Begini Kondisi Terkini Siswi SMP di Lampung yang Disekap dan Diperkosa 10 Remaja
Sejak ditemukan, korban menjalani pemulihan baik fisik maupun psikologinya.
Sejak ditemukan, korban menjalani pemulihan baik fisik maupun psikologinya.
Kondisi fisik NA, siswi SMP di Lampung yang disekap dan diperkosa secara bergilir oleh 10 remaja mulai membaik. Hanya saja psikisnya belum stabil karena masih trauma saat mengingat kejadian itu.
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Umi Fadillah Astutik menyebut ada perkembangan positif sejak korban diberikan pendampingan. Sejak ditemukan, dia menjalani pemulihan baik fisik maupun psikologinya.
Secara fisik, korban dinilai ada kemajuan. Dia memerlukan pendampingan lebih lama karena masih takut bertemu dengan orang lain karena selalu teringat peristiwa yang ia alami.
"Saat ini korban sudah membaik kondisi kesehatannya, namun demikian belum masuk sekolah karena masih trauma," ungkap Kabid Humas Polda Lampung Kombes Umi Fadillah Astutik, Jumat (15/3).
Karena itu, kata Umi, semua pihak turut terlibat dalam memberikan pendampingan. Kasus ini diakuinya menjadi atensi khusus untuk ditangani, baik perkaranya maupun kondisi korban usai kejadian.
"Polres Lampung Utara bekerjasama dengan pihak terkait seperti Unit PPA provinsi dan kabupaten memberikan pendampingan dan trauma healing kepada korban. Juga kerjasama dengan Bapas dan pekerja sosial," kata Umi.
Seraya itu, penyidik Satreskrim Polres Lampung Utara mengembangkan kasus ini dan mengejar para pelaku yang masih buron. Umi memastikan mereka dapat ditangkap cepat atau lambat.
"Pasti tertangkap walaupun jauh bersembunyi, makanya mending menyerahkan diri saja," tutup Umi.
Seorang siswi SMP di Lampung inisial NA, disekap dan diperkosa secara bergilir oleh 10 pria selama tiga hari.
Baca SelengkapnyaKorban dan temannya pun melarikan diri karena ketakutan.
Baca SelengkapnyaPolisi masih memburu empat buronan penyekap dan pemerkosa siswi SMP inisial NA.
Baca SelengkapnyaBerkas perkara tiga tersangka anak di bawah umur dipercepat prosesnya guna mempercepat persidangan di peradilan.
Baca SelengkapnyaDari hasil pemeriksaan dokter Puskesmas bocah itu diperkirakan meninggal dunia tengah malam
Baca SelengkapnyaKorban sempat dibawa pihak sekolah ke puskesmas terdekat. Namun, karena kendala peralatan yang dianggap kurang lengkap.
Baca SelengkapnyaDia dibawa oleh seorang pria berinisial A (18) yang dikenal melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaKJP (12) dinyatakan hilang hampir satu bulan. Orang tuanya sudah mencari tetapi belum juga bertemu.
Baca SelengkapnyaKondisi psikis itu diketahui usai KPAI bertemu korban di kantor P2TP2A Tangerang Selatan.
Baca Selengkapnya