Aris Budi Sulistyo Kenang Sukses Meraih Trofi Juara Liga Indonesia Bersama Persik Sebagai Pemain da
Aris Budi Sulistyo Kenang Sukses Meraih Trofi Juara Liga Indonesia Bersama Persik Sebagai Pemain dan Asisten Pelatih
Bola.com, Jakarta - Sosok Aris Budi Sulistyo pernah belasan tahun lekat dengan kiprah Persik Kediri di kompetisi sepak bola Tanah Air. Pencapaiannya terbilang lumayan. Pada musim 2003, ia membawa Persik meraih trofi juara Liga Indonesia sebagai pemain.
Tiga musim kemudian, Aris Budi Sulistyo kembali meraih sukses sama dengan status sebagai asisten pelatih mendampingi Daniel Roekito. Dia melakoni peran sebagai asisten pelatih di Persik Kediri sampai 2011.
-
Apa yang membuat Persik Kediri menjadi istimewa di Liga 1 Indonesia? Klub ini memiliki sejarah panjang di kancah nasional maupun internasional. Latihan Perdana Evan Dimas mengikuti sesi latihan perdana Persik Kediri di Stadion Brawijaya pada Minggu (7/7/2024). "Banyak teman teman lama di sini. Saya merasa seperti reuni," ujar mantan pemain PSIS Semarang ini, dikutip dari ANTARA.
-
Mengapa pertandingan Persis Solo vs Persebaya Surabaya digelar? Menjelang dimulainya Kompetisi BRI Liga 1 2023/2024, para klub peserta bersiap diri. Mereka mengadakan agenda pertandingan uji coba untuk menguji kesiapan klub menyambut turnamen tersebut.
-
Mengapa Persikabo 1973 makin terpuruk di BRI Liga 1 2023/2024? Sementara, Persikabo 1973 semakin terpuruk di zona degradasi dengan 17 poin dari 28 laga.
-
Bagaimana cara Semen Padang kembali berkompetisi di Liga 1 Indonesia? Pencapaian ini berhasil diraih setelah tim Kabau Sirah meraih posisi runner up dalam gelaran Liga 2 2023/2024.
-
Siapa yang mencetak gol penyama kedudukan untuk Persebaya? Namun, striker Persebaya itu mampu membayar lunas kesalahan itu dengan mencetak gol bagi Tim Bajul Ijo di babak kedua.
-
Di mana pertandingan Persis Solo vs Persebaya Surabaya berlangsung? Pertandingan itu diadakan di Stadion Manahan Solo pada Sabtu (24/6).
Selain Daniel Roekito, pria asal Karang Anyar, Jawa Tengah ini juga pernah bekerja sama dengan Freddy Muli, Arcan Iurie, Gusnul Yakin dan Agus Yuwono.
"Sebenarnya, peran sebagai asisten mulai saya lakoni pada 2003 ketika Persik ditangani coach Jaya Hartono. Tapi, ketika itu, saya juga masih berstatus pemain," kenang Aris Budi Sulistyo dalam channel Youtube Pinggir Lapangan.
Bersama Persik, Aris Budi Sulistyo sempat merasakan atmosfer Liga Champions Asia baik sebagai pemain dan asisten pelatih.
"Meski tak pernah menjadi pemain timnas Indonesia, saya bangga bisa tampil di level Asia membawa nama negara bersama Persik. Saya juga bisa mengunjungi Jepang, Korea Selatan dan Australia," ujarnya.
Nama Aris Budi Sulistyo kian kental di Persik setelah membawa tim Kota Kediri itu promosi ke Divisi Utama (Liga 1) pada musim 2012/2013 sebagai pelatih kepala.
Namun, kiprahnya sebagai pelatih Persik di kasta tertinggi hanya seumur jagung. Ia memutuskan meletakkan jabatan menyusul hasil minor Persik pada pada sejumlah partai awal Liga Indonesia musim 2014.
Dari Persik, Aris Budi Sulistyo kemudian menangani sejumlah klub. Di antaranya PSBI Blitar, Persis Solo dan PSCS Cilacap. Di klub terakhir, Aris Budi Sulistyo terpaksa meninggalkan tim karena dipanggil pulang oleh instansinya di Kediri.
"Selama menjadi pelatih di luar Kediri, saya mengajukan cuti tanpa tanggungan negara. Praktis pada periode itu, saya tak mendapat gaji dan tunjangan sebagai PNS di Kota Kediri," terang Aris Budi Sulistyo.
Seperti diketahui, Gatot Barnowo yang meneruskan tugasnya sebagai pelatih sukses membawa PSCS Cilacap meraih trofi juara Indonesian Soccer Championship (ISC) B pada 2016.
Di final yang berlangsung di Stadion Stadion Gelora Bumi Kartini, 22 Desember 2016, PSCS mengalahkan PSS Sleman dengan skor 4-3 di babak perpanjangan waktu.
Rekam Jejak Aris Budi Sulistyo
Sebelum bersinar bersama Persik, Aris Budi Sulistyo juga memperkuat sejumlah klub. Baik level amatir maupun profesional. Ia mengawalinya dengan berkostum tim amatir Gajah Mungkur Wonogori pada 1987-1990. K
etika Gajah Mungkur berkiprah di kasta kedua kompetisi Galatama, Aris Budi Sulistyo tetap jadi bagian tim. Setelah itu, ia berturut-turut memperkuat Perkesa Mataram, Mataram Indocement dan Arseto Solo.
"Di antara ketiga tim itu, saya merasakan kenangan luar biasa bersama Arseto. Bagi saya menjadi bagian dari Arseto merupakan impian yang terwujud. Dulu, waktu masih anak-anak, saya adalah pendukung setia dan sesekali menjadi anak gawang pada laga Arseto di kompetisi Galatama," ungkap Aris Budi Sulistyo.
Setelah Arseto membubarkan diri, Aris Budi Sulistyo memperkuat PSIM Yogyakarta musim 1999/2000. Selepas dari PSIM, ia menerima tawaran manajemen Arema Malang jelang musim 2000.
Tapi, ia hanya bermain setengah musim di Arema. "Saya mengajukan pengunduran diri dan kemudian memperkuat Persik yang juga dimanajeri mas Iwan Budianto."
Kini Berstatus PNS di Kabupaten Karang Anyar
Belasan tahun menetap di Kediri, Aris Budi Sulistyo akhirnya kembali Kabupaten Karanganyar, kampung halamannya pada 2017 setelah perpindahan statusnya sebagai PNS disahkan oleh Pemkab Karang Anyar.
"Saya ditempatkan bagian pengadaan barang dan jasa Sekda Kabupaten Karanganyar. Memang, ada tawaran untuk menjadi pelatih tim profesional, tapi saya tolak karena ingin fokus dulu sebagai PNS," kata Aris Budi Sulistyo yang sempat menangani Persis Solo U-17 di Piala Soeratin 2019 zona Jawa Tengah.
Meski fokus melakoni pekerjaannya sebagai PNS di Kabupaten Karang Anyar, Aris Budi Sulistyo tetap tak melupakan sepak bola. Jika kompetisi sepak bola Tanah Air kembali bergulir, ia berencana menangani Persika Karang Anyar yang berkiprah di Liga 3 Jawa Tengah.
"Saya siap membantu mengembangkan potensi pemain muda di Karang Anyar," pungkas Aris Budi Sulistyo.
Sumber: Youtube Pinggir Lapangan