Waspadai efek buruk dari obat herbal!
Meski obat herbal lebih alami dan aman, namun tak bisa dikonsumsi sembarangan!
Saat ini obat-obatan herbal yang berasal dari alam dipercaya lebih aman untuk dikonsumsi dibandingkan dengan obat yang diberikan dokter. Obat herbal telah lama digunakan, sejak ribuan tahun lalu, dan memang terbuat dari bahan-bahan alami. Namun perlu diperhatikan bahwa mengonsumsi obat herbal tidak bisa sembarangan. Jika digunakan dengan tidak tepat, obat herbal juga bisa memberikan efek buruk yang menyebabkan masalah kesehatan.
Banyak orang yang mengonsumsi obat herbal tanpa petunjuk dan arahan dokter atau ahli kesehatan. Padahal obat-obatan yang berasal dari alam juga bisa mengandung bahan kimia yang memicu keracunan. Mengonsumsi obat herbal yang tak sesuai dengan jenis penyakit dan keadaan tubuh bisa menyebabkan rasa mual, muntah, sakit perut, pendarahan, dan bahkan gagal ginjal.
Berikut adalah beberapa efek buruk dari bahan alami yang sering digunakan sebagai bahan pengobatan alami, seperti dilansir oleh Health Me Up (16/09).
1. Lidah buaya
Lidah buaya bisa digunakan untuk mengobati iritasi kulit, jerawat, dan bekerja sebagai laksatif yang melancarkan pencernaan. Namun jika digunakan dalam jangka waktu yang terlalu lama, lidah buaya juga bisa memicu arrhytmia (detak jantung yang tak teratur) dan sakit perut.
2. Bawang putih dan jahe
Jika bawang putih dan jahe dikonsumsi bersamaan dengan obat pengencer darah bisa meningkatkan pendarahan dalam tubuh.
3. Ginseng
Ginseng digunakan untuk meningkatkan kekebalan tubuh, mengontrol tekanan darah dan stres, serta memiliki zat anti-penuaan. Namun ginseng juga memiliki efek samping seperti insomnia, diare, muntah, sakit kepala, serta rasa cemas.
4. Ekstrak pepaya
Ekstrak pepaya jika dikonsumsi bersamaan dengan obat-obatan untuk jantung bisa memberikan efek yang buruk dan menyebabkan kerusakan pada membran mukus pada saluran pencernaan.
5. Enzim pepaya
Enzim pepaya bisa menyebabkan diare dan pendarahan jika digunakan secara terus-menerus dengan zat yang mengandung antikoagulan, atau obat yang digunakan untuk menghambat pembekuan darah.
Penjabaran ini tak berarti Anda harus meninggalkan obat herbal dan lebih memilih obat dari dokter. Namun sebelum mengonsumsi obat herbal, pastikan obat tersebut adalah produk yang memiliki lisensi serta aman dikonsumsi. Selain itu, jangan konsumsi obat herbal tanpa petunjuk dokter Anda, karena bisa jadi efek obat tersebut bertabrakan dengan obat yang diberikan dokter.
Baca juga:
7 Alasan kesehatan untuk lebih banyak mengonsumsi pepaya
4 Manfaat utama paprika untuk kesehatan
5 Jenis tes darah yang perlu dilakukan setiap orang
Ingin lebih langsing? Aktiflah di media sosial
4 Tanda tubuh kekurangan serat
-
Siapa yang bisa memanfaatkan tanaman herbal untuk kesehatan? Memanfaatkan tanaman obat untuk pengobatan dan pencegahan penyakit telah menjadi bagian dari tradisi berbagai budaya di seluruh dunia.
-
Bagaimana cara mengobati sakit hati secara sehat? Untuk mengobati sakit hati secara sehat dan efektif, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Pertama, yang dapat dilakukan adalah dengan mengubah penampilan. Merubah penampilan dapat membantu meningkatkan rasa percaya diri dan membangkitkan semangat baru.
-
Bagaimana tanaman herbal dapat membantu mengatasi masalah kulit? Beberapa tanaman herbal telah dikenal memiliki khasiat khusus untuk merawat kulit wajah, mempromosikan regenerasi sel-sel kulit, dan memberikan nutrisi penting.
-
Bagaimana teh herbal dapat meredakan kecemasan? Teh herbal memang dikenal dengan berbagai manfaatnya untuk tubuh. Salah satu manfaatnya adalah mampu meredakan kecemasan dan membuat diri lebih rileks.
-
Bagaimana Unang Bagito memperoleh kemampuan pengobatan non medis? “Saat saya sakit saya memaknai Allah masih sayang sama saya. Dalam sakit saya diberikan satu kelebihan dan kemampuan di bidang pengobatan non medis,” katanya.
-
Kenapa Tisane disebut teh herbal? Tisane adalah minuman herbal yang sejarahnya membentang jauh ke belakang, hingga ke zaman Mesir Kuno dan Tiongkok Kuno.