Ternyata, Adenovirus Penyebab Demam Rayyanza Cipung!
Adenovirus merupakan virus yang mempengaruhi sistem pernapasan dan menunjukkan gejala mirip pilek atau flu.
Ternyata, Adenovirus Penyebab Demam Rayyanza Cipung!
Sejak beberapa hari lalu, Rayyanza Malik Ahmad atau yang akrab disapa Cipung, mengalami demam yang tak kunjung turun. Bahkan, demamnya mencapai 40 derajat Celsius. Nagita Slavina atau Gigi, ibunya, curhat bahwa Cipung sempat minum obat namun demamnya tetap tinggi.
Demam Tak Kunjung Turun, Keluarga Rayyanza Cipung Berjuang Melawan Adenovirus
"Ternyata ada virus ya. Adenovirus. Siapakah dia?" kata Gigi.
- FOTO: Penyakit Misterius Mirip Influenza Melonjak di China: RS Penuh, Banyak Anak Terinfeksi
- Apakah Infeksi Adenovirus Bahaya bagi Anak? Pahami Tanda-Tanda dan Cara Mencegahnya
- Penyebab Radang Paru yang Diderita Rayyanza Cipung, Ketahui Gejala dan Cara Mencegahnya
- Penyebab Kucing Flu dan Cara Mengobatinya
Keadaan yang khawatir ini membuat keluarga memutuskan membawa Cipung ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut. Hasilnya? Ternyata, Adenovirus yang menjadi penyebab demam tinggi tersebut.
Infeksi dari virus ini bervariasi, ada yang ringan dan ada yang berat pada tubuh. Paling sering, adenovirus mempengaruhi sistem pernapasan dan menunjukkan gejala mirip pilek atau flu.
Adenovirus, sebuah kelompok virus yang dapat menyebabkan berbagai infeksi, termasuk pilek dan flu.
Adenovirus dapat menyerang siapa saja, dari bayi hingga orang dewasa. Namun, infeksinya paling sering terjadi pada anak-anak di bawah 5 tahun. Beruntung, sebagian besar infeksi adenovirus bersifat ringan dan dapat diatasi dengan mengurangi gejala.
Adenovirus, Si "Penyelinap" yang Menyerang Semua Usia
Sebuah peneliti telah mengidentifikasi sekitar 50 jenis adenovirus yang dapat menginfeksi manusia.
Adenovirus tipe 3, 4, dan 7 adalah yang paling umum dan sering dikaitkan dengan penyakit pernapasan akut. Adenovirus tipe 7 dapat menyebabkan hasil yang lebih parah, terutama pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah.
Penularan adenovirus dapat terjadi melalui beberapa cara, antara lain:
Bagaimana Adenovirus Menyebar?
1. Kontak Dekat: Melalui jabat tangan, ciuman, atau pelukan.
2. Udara: Melalui droplet (percikan air liur) saat bersin atau batuk.
3. Permukaan Benda: Setelah menyentuh permukaan yang terkontaminasi, penyebaran dapat terjadi dengan menyentuh mata, hidung, atau mulut sebelum mencuci tangan.
4. Kotoran (Tinja): Melalui tinja orang yang terinfeksi, misalnya saat mengganti popok bayi.
5. Air: Jarang terjadi, namun adenovirus dapat menyebar melalui air yang tidak mengandung klorin, seperti kolam renang tanpa perlakuan yang memadai.
Adenovirus dapat menyerang siapa saja, tetapi beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang terinfeksi, termasuk:
Siapa yang Berisiko Terinfeksi Adenovirus?
1. Tinggal di Tempat Ramai Penghuni: Seperti barak militer, hostel, asrama, rumah sakit, dan panti jompo.
2. Anak yang Sekolah di Preschool: Kelompok bermain yang padat dan kontak erat meningkatkan risiko.
3. Sistem Kekebalan Tubuh Lemah: Termasuk pengidap HIV/AIDS, anak-anak di bawah 5 tahun, dan lansia.
4. Bepergian ke Kawasan dengan Higienitas Kurang Baik: Kurangnya sanitasi dapat meningkatkan risiko infeksi.
5. Higienitas Kurang: Jarang mencuci tangan setelah kegiatan tertentu.
Gejala infeksi adenovirus bervariasi tergantung pada bagian tubuh yang terinfeksi. Namun, infeksi pada saluran pernapasan adalah yang paling umum, menyebabkan gejala seperti:
Gejala Infeksi Adenovirus
Batuk.
Demam.
Pilek.
Sakit tenggorokan (faringitis).
Mata merah muda (konjungtivitis).
Infeksi telinga (otitis media).
Pembengkakan kelenjar getah bening.
Bronkitis.
Radang paru-paru.
Adenovirus juga dapat mempengaruhi saluran pencernaan, menyebabkan diare atau gastroenteritis dengan gejala sakit perut, mual, dan muntah. Pada kasus jarang, adenovirus dapat mempengaruhi kandung kemih atau sistem saraf, menyebabkan infeksi saluran kemih, ensefalitis, atau meningitis.
Jika mengalami gejala yang parah, segeralah periksakan diri ke dokter. Dokter mungkin melakukan tes laboratorium, termasuk tes darah, pemeriksaan urine, swab hidung, swab feses, atau rontgen dada untuk memastikan diagnosis adenovirus.
Bagaimana Diagnosa Adenovirus?
Pengobatan adenovirus bersifat simtomatik dan suportif, dengan fokus pada meredakan gejala. Meskipun belum ada obat antivirus yang spesifik, menjaga tubuh terhidrasi, meredakan hidung mampet, nyalakan pelembab udara, dan menurunkan demam dapat membantu proses pemulihan.
Pengobatan dan Komplikasi Adenovirus
Tanpa penanganan yang sesuai, adenovirus dapat menyebabkan komplikasi serius seperti infeksi berat, penyakit paru-paru kronis, intususepsi, dan bronkiektasis. Orang dengan sistem kekebalan lemah berisiko mengalami komplikasi lebih parah.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika gejala semakin parah, seperti demam tinggi, segera konsultasikan dengan dokter. Orang dewasa dengan gejala ringan mungkin tidak perlu perawatan khusus, tetapi anak-anak atau individu dengan risiko tinggi perlu pengawasan medis yang lebih ketat.
Adenovirus, meskipun sering dianggap sebagai penyebab demam biasa, dapat menyebabkan masalah serius, terutama pada anak-anak dan individu dengan sistem kekebalan yang rentan.