Kalah telak dari PSM, ini alasan Persiba Bantul
Sudah jatuh tertimpa tangga pula.
Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Pepatah ini menjadi gambaran Persiba Bantul. Bagaimana tidak, Persiba yang dirundung banyak masalah, harus menelan kekalahan telak 0-4 kala menantang PSM Makassar di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Rabu (19/2/2014).
Di tengah isu rencana mundur dari kompetisi akibat masalah suporter ditambah bencana alam meletusnya Gunung Kelud yang abu vulkaniknya juga menutupi wilayah Bantul, Persiba juga dilanda krisis pemain.
Sejumlah pemain Persiba Bantul sakit akibat terkenal efek abu vulkanik serta tiga pilar absen karena cedera. Mereka adalah Yohan Ibo, Eduardo Bizarro, Hery Prasetyo.
Absennya tiga bek tersebut membuat lini belakang tim Laskar Sultan Agung rapuh dan jadi bulan-bulanan PSM. Hasilnya, Persiba Bantul kebobolan sampai empat kali.
"Pemain kami banyak yang cedera. Tiga pilar lini belakang absen sempat bikin pusing dan menempatkan pemain yang bukan posisinya. Dulsan Lestaluhu juga cedera dipaksakan main tapi harus ditarik di menit-menit awal," kata pelatih Persiba Bantul, Sajuri Syahid.
Sajuri menambahkan bahwa pemainnya juga dalam kondisi kurang siap. Akibat abu vulkanik, mereka hanya latihan 3 hari sebelum ke Surabaya. Mereka pun masih dalam kondisi kelelahan.
"Kita baru bisa latihan hari Jumat sampai Minggu. Hari Senin kita berangkat ke Surabaya, jadi masih kelelahan," tuturnya.
"Karena kurang latihan, penampilan mereka tidak optimal. Sementara, harus diakui, PSM main bagus," lanjutnya.
Sajuri mengharapkan hasil buruk ini menjadi pelajaran bagi timnya untuk bangkit menghadapi laga selanjutnya. "Kami harus bangkit untuk memghadapi lawan Persebaya nanti," lanjutnya. (nda/dzi)