Profil Omar Al Ali, Wasit akan Pimpin Laga China vs Indonesia yang Penuh Kontroversi
Sosok Omar Al Ali bakal jadi disorot benar saat Timnas Indonesia menghadapi China pada Matchday 4 Grup C putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Omar Al Ali akan menjadi sorotan utama saat Timnas Indonesia bertanding melawan China pada Matchday 4 Grup C putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Qingdao Youth Football Stadium, Selasa (15/10/2024) malam WIB.
Hal ini dipicu oleh kepemimpinan Ahmed Al Kaf dalam pertandingan sebelumnya, di mana wasit asal Oman tersebut membuat beberapa keputusan yang merugikan tim Garuda, sehingga mereka hanya mampu bermain imbang 2-2 melawan Bahrain pada Kamis (10/10/2024).
- Wasit Omar Al Ali Kunci Akun Instagram Sebelum Pimpin Laga China Vs Indonesia, Posting Doa Minta Perlindungan
- Jelang Lawan Indonesia, Media China Anggap Wasit Omar Al-Ali Bintang Keberuntungan
- Profil Omar Mohamed Al-Ali Wasit China vs Indonesia, Ternyata Berstatus 'PNS' di Uni Emirat Arab
- Profil Omar Mohamed Al-Ali, Wasit Asal Timur Tengah yang Akan Memimpin Laga China vs Timnas Indonesia
Selain itu, Al Ali sering kali terlibat dalam kontroversi setelah memimpin pertandingan.
Memulai karier sebagai wasit di Liga UEA sejak 2018, Al Ali kini menjadi salah satu wasit bersertifikat FIFA dari negara tersebut dan memiliki pengalaman dalam memimpin pertandingan internasional, termasuk di Liga Champions Asia.
Namun, keputusan-keputusan yang diambilnya kerap menimbulkan polemik, sehingga potensi terulangnya insiden serupa di laga China vs Indonesia cukup besar. Wasit berusia 36 tahun ini melakukan debut di kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia saat memimpin pertandingan antara Australia dan Bahrain, di mana ia membuat beberapa keputusan yang dipertanyakan, termasuk memberikan kartu merah kepada Kusini Yengi.
Ia juga mengeluarkan tiga kartu kuning untuk pemain Socceroos dan dua kartu kuning untuk tim Bahrain, meskipun secara keseluruhan permainan tim tamu terlihat lebih agresif.
Pengalaman Omar Al Ali Terbatas
Al Ali memulai kariernya sebagai wasit utama di UEA Pro League pada tahun 2018, saat memimpin pertandingan antara Al Qadsiah dan Al Fateh. Sejak itu, ia lebih sering berperan sebagai wasit keempat dan baru memimpin 20 pertandingan sebagai wasit utama di Liga UEA dari tahun 2018 hingga 2024.
Meskipun demikian, ia mendapat kepercayaan untuk memimpin sebagai wasit utama dalam pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia antara Australia dan Bahrain.
Selain itu, ia juga akan bertugas sebagai wasit utama dalam laga antara China dan Australia. Penunjukan ini menimbulkan kontroversi karena pengalaman internasionalnya yang masih terbatas.
Walaupun ia telah memimpin beberapa pertandingan di turnamen kelompok umur seperti Piala Asia U-17, Piala Asia U-23, dan Piala Dunia U-17, pengalaman memimpin pertandingan tim nasional seniornya masih sangat minim.
Hal ini menyebabkan beberapa keputusan yang diambilnya dalam pertandingan Australia vs Bahrain mendapatkan kritik.
Wasit Ahmed Al Kaf Kontroversi
PSSI baru-baru ini mengajukan protes kepada AFC dan FIFA terkait kepemimpinan wasit Ahmed Al Kaf dalam laga Bahrain melawan Indonesia, karena mereka merasa keputusan wasit tersebut berpihak pada tim tuan rumah. Penunjukan Al Ali sebagai wasit utama untuk pertandingan China versus Indonesia berpotensi menimbulkan kontroversi.
Hal ini semakin penting mengingat kedua tim saat ini sama-sama membutuhkan poin untuk bersaing dalam kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Timnas Indonesia belum pernah kalah dari Jepang, meskipun mereka juga belum meraih kemenangan, dengan hasil imbang 1-1 melawan Arab Saudi, 0-0 melawan Australia, dan 2-2 melawan Bahrain.
Dalam pertandingan melawan Bahrain, Timnas Indonesia sempat unggul hingga injury time, namun kemenangan yang hampir diraih sirna akibat gol kontroversial dari pemain Bahrain pada menit ke-99, yang menjadi sorotan karena waktu tambahan yang diberikan hanya 6 menit.
Oleh karena itu, menjelang pertandingan melawan China di matchday 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, Timnas Indonesia akan berupaya keras untuk meraih hasil yang positif.