Zhao Lusi, Ratu Drama China Buka-bukaan Soal Depresi yang Pernah Dialaminya
Zhao Lusi sang ratu drama China menceritakan tentang depresi yang dialaminya hingga berpengaruh pada kondisi fisiknya.
Aktris dan penyanyi asal China, Zhao Lusi, akhirnya mengungkapkan kondisi kesehatannya yang sebenarnya. Melalui media sosial, wanita berusia 26 tahun ini menyatakan bahwa sejak tahun 2019, ia mengalami gejala depresi.
"Pada 2019, aku mengalami depresi tapi ada yang mengatakan kepadaku untuk 'Jangan dibesar-besarkan' dan 'Cobalah berpikir positif dan semuanya akan baik-baik saja'," ungkap Zhao Lusi di platform X yang berasal dari China, Sina Weibo.
-
Bagaimana mengatasi depresi terselubung? Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal menunjukkan tanda-tanda depresi terselubung, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Depresi terselubung bisa diobati dengan terapi, obat-obatan, atau perubahan gaya hidup. Dengan bantuan yang tepat, Anda atau orang yang Anda kenal bisa pulih dan menikmati hidup yang lebih bahagia.
-
Bagaimana ciri khas depresi klinis? Depresi klinis ditandai dengan rasa putus asa yang terus-menerus.
-
Bagaimana depresi situasional terjadi? Depresi situasional adalah contoh depresi yang tidak menentu. Biasanya, kondisi ini ditandai dengan munculnya gejala murung, perubahan pola tidur dan makan, ketika ada kejadian yang memberi tekanan mental yang cukup tinggi. Gejala depresi situasional muncul akibat respons otak terhadap stres.
-
Siapa yang bisa mengalami depresi terselubung? Ada beberapa orang yang mencoba menyembunyikan atau menyangkal perasaan depresinya, baik karena malu, takut, atau tidak menyadari kondisinya. Orang-orang ini disebut mengalami depresi terselubung, yaitu depresi yang tidak tampak secara luar, tetapi tetap berdampak negatif pada diri mereka.
-
Bagaimana cara mengatasi depresi terselubung? Jika Anda merasa mengalami gejala-gejala depresi terselubung, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Selain itu, Anda juga bisa melakukan beberapa hal untuk mengatasi depresi terselubung, seperti: • Berolahraga. Olahraga bisa membantu meningkatkan mood Anda dengan melepaskan hormon endorfin yang bisa membuat Anda merasa lebih bahagia. Olahraga juga bisa meningkatkan kesehatan fisik Anda dan membuat Anda lebih percaya diri. • Berpikir positif. Coba cegah setiap pikiran negatif yang datang dengan menggunakan logika. Jangan biarkan pikiran-pikiran seperti “saya tidak berharga”, “saya tidak berdaya”, “saya tidak berbakat”, atau “saya tidak dicintai” menguasai diri Anda. Gantilah pikiran-pikiran tersebut dengan pikiran-pikiran yang lebih realistis, optimis, dan konstruktif. • Mencari teman curhat. Berbagi perasaan Anda dengan orang-orang yang Anda percayai dan peduli bisa membantu Anda merasa lebih lega dan didukung. Teman curhat bisa menjadi keluarga, teman, komunitas, atau profesional yang bisa memberikan Anda saran, masukan, atau sekadar mendengarkan. • Perlahan menyelesaikan masalah. Jika ada masalah yang menjadi penyebab depresi Anda, jangan menghindarinya atau menundanya. Hadapi masalah tersebut dengan cara yang bijak dan bertanggung jawab. Tentukan prioritas masalah yang harus diselesaikan terlebih dahulu, kemudian cari solusi yang paling efektif dan efisien. • Atur asupan makan. Makanlah makanan yang sehat dan bergizi untuk menjaga keseimbangan tubuh dan pikiran Anda. Hindari makanan yang mengandung gula, kafein, alkohol, atau zat aditif lainnya yang bisa memperburuk depresi Anda. • Membuat buku harian atau diary. Menulis perasaan Anda di buku harian atau diary bisa menjadi cara untuk mengekspresikan emosi Anda secara sehat. Anda juga bisa menulis hal-hal positif yang terjadi dalam hidup Anda sebagai pengingat bahwa hidup tidak selalu buruk. • Tidur cukup. Tidur cukup bisa membantu tubuh dan pikiran Anda untuk beristirahat dan meregenerasi diri. Tidur juga bisa mempengaruhi mood, konsentrasi, daya ingat, dan kesehatan secara keseluruhan. • Melakukan hal baru. Cobalah untuk melakukan hal-hal baru yang bisa memberikan Anda rasa puas dan percaya diri. Misalnya, belajar sesuatu yang baru, mengembangkan hobi atau minat Anda, melakukan perjalanan ke tempat baru, atau bergabung dengan organisasi atau komunitas yang positif.
-
Apa saja gejala khas depresi pasca melahirkan? Depresi pasca melahirkan memiliki gejala khas, seperti hilangnya minat pada aktivitas rutin, gangguan tidur, perubahan gerakan, perasaan lesu yang berkelanjutan, hingga pikiran untuk mengakhiri hidup yang berulang kali muncul.
Selama beberapa tahun berikutnya, masalah kesehatan fisik pun mulai muncul, termasuk alergi, pneumonia, dan bahkan tuli. Pada Desember 2024, publik mulai khawatir setelah melihat video yang menunjukkan Zhao Lusi berjalan sempoyongan dan kesulitan memegang sendok.
Pada unggahan yang diposting pada 1 Januari 2025, Zhao Lusi menjelaskan alasan di balik keputusannya untuk tidak berbicara tentang kondisi kesehatannya sebelumnya. Ia tidak ingin dianggap sebagai seseorang yang mencari perhatian dengan mengungkapkan masalah kesehatannya.
Namun, setelah melalui berbagai kondisi yang sulit, Zhao akhirnya memilih untuk terbuka mengenai kesehatan mental dan fisiknya, termasuk pengalamannya dengan depresi. Ia berharap dengan berbagi cerita, lebih banyak orang dapat memahami dan mengenali kondisi depresi.
"Sekarang setelah semuanya menjadi seperti ini, saya hanya berharap dapat membantu lebih banyak orang memahami: Depresi adalah emosi, tetapi depresi sebagai gangguan adalah penyakit. Penyakit itu tidak dapat diatasi hanya dengan 'berpikir positif' atau 'membicarakannya,'" tulisnya. "Saya sungguh berharap bahwa Anda yang 'merasakan hal yang sama seperti saya' menyadari bahwa dalam situasi seperti itu, apakah Anda benar-benar 'dipahami' atau tidak, tidak lagi menjadi masalah."
Zhao Lusi Sarankan Orang yang Alami Depresi Fokus pada Pengobatan
Zhao Lusi mengajak mereka yang tengah menghadapi masalah kesehatan mental, seperti yang pernah dialaminya, untuk lebih memperhatikan diri sendiri. Ia menekankan pentingnya mencari pengobatan hingga tuntas.
- Pengakuan Zhao Lusi Tentang Masalah Kesehatan dan Kekerasan Fsik yang Dialaminya, Banjir Empati
- Sederet Potret Zhao Lusi Sebelum Ramai Dilaporkan Idap Afasia, Gangguan Berkomunikasi
- Zhao Lusi, Penyanyi dan Aktris China Berprestasi Dikabarkan Mengidap Penyakit Afasia
- Lima Rekomendasi Drama China Romantis Dengan Akhir yang Bahagia dan Berkesan
"Memahami [dan mempelajari] penyakit psikologis dan memprioritaskan pengobatan sangatlah penting. Penyesalan adalah hal yang tidak berguna," tuturnya. Dengan demikian, ia berharap agar setiap individu dapat menemukan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi dan tidak terjebak dalam penyesalan yang tidak produktif.
Dalam pandangannya, fokus pada penyembuhan diri adalah langkah awal yang krusial. Zhao Lusi percaya bahwa dengan memahami kondisi psikologis yang dialami, seseorang dapat lebih mudah menjalani proses pemulihan.
Ia mengingatkan bahwa mengabaikan masalah mental hanya akan memperburuk keadaan. Oleh karena itu, penting untuk tidak ragu dalam mencari bantuan dan dukungan yang diperlukan agar bisa kembali menjalani hidup dengan lebih baik.
Zhao Lusi Alami Kekerasan Sejak Masa Kecilnya
Dalam sebuah unggahan, Zhao Lusi mengungkapkan pengalaman masa kecilnya yang penuh tantangan, di mana ia sering diejek hanya karena memiliki wajah yang dianggap cantik. Ia juga menceritakan pengalaman buruknya di bimbingan belajar, di mana ia pernah dipukul.
"Saat itu, saya pikir itu wajar karena prestasi akademis saya buruk. Saya tidak berani bicara karena saya percaya bahwa 'setiap masalah harus dicari akar penyebabnya dari dalam diri sendiri," ujarnya. Setelah tumbuh dewasa, Zhao Lusi mengaku kembali mengalami kekerasan fisik, dan ia harus menghadapi berbagai rumor serta fitnah yang terus menerus menghampirinya.
Mengenal Apa Itu Depresi
Mengacu pada informasi dari laman Kemenkes RI, depresi merupakan suatu gangguan suasana hati yang berdampak pada pikiran, emosi, serta perilaku individu. Mereka yang mengalami depresi sering kali merasakan kesedihan yang mendalam, kecemasan yang berlebihan, serta kehilangan minat terhadap kegiatan yang sebelumnya mereka nikmati. Selain itu, individu dengan depresi juga dapat merasa tidak berharga dan terjebak dalam pola pikir negatif yang berulang mengenai diri mereka sendiri, kehidupan, atau bahkan kematian.
Depresi tidak hanya memengaruhi aspek mental, tetapi juga dapat menimbulkan dampak fisik yang signifikan. Gejala yang sering muncul antara lain penurunan energi, kesulitan tidur, perubahan dalam nafsu makan, serta berbagai masalah kesehatan fisik lainnya. Dengan demikian, penting bagi kita untuk memahami dan memberikan perhatian lebih terhadap kondisi kesehatan mental, termasuk depresi, agar dapat memberikan dukungan yang tepat bagi mereka yang membutuhkannya.