Tepis opini, perempuan Sumedang buktikan diri jadi wasit berprestasi
Rupanya masih banyak pihak yang memandang sebelah mata atas pekerjaannya.
Wasit sepak bola biasanya identik dengan kaum pria. Tapi perempuan asal Sumedang, Jawa Barat, mampu mematahkan opini bahwa ternyata profesi ini bisa dilakukan oleh siapa saja, termasuk perempuan.
"Saya telah mencintai olahraga ini sejak masih belia dan menjadi seorang wasit adalah suatu keinginan," kata Wiwin Yuningsih, kepada Merdeka.com.
Butuh perjuangan panjang bagi dirinya untuk berada di posisi ini. Sebelumnya, dara 29 tahun ini tercatat sebagai salah satu pemain Perses Kabupaten Sumedang dan bermain di Timnas untuk pra Piala Asia tahun 2005.
-
Kapan Indonesia merdeka? Hari ini, tepat 78 tahun yang lalu, Indonesia menyatakan diri sebagai sebuah negara merdeka.
-
Siapa yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia? Bukan hanya tanggal yang kita rayakan, tetapi semangat dan cita-cita yang diwariskan oleh para pahlawan. Merdeka! Selamat HUT RI ke-79!
-
Siapa yang meresmikan Langgar Merdeka? Langgar ini diresmikan Menteri Sosial pertama Indonesia yaitu Mulyadi Joyo Martono.
-
Siapa yang kuliah di Bandung? Baik Kika maupun Jema tengah menjalani studi di Bandung, Jawa Barat.
-
Siapa yang bersama Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia? Pada tanggal 17 Agustus 1945, Hatta bersama Soekarno resmi memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta.
-
Kapan Singapura merdeka? Singapore Independence Day was on the 9th of August 1965.
Hingga akhirnya di usia 25 tahun, ia memutuskan gantung sepatu dan beralih profesi menjadi wasit. Padahal saat itu belum ada wasit perempuan di kompetisi Indonesia Super League (ISL).
Walau telah menggeluti profesi ini selama enam tahun. Rupanya masih banyak pihak yang memandang sebelah mata atas pekerjaannya.
"Saya ingin wasit perempuan bisa diperhatikan, soalnya saya yakin bisa bersaing dengan wasit laki-laki. Enggak ada yang membatasi kalau benar-benar mampu. Di liga Inggris dan liga Italia saja ada. Kenapa di sini (Indonesia) tidak?," ujarnya.
Namun, ada hal menarik selama ia memimpin laga pertandingan. Menurutnya ketika laga dipimpin oleh seorang wasit perempuan, jarang pemain yang melakukan protes terlalu keras. "Kalau sama perempuan agak canggung, terus protes juga tidak terlalu keras. Beda ceritanya kalau wasitnya bukan perempuan," ujar Wiwin tersenyum.
Atas kesetiaan terhadap profesinya itu. Kini ia telah mengantongi lisensi C1 nasional dan berkesempatan mengikuti assistant FIFA referee pada tahun 2012 di Thailand.
Tapi ada satu keinginan Wiwin yang belum terwujud, yaitu memimpin laga pertandingan Persib Bandung. Alasannya karena permainan mereka dinilai baik. Ditambah lagi kini tim Maung Bandung memiliki Zulham dan Tantan yang dianggapnya tipikal pekerja keras.
"Suka banget Persib. Kalau memimpin satu klub Persib belum pernah, tapi untuk beberapa pemain di Tarkam saya pernah. Keinginan saya memimpin pertandingan full tim," kata dia.
Baca juga:
Pertamina resmikan BOM Modular Dago
Pangeran Diponegoro dikenalkan lewat game
Ubah kesan kumuh, komunitas ini manfaatkan halte jadi taman bacaan
Sering banjir, Bandung belum punya badan penanggulangan bencana
Jatiwangi gelar gerakan 5000 musik keramik
Pasca insiden bus Bandros, Pemkot Bandung lakukan penataan kabel
Aher segera kucurkan bonus buat Persib setelah disentil Vladimir