Takut disuntik? Coba tahan napas!
Apakah Anda salah satu dari jutaan orang di dunia yang takut pada jarum suntik?
Apakah Anda salah satu dari jutaan orang di dunia yang takut pada jarum suntik? Ingin tahu cara ampuh untuk mengatasi rasa nyeri akibat suntikan?
Para peneliti di Spanyol mengungkapkan bahwa menahan napas saat disuntik dapat mengurangi rasa nyeri saat disuntik. Ketika Anda menahan napas, otak akan berusaha meredam sistem saraf. Itu membuat seseorang menjadi kurang sensitif terhadap rasa sakit.
Dr Gustavo Reyes del Paso dari University of Jaén di Spanyol ingin mengetahui apakah menahan napas secara alami dapat meningkatkan tekanan darah yang mungkin membuat seseorang kurang sensitif terhadap rasa sakit.
Dia kemudian melakukan penelitian pada 38 orang. Mereka diminta untuk menahan napas selama 5 detik. Kemudian, mereka mengulangi tes tersebut, sementara peserta lainnya diminta untuk bernapas secara perlahan.
Dia menemukan bahwa kedua teknik tersebut dapat terganggu asa sakit. Tetapi, para peserta melaporkan bahwa rasa sakit yang mereka rasakan lebih berkurang ketika mereka menahan napas ketimbang bernapas perlahan.
Pada skala satu sampai sepuluh, rasa sakit yang dialami oleh peserta turun sampai setengah poin 5,5 sampai 5 ketika mereka menahan napas.
Dr Reyes del Paso percaya bahwa menahan napas adalah respon alami yang ditunjukkan oleh seseorang saat dia takut terluka. Penemuan ini telah dipublikasikan dalam jurnal Pain Medicine.
Baca juga:
Ini 5 'manusia serigala' paling terkenal di dunia!
Derita penyakit langka, kepala Mr P terpaksa dipotong
Derita Sukerti pemuda Karangasem penderita kulit bersisik di Bali
Dirujuk ke RS Medan, Naira bocah pengidap hydrocephalus butuh biaya
Rahmat idap tumor ganas, Gubernur Aceh datangkan dokter dari Jakarta
-
Dimana tempat penelitian ini dilakukan? Bukti ini ditemukan lewat studi yang dipimpin oleh Gaia Giordano dari Universitas Milan, Italia.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
-
Kapan hasil tes kesehatan bakal calon gubernur dan wakil gubernur di Jakarta akan diumumkan? “Kami tadi sepakat dalam rapat sebelumnya juga bahwa kita akan terima hasilnya (dari RSUD Tarakan) di tanggal 2 September pukul 15.00 di kantor KPU DKI Jakarta,” kata Komisioner KPUD Jakarta, Dody Wijaya dikutip Sabtu (31/8).
-
Siapa yang melakukan penelitian mengenai keheningan? “Sejauh ini, sampai penelitian kami muncul, belum ada tes empiris utama untuk pertanyaan ini. Dan itulah yang ingin kami berikan,” kata Rui Zhe Goh, peneliti bidang Sains dan Filsafat dari Johns Hopkins University. Goh dan para profesornya mengerjakan ilusi sonik untuk memahami jika orang merasakan keheningan saat mereka memproses suara dari perspektif kognitif.
-
Bagaimana proses tes kesehatan bakal calon gubernur dan wakil gubernur di Jakarta? Adapun untuk tahapan tes kesehatan yang dijalani bakal cagub dan cawagub berlangsung sekitar 11 jam 20 menit, diawali USG Alcdomen, Nontgen Toone, pemeriksaan Lab dan Narkotika, penyakit dalam, Bedah Bedah Umum, Bedah Urologi, Bedah Ortepedi.Pemeriksaan Paru spirometri, THT-KL, MRI Brain Non Kontras, Neurologi Nerve Conduction Velocity, Pemeriksaan Mata, Jantung, Pembuluh Darah, dan diakhiri pemeriksaan gigi serta mulut.
-
Apa tujuan utama dari tes kesehatan yang dilakukan kepada bakal calon gubernur dan wakil gubernur di Jakarta? “Ini bukan sehat atau tidak sehat ya, tapi mampu atau tidak mampu secara jasmani dan rohani untuk menjalankan tugas sebagai gubernur dan wakil gubernur selama 5 tahun ke depan,” jelasnya.