Terduga Pemerkosa Gadis Keterbelakangan Mental hingga Hamil di Banyuasin Bertambah Jadi 10 Orang
Terduga pemerkosa gadis keterbelakangan mental hingga hamil enam bulan asal Banyuasin, Sumatera Selatan, IN (23), bertambah menjadi 10 orang.
Terduga pemerkosa gadis keterbelakangan mental hingga hamil enam bulan asal Banyuasin, Sumatera Selatan, IN (23), bertambah menjadi 10 orang. Sementara korban kini menjalani rehabilitasi dari Kemensos.
Terduga Pemerkosa Gadis Keterbelakangan Mental hingga Hamil di Banyuasin Bertambah Jadi 10 Orang
Kabar bertambahnya terduga pelaku disampaikan kuasa hukum korban, Prengki Adiatmo. Menurut dia, penambahan berdasarkan pendalaman oleh penyidik Ditreskrimum Polda Sumsel.
"Terduga pelaku bertambah dari 8 menjadi 10 orang," ungkap kuasa hukum korban Prengki Adiatmo, Jumat (21/3).
Dari informasi yang ia terima, terduga pelaku kembali bakal bertambah. Hanya sejauh ini tak satu pun dari mereka yang sudah ditetapkan sebagai tersangka.
"Kami minta segera ada penetapan tersangka agar kasusnya terbongkar secara utuh," kata Prengki.
Prengki menyebut kliennya tengah menjalani rehabilitasi yang difasilitasi Kemensos. Untuk sementara, IN ditempatkan di asrama putri yang cukup layak untuk mempercepat pemulihan trauma yang dialaminya.
Diberitakan sebelumnya, nasib malang dialami ID karena menjadi pemuas nafsu delapan pemuda di desanya. Perbuatan yang berlangsung lama itu membuat korban kini hamil enam bulan.
Lantaran tak satu pun yang bertanggungjawab, gadis keterbelakangan mental itu memilih melapor ke polisi. Didampingi kuasa hukum, korban berharap kasusnya diproses dan semua pelaku ditangkap.
Dalam laporan, kedelapan terlapor adalah KH, RI, FA, IP, TI, HT, FA, dan A. Semuanya tinggal satu kampung dengan korban.
Kasus ini terungkap setelah adanya kecurigaan dari kakak perempuan korban yang melihat perut adiknya terus membesar dan mual-mual. Diperiksa di bidan, diketahui korban sudah hamil enam bulan.
Keluarga membujuk korban mengungkap siapa yang menghamilinya. Betapa kagetnya keluarga bahwa korban digilir delapan pelaku dalam kurun waktu April-Desember 2023.