Pil hormon tingkatkan risiko kanker payudara
Penggunaan jangka panjang pil hormon untuk mengurangi gejala menopause bisa meningkatkan risiko kanker payudara
Seperti dilansir oleh nydailynews.com penelitian baru menunjukkan bahwa penggunaan jangka panjang setiap jenis hormon untuk mengurangi gejala menopause dapat meningkatkan risiko wanita terkena kanker payudara.
Pil paling umum digunakan pada terapi hormon terdiri atas gabungan hormon estrogen dan progestin yang dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Walaupun begitu, perempuan yang sudah tidak memiliki rahim dapat menggunakan pil hormon estrogen saja yang dianggap aman dan bahkan mungkin sedikit bermanfaat dalam hal risiko kanker.
Walaupun dinyatakan boleh, studi lanjutan menunjukkan bahwa jika pil hormon yang digunakan selama bertahun-tahun tetap akan memberikan dampak daripada jika digunakan dalam waktu singkat. Penelitian ini meliputi pengawasan kesehatan pada sekitar 60.000 perawat. Hasilnya adalah bahwa penggunaan setiap jenis hormon selama 10 tahun atau lebih, sedikit berdampak pada kemungkinan terkena kanker payudara.
"Ada pertambahan resiko seiring dengan penggunaan dalam jangka waktu yang lebih lama," kata Dr Wendy Chen, ketua penelitian dari Brigham and Women's Hospital di Boston.
Diakui Dr Wendi bahwa gambaran mengenai hormon ini masih perlu penelitian lebih lanjut. Begitu juga risiko wanita yang mengkonsumsi pil hormon untuk terkena kanker payudara masih tergolong kecil. Namun Dr Wendy mengatakan bahwa sebisa mungkin wanita harus menggunakan dosis terendah yang diperlukan dalam jangka waktu sesingkat mungkin.
"Tidak mengejutkan bahwa jika Anda tetap mengkonsumsinya, cepat atau lambat itu akan meningkatkan risiko Anda terkena kanker payudara," tambah Dr Robert Clarke dari Georgetown University Lombardi Comprehensive Cancer Center ketika membahas penelitian ini di sebuah konferensi kanker di Chicago.