Almarhum Sinyo Aliandoe di mata legenda Persib
"Salah satu prestasi dia yaitu mengantarkan Indonesia di Pra-Piala Dunia sampai masuk ke perempat final," kata Robbi.
Sebagai pemain yang pernah dilatih di Tim Nasional (Timnas) di era-80an, legenda Persib Robby Darwis, turut berduka atas meninggalnya Sinyo Aliandoe. Dia pun mengenal sosok almarhum sebagai pelatih bertangan dingin.
Pada tahun 1986, Robby pernah dilatih oleh Sinyo saat membela timnas di Pra-Piala Dunia. Saat itu, Indonesia sukses menjadi juara fase grup, namun kalah dari Korea Selatan dibabak kedua.
"Salah satu prestasi dia yaitu mengantarkan Indonesia di Pra-Piala Dunia sampai masuk ke perempat final, tapi lawan Korea terakhirnya tumbang," ungkap Robby, Kamis (19/11).
Menurut Robby, untuk memoles anak-anak asuhnya, Sinyo menerapkan kedisiplinan yang tinggi. Baik saat di dalam maupun di luar lapangan.
"Kalau melihat dia memang orangnya disiplin karakter dia seperti itu, tapi dia membebaskan kepada pemain untuk berimprovisasi kalau di lapangan. Di luar lapangan juga dia sangat disiplin kepada para pemain," tuturnya.
Menurut dia, Sinyo telah menjadi panutannya soal kepelatihan tim sepakbola. Seperti saat Robby menjadi caretaker Drago Mamic di Persib pada musin 2012, maupun di Sekolah Sepakbola (SSB) Siliwangi yang kini dia tukangi.
"Saya juga menerapkan kedisiplinan dia dalam melatih, keberhasilannya membawa timnas lolos pada fase grup di Pra-Piala Dunia 1986 silam menjadi motivasi buat saya juga dalam melatih tim," ujarnya.
Terakhir bertemu Sinyo, Robby melanjutkan, ketika mengikuti turnamen antar perusahaan pada periode 90-an. "Setelah itu enggak pernah ketemu lagi," dia melanjutkan.
Sinyo berpulang saat usianya 77 tahun. Sebelumnya, pria kelahiran Larantuka, Flores Timur, 1 Juli 1938 ini menderita demensia, yang membuat memori ingatannya hilang.
"Saya belum ada kabar sebelumnya, hanya tahu kabar dari televisi, tapi begitu meninggal saya kaget. Awalnya saya belum tahu sakitnya apa," ujarnya memungkasi.