Menganalisis Waktu Timnas Indonesia Kebobolan di Kualifikasi Piala Dunia: Menit Akhir Paling Fatal
Menganalisis sebaran gol yang diterima oleh Timnas Indonesia selama putaran kedua dan ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026.
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, perlu memperhatikan momen-momen kritis yang seringkali mengakibatkan kebobolan bagi timnya selama kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Hingga saat ini, Timnas Indonesia telah kebobolan 13 gol dari 10 pertandingan yang telah dilakoni dalam kualifikasi tersebut.
Semua gol tersebut terjadi pada putaran kedua dan ketiga. Pada putaran pertama, Timnas Indonesia berhasil menjaga gawangnya tanpa kebobolan saat mengalahkan Brunei Darussalam dengan agregat 12-0. Namun, tantangan mulai muncul ketika tim memasuki fase selanjutnya.
- Daftar Pencetak Gol Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Ini Daftar Lengkap Pencetak Gol Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Siapa Terbanyak?
- Daftar Pencetak Gol Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Siapa Paling Tajam?
- Analisis Kenapa Gelandang Timnas Indonesia Ditakuti Lawan di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Pada putaran kedua, Tim Garuda kebobolan delapan gol dari enam pertandingan. Selain itu, sudah ada lima gol yang masuk ke gawang Tim Merah Putih dalam empat laga awal putaran ketiga. Jika ditelaah secara periodik, terdapat beberapa momen tertentu yang menyebabkan gawang Timnas Indonesia sering kebobolan selama kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Berikut Bola.com akan menyajikan analisis terkait hal ini.
Sering kebobolan jelang pertandingan berakhir
Jika dilihat dari setiap periode 15 menit, gawang Timnas Indonesia memang sering kebobolan menjelang akhir pertandingan, baik di babak pertama maupun kedua. Dalam kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, skuad Garuda hanya kebobolan satu gol cepat, yaitu saat melawan Bahrain.
Gol yang dicetak oleh Mohamed Marhoon pada menit ke-15 menjadi satu-satunya gol yang terjadi dalam periode 0-15 menit, atau 15 menit pertama. Pada periode kedua, yang berlangsung dari menit ke-16 hingga 30, terdapat tiga gol yang berhasil dicetak oleh tim lawan. Jumlah yang sama juga tercatat pada periode ketiga, yaitu menit ke-31 hingga 45, yang terjadi di akhir babak pertama.
Menit 76 krusial
Memasuki babak kedua, Timnas Indonesia menunjukkan peningkatan dalam pertahanan, sehingga lebih jarang kebobolan. Pada periode 15 menit keempat, antara menit ke-46 hingga 60, tim ini mengalami dua kebobolan dalam ajang ini.
Menariknya, saat pertandingan berlangsung dari menit ke-61 hingga 75, gawang yang dijaga oleh skuad asuhan Shin Tae-yong tidak kebobolan sama sekali. Dalam sepuluh pertandingan yang telah dilakoni, belum ada catatan kebobolan di periode tersebut. Namun, catatan kebobolan yang paling mencolok terjadi pada menit ke-76 hingga akhir pertandingan. Dalam periode kritis ini, gawang skuad Garuda mengalami kebobolan terbanyak, yaitu empat gol.
Harus waspada di menit akhir
Menjelang akhir pertandingan, Timnas Indonesia sering kali menghadapi momen yang sangat menjengkelkan. Dalam empat gol yang terjadi, tiga di antaranya berhasil dicetak oleh Timnas Irak pada babak kedua. Pada pertemuan pertama, gol pertama dicetak oleh Youssef Amyn pada menit ke-81 dan diikuti oleh Karim Al-Hamadi yang mencetak gol kedua pada menit ke-88.
Selanjutnya, dalam pertandingan kedua yang berlangsung di SUGBK, gol dicetak oleh Ali Jassim pada menit ke-88. Yang paling menyakitkan adalah gol kontroversial dari Mohamed Marhoon, pemain Bahrain, yang terjadi pada menit ke-90+9. Gol ini sangat mengecewakan karena terjadi setelah tambahan waktu, sehingga menghapus kemenangan skuad Merah Putih di markas Bahrain.
Skuad Garuda harus lebih waspada terhadap menit-menit akhir di babak kedua. Hal ini penting karena sudah ada tiga gol yang tercipta dalam rentang waktu 30 hingga 45 menit. Dua dari gol-gol tersebut terjadi dalam laga melawan Arab Saudi dan China. Oleh karena itu, perhatian ekstra terhadap waktu-waktu kritis dalam pertandingan menjadi sangat penting untuk menghindari kehilangan poin berharga.
Periode kebobolan yang dialami oleh Timnas Indonesia
Babak Pertama
Pada babak pertama, pertandingan dimulai dengan Mohamed Marhoon dari Bahrain mencetak gol pada menit ke-15. Selanjutnya, di menit ke-20, Bashar Resan dari Irak berhasil menyarangkan bola ke gawang lawan, diikuti oleh Patrick Reichelt dari Filipina yang mencetak gol pada menit ke-23, serta Behram Abduweli dari China yang mencetak gol pada menit ke-21. Di menit ke-35, Jordi Amat dari Irak mencetak gol yang dicatatkan sebagai gol bunuh diri (GBD). Sebelum babak pertama berakhir, Musab Al-Juwayr dari Arab Saudi mencetak gol pada menit ke-45+3, sementara Zhang Yuning dari China juga mencetak gol pada menit ke-44.
Babak Kedua
Memasuki babak kedua, Osama Rashid dari Irak mencetak gol pada menit ke-60, dan Armen Hussein, juga dari Irak, berhasil mengeksekusi penalti pada menit ke-54. Selama periode 61 hingga 75, tidak ada gol yang tercipta. Namun, di menit ke-81, Youssef Amyn dari Irak kembali mencetak gol, diikuti oleh Karim Al-Hamadi dan Ali Jasim, keduanya dari Irak, yang mencetak gol pada menit ke-88. Pertandingan ditutup dengan gol Mohamed Marhoon dari Bahrain pada menit ke-90+9.