlian? Hewan apa yang punya banyak keahlian? Jawab: Kukang, ada kukang tambal ban, kukang somay, kukang listrik, kukang servis tv, kukang gosip, dan kukang lainnya
-
Kenapa memiliki hewan peliharaan bisa membuat orang lebih mudah bergaul? Bagi banyak orang, hewan peliharaan bisa menjadi modal sosial di lingkungan sekitar dan masyarakat. Mereka (hewan peliharaan) memicu sentuhan di antara masyarakat untuk bersosialisasi.
-
Mengapa simpanse dianggap hewan cerdas? Simpanse, yang memiliki 98% kesamaan DNA dengan manusia, berasal dari Afrika sub-Sahara. Mereka ahli dalam menggunakan dan mengimprovisasi alat dari bahan yang ada.
Peneliti dari James Cook University, Jessica Oliva dan Leah Michelle Baines, meneliti seberapa baik kepemilikan hewan peliharaan dapat memprediksi lima ciri kepribadian utama: ekstroversi, keramahan, keterbukaan, kehati-hatian, dan neurotisisme, serta daya tahan pribadi.
"Memiliki anjing telah dikaitkan dengan penurunan rasa kesepian pada orang yang hidup sendiri selama periode isolasi yang berkepanjangan, seperti saat lockdown COVID-19," kata Oliva. Penelitian mereka mengeksplorasi kekuatan prediktif kepemilikan anjing versus kucing terhadap ciri-ciri kepribadian dan ketahanan individu.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemilik anjing cenderung lebih tahan terhadap situasi stres, sementara pemilik kucing lebih cenderung memiliki sifat neurotik.
"Ketahanan yang lebih tinggi pada pemilik anjing mungkin menjadi alasan mengapa mereka ditemukan lebih sedikit merasa kesepian dibandingkan dengan non-pemilik anjing selama lockdown," tambah Oliva.
Meskipun ini bukanlah kabar baik bagi pemilik kucing, perbedaan ini tidak serta merta menjelaskan mengapa ada perbedaan kepribadian antara pemilik kucing dan anjing. Apakah memiliki anjing dapat membangun ketahanan seseorang? Atau apakah kucing yang cenderung neurotik itu secara tidak langsung memengaruhi pemiliknya, atau justru sebaliknya?
Pandangan umum yang berkembang adalah bahwa pilihan hewan peliharaan dapat mengungkap banyak hal tentang karakter seseorang, bahkan ada yang membiarkan preferensi terhadap hewan peliharaan memengaruhi siapa yang akan mereka pilih sebagai pasangan. Meskipun persepsi ini mungkin tidak selalu adil, sains tampaknya mendukung gagasan bahwa "orang kucing" dan "orang anjing" memang memiliki perbedaan yang konsisten.
Memiliki kucing atau anjing mungkin tidak secara drastis mengubah sifat kepribadian seseorang. Sebaliknya, kebanyakan orang cenderung memilih hewan peliharaan yang sesuai dengan kepribadian mereka yang sudah ada.
"Sederhananya, orang yang secara alami memiliki ketahanan cenderung lebih menyukai anjing, daripada anjing yang menyebabkan seseorang menjadi tangguh," kata Oliva.
Sebuah studi di Meksiko menemukan bahwa beban emosional yang dirasakan dalam menjalin hubungan dengan kucing lebih rendah, membuat mereka menjadi hewan peliharaan yang lebih mudah dirawat. Sebaliknya, hubungan dengan anjing yang dianggap lebih berbiaya tinggi menghasilkan kedekatan emosional yang lebih besar.
Jika Anda adalah seseorang yang cenderung mudah merasa cemas atau stres, mungkin hewan peliharaan yang lebih mandiri dan relatif mandiri seperti kucing lebih cocok untuk Anda. Namun, jika Anda menikmati menghadapi tantangan, mengambil tanggung jawab, dan berinvestasi secara emosional dalam hubungan, maka Anda mungkin lebih cocok memelihara anjing yang membutuhkan perhatian dan perawatan lebih.
Namun, ada banyak faktor yang memengaruhi pilihan seseorang terhadap hewan peliharaan yang tidak selalu mencerminkan kepribadian. Studi Oliva juga menunjukkan bahwa kebiasaan gaya hidup, situasi tempat tinggal, dan afinitas terhadap jenis hewan tertentu juga memengaruhi keputusan seseorang. Bahkan, mungkin preferensi terhadap hewan peliharaan kita sudah tertanam dalam gen kita.
"Menariknya, ada bukti yang mendukung gagasan bahwa gen memandu kepemilikan spesies tertentu. Mungkin pengaruh terhadap kepemilikan terkait dengan sifat kepribadian yang diturunkan secara genetik, sehingga baik sifat kepribadian maupun kecenderungan untuk memiliki hewan tertentu diwarisi," kata Oliva.
Apapun faktornya, kepemilikan hewan peliharaan harus selalu dipertimbangkan dengan matang.
"Keputusan untuk memelihara hewan kapan pun harus selalu dipikirkan dengan baik, dengan komitmen untuk merawat hewan tersebut sepanjang hidupnya dan dengan kesejahteraan hewan sebagai prioritas utama," ujar Oliva.