Stres pada Ibu Hamil Bisa Buat Anak Lebih Rentan Dermatitis Atopik
Depresi pada ibu hamil pada periode postpartum dan setelahnya ternyata berhubungan dengan munculnya dermatitis atopik. Dilansir dari Medical Xpress, penelitian terbaru mengungkap bahwa hal ini bakal dialami oleh anak yang dikandung pada saat anak-anak ataupun remaja.
Depresi pada ibu hamil pada periode postpartum dan setelahnya ternyata berhubungan dengan munculnya dermatitis atopik. Dilansir dari Medical Xpress, penelitian terbaru mengungkap bahwa hal ini bakal dialami oleh anak yang dikandung pada saat anak-anak ataupun remaja.
Dermatitis atopik merupakan penyakit radang kulit kronis yang ditandai dengan rasa gatal, sakit, serta gangguan tidur. Penyakit ini juga dihubungkan dengan sejumlah masalah kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, serta keinginan bunuh diri.
-
Apa saja tips meningkatkan peluang hamil anak kembar? Dilansir dari berbagai sumber, berikut selengkapnya mengenai tips meningkatkan peluang hamil anak kembar yang menarik untuk disimak.
-
Siapa yang memberikan tips mudik untuk ibu hamil? "Sebaiknya melakukan pemeriksaan terhadap janinnya, dilihat kondisi perkembangan janin apakah ada kelainan atau enggak, dari plasenta ibu, sering kontraksi atau tidak, karena pada perjalanan yang tidak dianjurkan ibu yang pendarahan," katanya beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
-
Kapan tips ini dibagikan? Ingin tahu caranya? Simak penjelasan lengkapnya yang disajikan pada Jumat (7/6/2024) berikut ini.
-
Bagaimana cara mengurangi risiko kehamilan kembar? Untuk mengurangi risiko-risiko tersebut, Dr. Damar menyarankan agar ibu hamil kembar memperbanyak asupan makanan sehat yang kaya akan protein hewani, karbohidrat, dan mineral.
-
Apa ciri-ciri keputihan yang menandakan kehamilan? Ciri keputihan tanda hamil sama seperti keputihan di siklus menstruasi, yaitu cairan bening, encer, atau putih susu, serta berbau ringan.
-
Bagaimana cara terbaik untuk memberikan ucapan selamat atas kehamilan yang penuh doa dan kebaikan? Ungkapkan betapa bahagianya Anda mendengar kabar kehamilan mereka dan sematkan pula doa di dalamnya.
Hasil penelitian ini telah dipublikasikan pada jurnal Dermatitis. Penelitian ini dipimpin oleh Jonathan Silverberg, MD, Ph.D., MPH, profesor dermatologi di George Washington University School of Medicine and Health Sciences. Peneliti memeriksa hubungan antara depresi saat kehamilan pada periode postpartum serta depresi oleh orangtua dengan kondisi dermatitis atopik pada anak saat masih kecil dan remaja.
Silverberg mendapat data melalui akuisisi, analisis, serta interpretasi yang bekerja sama dengan peneliti dari Northwestern University Feinberg School of Medicine, Costner McKenzie.
"Kami mengatahui bahwa faktor emosional bisa memperparah dermatitis atopik serta mempengaruhi daerah munculnya penyakit," terang Silverberg.
"Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa lingkungan keluarga dan faktor lingkungan lain bisa berdampak pada dermatitis atopik," sambungnya.
Tim peneliti menganalisis data dari hasil penelitian sebelumnya. Diketahui bahwa depresi postpartum berhubungan dengan meningkatnya peluang timbulnya dermatitis atopik pada selanjutnya, lebih rentan dermatitis atopik, serta meningkatnya gangguan tidur pada anak dengan masalah ini.
"Hasil temuan lanjutan kami mengungkap bahwa depresi postpartum berhubungan dengan DA bahkan pada anak yang lebih tua dan remaja, dengan kondisi yang lebih rentan terhadap penyakit ini serta gangguan tidur yang lebih besar," terang Silverberg.
"Hal ini bisa secara potensial membuat DA menjadi lebih parah," sambungnya.
Penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan untuk mengonfirmasi lebih lanjut hal ini. Selain itu hal ini juga bisa bermanfaat untuk mengidentifikasi intervensi yang bisa dilakukan.
(mdk/RWP)