Contoh Kedisiplinan Jay Idzes yang Layak Dicontoh: Meminta Maaf di Depan Teman-temannya karena Telat 1 Menit
Kapten Timnas Indonesia, Jay Idzes, memberikan contoh kedisiplinan dari hal yang paling kecil.
Dalam waktu dekat, Timnas Indonesia akan menunjukkan kekuatannya di depan Timnas Bahrain saat kedua tim bertemu dalam lanjutan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Pasukan Shin Tae-yong, yang belakangan ini menarik perhatian dunia, akan menghadapi Bahrain di stadion kebanggaan mereka, Bahrain National Stadium, Riffa, pada 10 Oktober mendatang. Bahrain berada dalam tekanan setelah mengalami kekalahan telak 5-0 dari Jepang, meskipun sebelumnya mereka berhasil meraih kemenangan 1-0 atas Australia.
Sementara itu, Skuad Garuda tengah berada dalam suasana hati yang baik setelah berhasil meraih hasil imbang melawan Arab Saudi dan Australia dalam dua pertandingan terakhir. Saat menghadapi Dilmun's Warriors, julukan untuk Timnas Bahrain, Timnas Indonesia kemungkinan besar akan tetap dipimpin oleh kapten Jay Idzes. Penunjukan pemain berusia 24 tahun tersebut dianggap tepat, mengingat bahwa pilar Venezia, Italia, memiliki semua kualifikasi yang diperlukan untuk menjadi pemimpin di lapangan.
- Profil Jay Idzes: Kapten Timnas Indonesia, Bek Tangguh dengan Pengalaman Internasional
- Mengenal Jay Idzes, Sang Kapten dan Benteng Pertahanan Timnas Indonesia
- Terungkap Alasan di Balik Bang Jay Idzes Jadi Kapten Timnas Indonesia
- Pengalaman yang Belum Dikenal Jay Idzes di Timnas Indonesia: Kekalahan!
Disiplin yang Diterapkan oleh Jay Idzes
Sumardji, yang menjabat sebagai manajer Timnas Indonesia sekaligus Ketua Badan Tim Nasional (BTN), kembali menegaskan bahwa Jay Idzes memang pantas untuk menjabat sebagai kapten menggantikan Asnawi Mangkualam. Pernyataan ini disampaikan oleh Sumardji melalui kanal YouTube NTVSPORTCAST baru-baru ini.
"Jay benar-benar serius menjalankan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Sebagai contoh, ketika dia terlambat makan hanya satu menit karena masalah pada lift, dia langsung meminta maaf dan menjelaskan alasannya," ujar Sumardji.
"Dia meminta maaf kepada semua pemain karena keterlambatannya. Apakah ada pemain kita yang bersikap seperti itu? Sejauh ini, saya belum pernah melihatnya di klub. Jadi, budaya disiplin seperti ini masih belum ada di tim kita," tambahnya.
Teladan
Sumardji menambahkan bahwa Jay Idzes juga pantas dijadikan teladan.
"Dia mampu mengajarkan dan berperan sebagai mentor. Selain itu, dia memang cerdas," ungkap Sumardji sambil menunjuk kepalanya.
"Kita bisa melihat siapa di tim yang bisa memberikan teladan yang baik. Jay mengajarkan semuanya. Dia tidak hanya mengajar para pemain, tetapi juga membantu teman-temannya yang lain (naturalisasi). Meskipun bukan pelatih, dia tetap memberikan arahan. 'Kamu salah, kamu salah. Seharusnya begini,' begitu kira-kira yang dia katakan," jelas Sumardji, menirukan perkataan Jay Idzes.
"Ini nyata. Saya tidak mengada-ada. Dia juga suka bercanda dan tertawa," tambah Sumardji.
Kembali Menjadi Andalan
Saatnya bagi rakyat Indonesia, terutama para penggemar setia, untuk kembali menyaksikan kepemimpinan Jay Idzes dalam pertandingan melawan Bahrain. Semoga Jay Idzes dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik dan Skuad Garuda berhasil meraih tiga poin dari Riffa. Amin!