Sudah Dipraktikkan sejak Ribuan Tahun Silam, Ketahui Sejarah Akupunktur di Indonesia
Metode pengobatan akupunktur ini memiliki usia yang cukup tua. Akupunktur telah digunakan sebagai metode pengobatan selama ribuan tahun di Tiongkok dan kawasan sekitarnya.
Akupunktur atau tusuk jarum merupakan salah satu metode pengobatan tradisional yang hingga kini masih dipraktikkan. Sebagai metode pengobatan, akupunktur telah terbukti secara ilmiah dan bahkan kini menjadi salah satu spesialis yang bisa dipelajari oleh dokter.
Metode pengobatan akupunktur ini memiliki usia yang cukup tua. Akupunktur telah digunakan sebagai metode pengobatan selama ribuan tahun di Tiongkok dan kawasan sekitarnya. Sejarah akupunktur dapat ditelusuri kembali ke zaman kuno, dengan bukti-bukti tertulis yang mencatat penggunaannya sejak lebih dari 2.000 tahun yang lalu.
-
Apa contoh kalimat fakta yang menunjukkan ciri khas dari negara Indonesia? Indonesia adalah negara kepulauan, terdiri atas lima pulau besar, yaitu Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua, dan Jawa.
-
Bagaimana kesurupan bisa dijelaskan dari sudut pandang kesehatan? Kesurupan adalah kondisi ketika seseorang kehilangan identitas pribadinya dan berperilaku seperti orang lain atau makhluk lain. Orang yang kesurupan biasanya tidak sadar akan apa yang ia lakukan dan tidak bisa mengendalikan dirinya.
-
Apa yang dimaksud dengan fakta? Fakta adalah informasi objektif atau bukti yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Fakta adalah sesuatu yang dapat diamati, diukur, dibuktikan, dan diverifikasi oleh berbagai pihak yang dapat melihat fenomena yang sama.
-
Apa saja manfaat tahu untuk kesehatan tubuh? Beragam manfaat tahu bagi kesehatan yang ternyata cukup banyak. Bisa turunkan risiko diabetes hingga lindungi ginjal.
-
Apa yang dimaksud dengan kalimat fakta? Kalimat fakta adalah jenis kalimat yang menyajikan informasi yang benar, dapat diverifikasi, dan tidak terbantahkan.
Pengembangan awal akupunktur diyakini terjadi pada periode Dinasti Shang (sekitar 1600-1046 SM) di Tiongkok kuno. Praktik ini kemudian berkembang dan diperbaiki selama Dinasti Zhou (1046-256 SM) dan Dinasti Qin (221-206 SM). Salah satu karya penting yang menggambarkan prinsip-prinsip akupunktur adalah "Huangdi Neijing" atau "Suwen" (Naskah Kuning Kaisar Huang), yang diperkirakan ditulis sekitar abad ke-2 SM.
Selama Dinasti Han (206 SM - 220 M), penggunaan akupunktur semakin berkembang dan sistematis. Dalam periode ini, penelitian tentang meridian dan titik-titik akupunktur semakin maju. Kitab-kitab seperti "Huangdi Neijing Lingshu" (Naskah Kuning Kaisar Huang tentang Nada Ilahi) memberikan pengetahuan mendalam tentang teori dan aplikasi akupunktur.
Pada abad ke-7 M, akupunktur mulai menyebar ke negara-negara tetangga seperti Korea, Jepang, dan Vietnam. Setiap negara mengembangkan varian dan pendekatan unik dalam penggunaan akupunktur sesuai dengan budaya dan tradisi mereka sendiri.
Akupunktur Mulai Dikenal Dunia Barat
Di abad ke-17, para misionaris Eropa membawa pengetahuan tentang akupunktur ke Eropa, yang kemudian menarik minat para ilmuwan Barat. Namun, hingga beberapa abad, akupunktur tidak diterima secara luas di dunia Barat dan dianggap sebagai metode pengobatan alternatif atau komplementer.
Pada abad ke-20, dengan meningkatnya minat terhadap pengobatan alternatif, akupunktur mulai mendapatkan perhatian yang lebih serius di Barat. Pada tahun 1971, seorang jurnalis Amerika bernama James Reston menceritakan pengalamannya dengan akupunktur selama kunjungannya ke Tiongkok, yang menarik perhatian publik internasional.
Ketertarikan ini memicu peningkatan minat terhadap akupunktur di barat dan akhirnya mempengaruhi perkembangannya sebagai metode pengobatan yang diakui secara global. Pada saat ini, di dunia barat, akupunktur medik juga terus dikembangkan sebagai salah satu metode pengobatan yang bisa digunakan.
Perkembangan Akupunktur di Indonesia
Dilansir dari PDAI, akupunktur sebagai bagian dari traditional chinesse medicine mulai dikenal di Indonesia bersamaan dengan masuknya imigran dari Tiongkok. Pada tahun 1676, seorang dokter Belanda di Batavia bernama Willem ten Rhijne mulai menggunakan teknik akupunktur yang sebelumnya dipelajarinya di Jepang.
Pada saat ini, di Indonesia dikenal dua tipe akupunktur yaitu akupunktur tradisional dan akupunktur medik yang dilakukan oleh dokter spesialis. Akupunktur medik mulai sendiri mulai dikembangkan secara terstruktur di Indonesia atas instruksi Presiden Sukarno.
Pada awalnya, di tahun 1963, untuk pendidikan dokter spesialis akupunktur ini, didatangkan sejumlah pengajar dan dokter ahli dari Tiongkok. Tak lama setelah itu, tepatnya pada tahun 1967 mulai dilakukan pendidikan dokter spesialis akupunktur medik di RSCM.
Pada saat ini, akupunktur telah menjadi semakin diterima dan diakui sebagai bentuk pengobatan yang efektif dan dapat digunakan bersamaan dengan pengobatan konvensional dalam praktek medis terintegrasi. Banyak negara mengatur lisensi dan sertifikasi untuk praktisi akupunktur, dan penelitian terus dilakukan untuk memahami mekanisme dan efektivitasnya dalam mengobati berbagai kondisi kesehatan.
(mdk/RWP)