Penyebab Anak Suka Mengisap Jempol dan Cara Ampuh Menghentikannya
Salah satu kebiasaan yang dilakukan oleh banyak anak adalah mengisap jari khususnya pada bagian jempol.
Salah satu kebiasaan yang dilakukan oleh banyak anak adalah mengisap jari khususnya pada bagian jempol.
-
Gimana cara orangtua bantu anak stop menggigit jempol? Orang tua dapat membantu anak menghentikan kebiasaan ini dengan memberikan pemahaman tentang dampak negatifnya dan menawarkan hadiah sebagai insentif. Jika kebiasaan ini muncul sebagai respons terhadap stres, orang tua perlu mencari alternatif lain untuk memberikan kenyamanan pada anak.
-
Apa yang dilakukan anak tersebut saat gempa Batang? Seorang anak yang ingin melindungi ibundanya dari bahaya reruntuhan rumah, memeluk sang ibu dan tidak mau melepaskannya.
-
Bagaimana cara anak-anak ini merangkak? Anehnya, tidak seperti kera besar yang menggunakan jari-jari mereka untuk berpindah, anak-anak ini sebagian besar cenderung menggunakan telapak tangan mereka.
-
Siapa yang berjuang demi anak? “Pada awal kehidupan, orangtua tentu harus membesarkan anaknya, mengasuh, mengajari. Tapi, pada titik tertentu, orangtua justru harus mengajari anaknya kehidupan dengan melepaskan.”
-
Kapan Adilla memeluk anaknya? Adilla juga ngepost foto ultah anaknya, dapet pelukan papa yang hangat kayak Wulan.
-
Apa yang dilakukan anak tersebut kepada ibunya? Korban bernama Sufni (74) warga Jalan Nelayan Kelurahan Sri Meranti Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru. Sedangkan pelaku Hendri (52), dan istrinya N (51). Setelah mendapat video tersebut Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra bersama anak buahnya langsung datang ke rumah pelaku.
Penyebab Anak Suka Mengisap Jempol dan Cara Ampuh Menghentikannya
Mengisap jempol pada anak seringkali menjadi kebiasaan yang sulit untuk dihentikan. Orang tua perlu memahami penyebab di balik perilaku ini dan mengidentifikasi cara yang efektif untuk membantu anak menghentikan kebiasaan mengisap jempolnya.
Dilansir dari Mayo Clinic, pada dasarnya bayi memiliki refleks alami untuk mengisap dan mencari sesuatu, dan ini dapat menyebabkan mereka mengisap ibu jari atau jari-jari mereka sejak dini, bahkan sebelum lahir. Kebiasaan ini memberikan rasa aman pada bayi, dan beberapa di antaranya mungkin mengembangkan kebiasaan mengisap jempol saat membutuhkan kenyamanan atau ketika akan tidur. Kejadian ini sangat umum di kalangan anak-anak.Dr. Peily Soong, seorang dokter anak di Children's of Alabama, menjelaskan bahwa anak-anak pada umumnya tidak terlalu peduli tentang pentingnya berpakaian selama mereka tidak merasa kedinginan. Mereka mungkin lebih fokus pada kehangatan tubuh dan kebutuhan fisik mereka saat mengisap jempol.
Banyak anak secara alami berhenti mengisap jempolnya, seringkali pada usia 6 atau 7 bulan, atau antara usia 2 dan 4 tahun. Meskipun demikian, anak yang sudah berhenti bisa kembali melakukannya pada saat-saat tertentu, terutama ketika menghadapi situasi stres.
Kapan Orang Tua Sebaiknya Menanganinya?
Mengisap jempol tidak menjadi kekhawatiran serius hingga tumbuhnya gigi permanen anak. Risiko masalah gigi berkaitan dengan seberapa sering, berapa lama, dan seberapa keras anak mengisap jempolnya.
Meskipun beberapa ahli menyarankan penanganan sebelum usia 3 tahun, American Academy of Pediatrics menegaskan bahwa perawatan biasanya dibatasi untuk anak-anak yang masih mengisap jempol setelah berusia 5 tahun.
Langkah-langkah untuk Membantu Anak Berhenti mengisap Jempol:
Bicara dengan Anak
Diskusikan kebiasaan mengisap jempol dengan anak Anda. Kemungkinan besar, usaha untuk menghentikan kebiasaan ini akan lebih berhasil jika anak Anda ingin berhenti dan terlibat dalam memilih metode yang digunakan.
Penguatan Positif
Berikan penguatan positif dengan memuji anak atau memberikan hadiah kecil ketika mereka tidak mengisap jempol. Tetapkan tujuan yang dapat dicapai, seperti tidak mengisap jempol satu jam sebelum tidur, dan catatlah hari-hari sukses pada kalender dengan stiker.
Kenali Pemicu
Jika anak mengisap jempol sebagai respons terhadap stres, identifikasi masalah sebenarnya dan berikan kenyamanan dengan cara lain, seperti pelukan atau kata-kata menenangkan. Sediakan bantal atau boneka untuk membantu anak mengekspresikan kenyamanan.
Ingatkan Anak
Jika anak mengisap jempol tanpa pikir panjang, berikan pengingat lembut untuk berhenti tanpa mengomel, mengkritik, atau mencemooh anak.
Konsultasi dengan Dokter Gigi
Jika orang tua khawatir tentang dampak mengisap jempol pada gigi anak, periksalah dengan dokter gigi. Terkadang, percakapan dengan dokter gigi lebih efektif daripada pembicaraan dengan orang tua.
Cara Lain yang Bisa Dilakukan
Beberapa dokter merekomendasikan teknik tidak menyenangkan, seperti menutupi jari anak dengan zat pahit atau menggunakan perban, sebagai upaya terakhir jika metode lain tidak berhasil.
Untuk beberapa anak, mengisap jempol bisa menjadi kebiasaan yang sangat sulit untuk dihentikan. Orang tua disarankan untuk tidak memberikan tekanan terlalu besar pada anak, karena hal ini mungkin hanya akan menunda proses berhenti mengisap jempol.
Menyediakan lingkungan yang mendukung, pemahaman, dan kesabaran dapat membantu anak melewati fase ini dengan lebih baik. Dengan memahami penyebab anak suka mengisap jempol dan melibatkan anak dalam upaya untuk menghentikan kebiasaan ini, orang tua dapat membantu menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan anak secara positif.