Radang Usus Buntu, Kenali Penyebab dan Metode Pengobatannya yang Minim Risiko
Kenali gejalanya dan temukan metode penanganan radang usus buntu yang tepat.
Pernah merasakan gejala nyeri perut terutama di sebelah kanan bawah yang diikuti dengan rasa mual, muntah, demam, hingga nafsu makan berkurang? Eits, bisa jadi kondisi tersebut adalah tanda kalau kamu sedang mengalami radang usus buntu, lho!
Menurut penjelasan dr. Hendry Susanto, Sp.B, spesialis bedah umum dari RS EMC Pulomas & RS EMC Pekayon, kondisi ini adalah peradangan yang timbul di area apendiks atau usus buntu yang bisa disebabkan oleh infeksi bakteri. For your information, radang usus buntu menempati posisi sebagai salah satu penyakit bedah terbanyak di dunia yang memerlukan tindakan bedah segera untuk mencegah komplikasi seperti usus buntu yang pecah (perforasi).
Menurut sebuah penelitian di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta pada tahun 2006, disebutkan bahwa radang usus buntu menjadi penyebab keempat terbanyak rawat inap yang disebabkan oleh keluhan gastrointestinal selama periode 2003-2007. Kondisi ini bisa dialami pada siapa saja, mulai usia 5-45 tahun, dan dapat terjadi di semua usia.
-
Bagaimana proses terjadinya radang kantung empedu? Kantung empedu pun menjadi bengkak dan rentan terinfeksi bakteri, melansir Cleveland Clinic.
-
Di mana paus bungkuk dengan tulang punggung patah ditemukan? Gambar tragis seekor paus bungkuk terlihat di lepas pantai Baja California Sur, Meksiko, menggambarkan dampak serangan kapal dengan tulang punggung patah.
-
Kapan patung kepala ular raksasa itu ditemukan? 'Kepala' ular raksasa warna-warni muncul dari bawah gedung fakultas hukum di salah satu universitas di Mexico City, Meksiko, setelah gempa mengguncang wilayah tersebut tahun lalu.
-
Apa itu Umbut Rotan? Salah satu makanan tradisional khas suku Dayak yang unik itu adalah Umbut Rotan atau Juhu Umbut Rotan.
-
Kenapa batu empedu bisa menyebabkan radang kantung empedu? Mereka menghalangi aliran empedu keluar dari kantong empedu, yang menyebabkan penumpukan empedu. Peristiwa ini menyebabkan dinding kandung empedu meradang dan membengkak, sehingga dapat menyebabkan infeksi bakteri pada empedu.
-
Bagaimana cara ular raksasa ini berburu? Mengutip ScienceAlert, Senin (22/4), menurut analisis yang dilakukan oleh ahli geografi Debajit Datta dan ahli paleontologi Sunil Bajpai, tulang belakang ular ini menunjukkan kemungkinan besar ular ini adalah pemburu yang bergerak lambat dan menyerang mangsanya dengan penyergapan, mirip dengan perilaku anakonda.
Cari Tahu Penyebab dan Gejala Radang Usus Buntu
Ketika saluran usus buntu mengalami sumbatan, kondisi ini rentan membuat bakteri berkumpul dan menyebabkan peradangan. Nantinya, usus buntu yang meradang bisa menjadi pecah (perforasi).Beberapa gejala umum yang bisa jadi tanda seseorang mengalami radang usus buntu antara lain keluhan gangguan gastrointestinal seperti nyeri perut terutama di kanan bawah, mual, muntah, nafsu makan menurun hingga demam. Jika dialami oleh anak kecil, gejalanya bisa jadi kurang jelas karena mereka sulit menentukan lokasi nyeri perut yang dialami.
Waspada Bahaya Radang Usus Buntu yang Tidak Ditangani Segera
Nyeri perut dan gejala lain yang menandakan peradangan usus buntu sebaiknya jangan disepelekan. Jika tidak segera ditangani, komplikasi radang usus buntu yang pecah (perforasi) bisa menyebabkan peritonitis.
Kondisi tersebut ditandai dengan nyeri di seluruh perut, sepsis atau infeksi yang menyebar di seluruh tubuh, hingga kematian. Faktanya, pesulap terkenal dunia yaitu Harry Houdini meninggal karena radang usus buntu yang pecah (perforasi) di tahun 1926 silam.
Laparoskopi, Metode Penanganan Usus Buntu yang Minim Risiko
Seiring zaman yang semakin berkembang, teknologi kedokteran pun semakin maju sehingga kasus kematian akibat usus buntu bisa ditekan. Bahkan, kemajuan teknologi memungkinkan tindakan operasi usus buntu yang nyaman, minimal nyeri, dan hasil kosmetik yang luar biasa karena bekas operasi yang minimal.
Hal ini mulai berkembang sejak penemuan lensa dan fiber optic, di mana ilmu kedokteran juga meningkat terutama ilmu bedah. Dengan mengandalkan kamera (laparoskopi), tindakan pengangkatan usus buntu bisa dilakukan dengan luka operasi minimal seukuran lubang kunci, sehingga nyeri pasca operasi lebih minim dan pasien pun dapat pulih lebih cepat.
Dengan perkembangan teknologi terkini yang semakin berorientasi pada pasien, ahli bedah mengembangkan alat untuk melakukan tindakan operasi laparoskopi, pengangkatan usus buntu melalui satu lubang seukuran lubang kunci melalui pusar. Hasilnya tak hanya kondisi pasca operasi yang minim nyeri, tapi juga proses pemulihan yang lebih cepat. Bahkan, luka sebesar lubang operasi ini cukup tersembunyi di pusar sehingga tidak terlihat. Tentunya hal ini memuaskan dari sisi pasien, terutama anak-anak dan perempuan.
Namun, perlu diperhatikan setelah melalui prosedur laparoskopi, sebaiknya pasien tidak melakukan aktivitas berat seperti gym atau angkat-angkat berat setidaknya hingga 14 hari ke depan pasca operasi.
See, kemajuan teknologi memberikan banyak manfaat dalam dunia kedokteran, termasuk operasi laparoskopi untuk menangani radang usus buntu. Bagi yang mengalami gejala mirip dengan tanda usus buntu, jangan ragu untuk segera memeriksakan diri langsung ke dokter ahli seperti dr. Hendry Susanto, Sp.B, spesialis bedah umum dari RS EMC Pulomas & RS EMC Pekayon. Jangan ditunda-tunda supaya kamu bisa mendapatkan penanganan yang tepat! Salam sehat selalu, ya!