Tidak Ada Sinyal pada Saat Liburan Bisa Timbulkan Dampak Kesehatan Mental Wisatawan
Diketahui bahwa ketika seorang wisatawan terputus dari akses digital pada saat perjalanan, terdapat dampak yang muncul pada mentalnya. Diketahui bahwa ketika hal ini terjadi, bisa muncul perasaan cemas, frustrasi, dan withdrawal syndrom yang serupa sakau.
Ketika liburan, sering kali kita menjelajahi tempat eksotis seperti gunung dan laut. Namun tak semua tempat tersebut memiliki akses yang memadai untuk komunikasi.
Hal yang sama juga bisa terjadi ketika kita berkelana ke perdesaan atau ke luar negeri. Masalah koneksi ini sering kita alami dalam liburan yang dijalani.
-
Mengapa kesehatan mental sangat penting? Sebab, kesehatan mental merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan pada setiap manusia. Sejatinya, kesehatan mental sama pentingnya dengan kondisi jasmani seseorang.
-
Bagaimana caranya untuk menjaga kesehatan mental? Mari kita berjanji pada diri sendiri bahwa kita tidak akan pernah menganggap enteng kesehatan mental.
-
Apa itu mental health? Mental health adalah istilah bahasa Inggris yang berarti kesehatan mental. Ini merujuk kepada kondisi kesehatan mental atau pikiran yang dimiliki seseorang. Layaknya fisik, kesehatan mental juga perlu dijaga untuk meningkatkan kualitas hidup.
-
Apa definisi dari mental health? Mental health adalah kondisi kesehatan yang mencakup kesejahteraan emosional, psikologis, dan sosial seseorang. Hal ini mencakup bagaimana seseorang merasakan, berpikir, dan berperilaku dalam kehidupan sehari-hari.
-
Gimana cara menjaga kesehatan mental? Untuk menjaga kesehatan mental sehari-hari, dibutuhkan komitmen untuk menerapkan kebiasaan baik dalam hidup. Mulai dari olahraga, konsumsi makanan sehat, kelola kebutuhan tidur, hingga praktikkan rasa syukur.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan mental? Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga mental health adalah sebagai berikut. Pertama, olahraga secara teratur dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan mood. Selain itu, konsumsi makanan sehat juga sangat penting untuk kesehatan mental. Mengonsumsi makanan bergizi dapat mendukung kesehatan otak dan mood yang stabil. Manajemen tidur juga perlu diperhatikan, dengan mencoba untuk tidur yang cukup setiap malam. Praktik syukur juga dapat membantu menjaga kesehatan mental, dengan menghargai hal-hal positif dalam hidup. Aktivitas santai seperti meditasi atau yoga juga sangat berguna, karena dapat membantu meredakan stres dan meningkatkan ketenangan batin. Terakhir, tetap terhubung dengan teman atau keluarga juga sangat penting untuk menjaga kesehatan mental. Interaksi sosial dapat memberikan dukungan emosional dan mengurangi rasa kesepian.
Dilansir dari NY Post diketahui bahwa ketika seorang wisatawan terputus dari akses digital pada saat perjalanan, terdapat dampak yang muncul pada mentalnya. Diketahui bahwa ketika hal ini terjadi, bisa muncul perasaan cemas, frustrasi, dan withdrawal syndrom yang serupa sakau.
Penelitian ini dipublikasikan pada Journal of Travel Research. Temuan ini didapat usai menganalisis pengalaman dari 24 orang di 17 negara yang terputus dari koneksi pada saat liburan.
Walau pada awalnya mengalami masalah, namun kemudian mereka bisa menerima hal ini dan bahkan merasa terbebas. Banyak partisipan ketika sudah kembali terkoneksi merasa kewalahan dengan banyaknya pesan yang masuk pada gawai mereka.
Muncul karena Alasan Praktis
Munculnya kecemasan pada seseorang ini disebut disebabkan karena alasan praktis. Navigasi pada saat liburan merupakan salah satu masalah yang muncul ketika tidak ada internet, tidak adanya peta serta panduan navigasi membuat wisatawan ini merasa cemas terutama di perkotaan.
Bagi mereka yang berlibur ke perdesaan, withdrawal syndrome atau masalah yang muncul ketika berhenti menggunakan ponsel merupakan hal negatif paling utama dan bisa diibaratkan seperti 'sakau'. Ketika wisatawan merasa tak mampu untuk menggunakan teknologi yang biasa mereka gunakan untuk menghabiskan waktu.
Dialami Wisatawan yang Berkomitmen untuk Bekerja
Peneliti mengungkap rasa 'sakau' ini cenderung lebih tinggi pada wisatawan yang memiliki komitmen pribadi maupun professional.
"Kami menemukan bahwa beberapa partisipan senang dan menikmati pengalaman terputus dari dunia luar ini walau sempat mengalami kesulitan, namun sebagian membutuhkan waktu lebih lama untuk menerima pengalaman terputus dari koneksi ini," ungkap peneliti Dr. Brad McKenna.
Lebih Terhubung dengan Lingkungan Sekitar
Banyak orang juga menyebut bahwa mereka jadi lebih memperhatikan dan terhubung dengan lingkungan sekitar.
"Mereka menjadi lebih perhatian dan fokus pada lingkungan sekitar ketika tidak terkoneksi dibanding terganggu oleh pesan masuk, notifikasi atau peringatan dari aplikasi seluler mereka," terang McKenna.
Partisipan juga mengaku bahwa mereka berbicara lebih banyak dengan sesama wisatawan atau penduduk lokal dibanding ketika ponsel mereka aktif.
"Banyak orang yang menjadi lelah karena koneksi secara konstan dari teknologi dan saat ini terdapat tren perkembangan wisata bebas digital," ungkap peneliti Dr. Wenjie Cai.
"Sangat membantu untuk melihat perjalanan emosional yang dialami oleh wisatawan tersebut," tandasnya.
(mdk/RWP)