Indonesia Waspada, Arab Saudi Dilatih Kembali Herve Renard Dulu Pernah Kalahkan Argentina di Piala Dunia
Penunjukan Herve Renard sebagai pelatih diharapkan dapat memicu kebangkitan Timnas Arab Saudi dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang akan datang.
Federasi Sepak Bola Arab Saudi (SAFF) telah mengumumkan penunjukan kembali Herve Renard sebagai pelatih kepala tim nasional, menggantikan Roberto Mancini. Keputusan ini diharapkan dapat memicu kebangkitan Timnas Arab Saudi dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026. Sebelumnya, Renard dikenal berhasil membawa Arab Saudi meraih kemenangan mengejutkan atas Argentina pada pertandingan pertama Piala Dunia 2022.
Di bawah kepemimpinan Roberto Mancini, Timnas Arab Saudi mengalami kampanye yang kurang memuaskan di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Meskipun saat ini berada di posisi ketiga dalam klasemen Grup C, Arab Saudi hanya mampu mengumpulkan satu kemenangan dari empat pertandingan yang telah dilakoni. Dengan kembalinya Renard, diharapkan tim dapat meningkatkan performa mereka.
- Dua hasil imbang melawan Arab Saudi dan Australia merupakan pencapaian yang sangat baik bagi Indonesia.
- Pertandingan melawan Arab Saudi menjadi tantangan bagi Ernando Ari untuk membuktikan kemampuannya.
- Tujuh pemain Al Nassr mendapatkan panggilan untuk tim nasional Arab Saudi: Rekan-rekan Ronaldo akan menghadapi Wahyu 'Hulk' Prasetyo.
- Pelatih Arab Saudi Roberto Mancini Siapkan 7 Pemain Rekannya Cristiano Ronaldo Hadapi Timnas Indonesia
Herve Renard akan memimpin skuadnya, termasuk pemain kunci seperti Salem Al-Dawsari, dalam pertandingan melawan tuan rumah Australia pada 14 November 2024. Lima hari setelah itu, ia akan menghadapi Timnas Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Banyak pengamat sepak bola berpendapat bahwa Timnas Indonesia akan mendapatkan tantangan yang sebenarnya dari kekuatan Arab Saudi dengan hadirnya Herve Renard sebagai pelatih baru.
Berbagai reaksi dari warganet Indonesia pun bermunculan terkait kembalinya Herve Renard sebagai pelatih kepala Timnas Arab Saudi. Mereka menantikan bagaimana strategi dan taktik yang akan diterapkan Renard dalam pertandingan-pertandingan mendatang. Dengan pengalaman dan prestasi sebelumnya, banyak yang berharap bahwa Renard dapat membawa perubahan positif bagi tim.
Pelatih yang kalahkan Argentina
“Pelatih yang mengalahkan Argentina, cik,” tulis pemilik akun @Brianwksn. “Pelatih yang mengerikan ini, waspada Indonesia,” lanjut pemilik akun @wargaxyz. Sementara itu, pemilik akun @FachrulAzizi15 menyatakan bahwa Timnas Indonesia yang dilatih oleh Shin Tae-yong akan mendapatkan tantangan berat melawan Arab Saudi yang dilatih oleh Herve Renard. “Gaya bermainnya yang mengedepankan pressing tinggi, saat melawan Argentina saja sudah unggul 2-1 tetapi masih terus menekan hingga ke area lawan, bisa jadi ini akan menjadi pertandingan yang sulit,” tulisnya.
“Pelatih yang membuat Argentina kalah di pertandingan pertama Piala Dunia Qatar. Dengan strategi pressing tinggi, dia sudah mengenal semua pemain Arab Saudi dan tidak perlu melakukan adaptasi. Semoga sukses untuk Shin Tae-Yong dan Timnas Indonesia,” ungkap pemilik akun @crnrfootballs. Namun, pemilik akun @gallanttsany berkomentar, “Yah, mau siap siapa pun pelatihnya, Arab tetap Arab yang memang sudah berpengalaman di Piala Dunia. Selisih ranking juga sangat jauh. Nggak kalah saja sudah syukur.”
Hentikan eksperimen yang tidak perlu
Warganet Indonesia menekankan pentingnya persiapan matang bagi Timnas Indonesia yang dilatih oleh Shin Tae-yong untuk menghadapi tim Jepang dan Arab Saudi. Banyak netizen yang berharap agar STY tidak melakukan eksperimen lagi dalam pemilihan pemain dan strategi. Salah satu pengguna Twitter, @DaudCool, mengungkapkan, "Berat nih vs Arab Saudi di Jakarta.. ini pelatih bagus. Semoga timnas menang asal coach STY nga ada eksperimen pemain lagi."
Pengguna lain, @belalangsemprul, menambahkan, "Asli berat. Press tinggi, main fisik. Semoga STY punya jalan keluar. Asli, Saudi jaman Herve Renard mainnya enak banget diliat." Selain itu, @fiaifit juga menyoroti perlunya Kevin Diks untuk memperkuat pertahanan Timnas, mengingat pelatih Arab Saudi yang sekarang bisa menjadi ancaman bagi lini belakang Indonesia. "Kita bener-bener butuh Kevin Diks bisa masuk dan memperkuat lini pertahanan nih. Dengan pelatih Saudi macam ini. Bisa gegar pertahanan kita," jelasnya.
Ejek Messi
Herve Renard adalah seorang pelatih asal Prancis yang menjabat sebagai pelatih Timnas Arab Saudi dari tahun 2019 hingga 2023. Ia memulai karir kepelatihannya di Arab Saudi dengan berhasil membawa tim tersebut lolos ke Piala Dunia 2022 melalui Kualifikasi yang diadakan sebelumnya.
Salah satu momen paling berkesan dalam kepemimpinannya adalah saat Timnas Arab Saudi berhasil mengalahkan Argentina dengan skor 2-1 pada pertandingan pembuka Piala Dunia 2022 di Qatar. Kemenangan tersebut menjadi sangat terkenal dan membuat para pendukung Arab Saudi bangga, sehingga mereka menyebarkan ungkapan "Where's Messi?".
Meskipun Lionel Messi akhirnya mampu membawa Argentina meraih gelar juara Piala Dunia 2022, kemenangan atas Argentina tetap menjadi momen yang paling diingat oleh penggemar Arab Saudi.
Namun, setelah kemenangan tersebut, perjalanan Timnas Arab Saudi di Piala Dunia 2022 tidak berlanjut dengan baik. Mereka mengalami kekalahan melawan Polandia dan Meksiko, yang menyebabkan mereka tersingkir dari turnamen lebih awal. Setelah hasil buruk tersebut, Herve Renard harus menghadapi kenyataan pahit ketika timnya kalah 1-2 dari Bolivia dalam laga persahabatan, yang akhirnya membuatnya digantikan oleh Roberto Mancini sebagai pelatih baru. Pergantian ini terjadi setelah performa tim yang kurang memuaskan di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Herve Renard
Herve Renard dilahirkan di Aix-les-Bains pada 30 September 1968. Ia memiliki segudang pengalaman sebagai pelatih, termasuk menangani tim nasional Ghana, Zambia, Angola, Pantai Gading, serta klub Lille dan Maroko. Sejauh ini, ia telah memimpin Timnas Arab Saudi dalam 45 pertandingan resmi, di mana 20 di antaranya berakhir dengan kemenangan, 10 laga berakhir imbang, dan 15 laga berujung pada kekalahan. Selain itu, prestasi gemilangnya dalam dunia kepelatihan tercermin dari keberhasilannya membawa Zambia meraih gelar juara Piala Afrika pada tahun 2011/2012 dan Pantai Gading pada tahun 2014/2015.