Anak Pembuat Becak Ini Gagal Jadi Dokter hingga Terjerat Utang, Kini Jadi Konglomerat Tanah Air yang Dikenal Dermawan
Pria ini masuk barisan orang terkaya di Indonesia. Siapakah sosoknya?
Pria ini masuk barisan orang terkaya di Indonesia. Siapakah sosoknya?
Anak Pembuat Becak Ini Gagal Jadi Dokter hingga Terjerat Utang, Kini Jadi Konglomerat Tanah Air yang Dikenal Dermawan
Anak Pembuat Becak Ini Dulunya Ingin Jadi Dokter hingga Alami Bangkrut
Sosok pria ini lahir dari keluarga sederhana. Ia merupakan anak pembuat becak.
Sosoknya pun bertekad menjadi orang sukses. Ia berkeinginan untuk berdiri sendiri tanpa diperintah orang lain.
Usai perjuangan panjang dan penuh lika-liku, kini ia menjadi konglomerat kondang Tanah Air. Kisah hidupnya juga menginspirasi. Berikut ulasannya.
Sosok pria ini merupakan anak dari ayah dan ibu pembuat becak. Sosok kedua orang tuanya bernama Ang boen Ing dan Lie Tjien Lien. Ia lahir di Surabaya pada 26 Maret 1952.
Pria ini saat duduk di bangku sekolah begitu berprestasi. Ia berhasil lulus dari SMA Kristen Petra Kalianyar Surabaya tahun 1971.
Pria ini akhirnya berhasil menempuh pendidikan dokter. Namun saat itu sang ayah jatuh sakit hingga akhirnya ia merelakan cita-citanya.
merdeka.com.
Kondisi keluarganya pun memburuk saat ayahnya sakit. Pria ini akhirnya meneruskan usaha sang ayah untuk menghidupi keluarga. Namun di usianya ke 20 ia mendapatkan beasiswa di Nanyang Technological University.
Sosoknya pun saat kuliah juga berbisnis. Ia membeli barang-barang dari Singapura dan dijual di Indonesia.
Beberapa produk yang ia beli yaitu pakaian wanita. Tak hanya itu ia juga memperjualbelikan sepeda.
Usai lulus kuliah ia membangun bisnis leasing yang menjual sekaligus memberikan kredit mobil. Tapi sayang usahanya gagal dan sempat utang hingga lebih dari 10 juta USD.
merdeka.com.
Meski belum punya pekerjaan yang belas, pemuda ini menikah dengan Rosy Riady, anak konglomerat Mochtar Riady.
Ia menikah di usia yang muda yaitu 22 tahu, Keduanya dijodohkan oleh seorang teman.
Sosok pria ini bernama Dato Sri Tahir. Berawal dari pemuda anak pembuat becak hingga berhasil mempersunting anak konglomerat.
Tahir memulai kariernya di bidang dealer mobil pada akhir tahun 1980-an. Ketika bisnisnya gagal, ia kembali bangkit dan membuka usaha garmen yang dibantu sang mertua.
Tak lama bisnis berjalan, ia berhasil membayar utangnya kembali di bank.
merdeka.com.
Dato Sri Tahir melebarkan bisnisnya mendirikan Mayapada Group di tahun 1989. Tahun 1990 bank Mayapada lahir dan tetap eksis saat menghadapi krisis 1998.
Bisnisnya merambah rumah sakit, pertambangan, media, ritel khusus, hotel dan real estat serta asuransi. Bisnisnya tersebut menjadikan Tahir sebagai salah satu taipan terkemuda di Indonesia.
Ia dan sang istri memiliki 4 orang anak yaitu Jane Tahir, Grace Tahir, Victoria Tahir, dan Jonathan Tahhir. Sebagai konglomerat ia dikenal dermawan.
merdeka.com.
Termasuk Orang Terkaya di Indonesia
Berdasarkan data Forbes, Tahir merupakan orang terkaya ke-10 di Indonesia.
Kekayaannya di 2023 mencapai USD4,2 miliar atau Rp65,66 triliun, meningkat dibanding tahun 2022 yang mencapai USD2,6 miliar atau Rp40,65 triliun
Miliarder Dermawan
Bergelimang harta, Founder Mayapada Group ini juga dikenal sosok yang dermawan. Beberapa waktu lalu, ia dikabarkan akan membangun rumah sakit di IKN Nusantara.
Pihaknya akan mengucurkan dana investasi sekitar Rp 500 miliar untuk pembangunan rumah sakit sekaligus dormitory di IKN.
Oktober 2023 lalu, Dato Sri Tahir juga telah memberikan donasi sebesar Rp7,5 miliar untuk mendukung korban perang Palestina di Jalur Gaza, melalui Kedubes Palestina di Jakarta.
Dato’ Sri Prof.Dr.Tahir, MBA juga membangun sebuah yayasan nirlaba yang ia sebut sebagai Tahir Foundation. Ia disebut sebagai salah satu filantropis asal Indonesia yang juga masuk dalam organisasi Bill & Melinda Gates Foundation (Yayasan sosial milik miliader terkaya di dunia Bill Gate)