Tahun 2025, 40 juta anak Afrika terancam kelaparan
Akan terjadi peningkatan jumlah anak kelaparan sebesar 3,3 juta pada tahun 2025 sehingga menjadi menjadi 40 juta jiwa.
Menurut laporan terbaru dari International Food Policy Research Institute (IFPRI), jumlah anak-anak kelaparan di Afrika akan meningkat sebesar 3,3 juta pada tahun 2025.
Sebagaimana dilansir Oddycentral.co.uk, musibah itu akan benar-benar terjadi jika kebijakan dan tren investasi saat ini terus berlanjut. Data IFPRI melihat jika kecenderungan ini terus berlanjut, anak dengan gizi buruk di Afrika diperkirakan akan tumbuh dari 38.600.000 mencapai 41.900.000 pada tahun 2025.
Sub-Sahara Afrika, khususnya Burkina Faso, Niger, Somalia, dan Sudan, akan mengalami peningkatan tajam, namun Asia Barat dan Afrika Utara akan mengalami penurunan dari 2,3 juta anak kelaparan. Kelaparan bisa disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain pemerintahan yang miskin, infrastruktur yang tidak memadai, terbatasnya akses ke pasar, dan kurangnya kontribusi dari sektor pertanian Afrika.
Untuk memerangi kelaparan, pemberlakuan kebijakan dan peningkatan investasi yang ditargetkan untuk wilayah semacam ini dapat memperkuat ketahanan pangan dan mengurangi angka kekurangan gizi pada anak secara signifikan di seluruh benua. Investasi untuk jalan-jalan di pedesaan, teknologi informasi dan komunikasi, seperti telepon dan Internet, dapat menumbuhkan gairah pasar agar lebih efisien dan meningkatkan produktivitas petani.
Laporan IFPRI juga memproyeksikan dampak dari kebijakan tentang perbaikan dan peningkatan investasi, yang dirasa mampu menurunkan angka anak kelaparan di Afrika hingga 9,4 juta pada tahun 2025. Jika kebijakan dan investasi ditempatkan pada porsinya yang tepat, maka itu dapat memacu produktivitas pertanian, pertumbuhan ekonomi, mengurangi tingkat pertumbuhan penduduk, meningkatkan akses terhadap pendidikan, kesehatan dan air bersih.