Wawancara dengan FIFA, Tijjani Reijnders Bangga Berdarah Indonesia
Tijjani Reijnders, yang sudah resmi bergabung dengan tim nasional Belanda, mengungkapkan bahwa dia tetap merasakan ikatan dengan Indonesia.
Bintang AC Milan dan pemain Timnas Belanda, Tijjani Reijnders, tidak bisa melepaskan ikatan dengan Indonesia yang mengalir dalam darahnya. Dalam wawancaranya dengan FIFA, Tijjani mengungkapkan rasa bangganya memiliki darah Indonesia, meskipun saat ini ia berperan sebagai salah satu pilar utama Timnas Belanda.
"Latar belakang saya di Indonesia adalah sesuatu yang sangat saya banggakan. Itu adalah bagian besar dari diri saya. Ibu saya berasal dari Indonesia, dan saya merasakan hubungan yang mendalam dengan budaya dan masyarakatnya," ujarnya.
- Ungkapan Eliano Reijnders yang Tak Lama Lagi Akan Berseragam Timnas Indonesia: Saya Sudah Tidak Sabar
- Pemain Terbaik dalam pertandingan Belanda melawan Bosnia-Herzegovina: Tijjani Reijnders.
- Kisah Menarik Keluarga Reijnders: Sang Adik Berlatih Bersama Timnas Indonesia, Sementara Kakaknya Mencetak Gol untuk Belanda.
- Eliano Reijnders merasa sangat bangga memilih untuk membela tim nasional Indonesia daripada Belanda.
Setiap kali ada kesempatan, terutama dalam kompetisi besar, Tijjani selalu merasakan dukungan dari masyarakat Indonesia, khususnya dari kampung halaman nenek moyangnya, Ambon.
"Sangat istimewa mengetahui bahwa saya mendapat dukungan dari para penggemar di Indonesia, dan saya selalu berusaha untuk mewakili akar Belanda dan Indonesia saya dengan bangga," tambahnya.
Tijjani Reijnders miliki darah Indonesia
Tijjani Reijnders memiliki darah Indonesia dari kakeknya, Jantje Lekatompessy, yang merupakan pria berdarah Ambon lahir di Jatinegara pada 29 Desember 1947. Ibu Tijjani, Angelina Syane Lekatompessy, juga lahir di Jakarta pada 18 November 1976. Keluarga Lekatompessy berasal dari Maluku, tepatnya dari Negeri Latuhalat yang terletak di kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon.
Angelina menikah dengan Martin Reijnders, seorang pria Belanda dan pesepak bola yang berasal dari Zwolle.
"Ayah saya memainkan peran besar dalam perjalanan sepak bola saya. Ia sendiri adalah pemain sepak bola profesional, jadi ia tahu apa yang dibutuhkan untuk mencapai puncak," kata Tijjani.
Bintang yang bersinar di langit Belanda
Di usianya yang baru 26 tahun, Reijnders masih memiliki banyak peluang untuk mencapai kesuksesan lebih lanjut. Ia merasa bangga menjadi bagian dari tradisi Belanda yang dikenal dalam melahirkan pemain-pemain berkualitas tinggi.
"Merupakan suatu kehormatan untuk menjadi bagian dari tim yang luar biasa; Belanda telah melahirkan banyak legenda seperti Marco van Basten, Ruud Gullit, dan Frank Rijkaard, dan mengenakan seragam yang sama berarti segalanya bagi saya. Hal itu mendorong saya untuk terus bekerja keras, untuk meneruskan warisan sepak bola Belanda," ungkapnya.
Selain itu, Tijjani dan Eliano Reijnders memiliki nama belakang Lekatompessy, yang merupakan marga yang berasal dari Waai, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku.
Berikan dukungan kepada Timnas Indonesia
Hubungan Tijjani Reijnders dengan Indonesia cukup erat. Saat bermain untuk timnas Belanda di Piala Dunia 2024, ia menyampaikan rasa terima kasih kepada para penggemar di Ambon. Mantan pemain AZ Alkmaar tersebut membagikan kembali video konvoi para pendukung tim yang dikenal dengan nama Oranje. Dalam video tersebut, ia menuliskan, "Terima kasih," sebagai ungkapan apresiasi.
"Semoga kalian dapat lolos ke babak selanjutnya Piala Dunia 2026. Ayo Garuda!" Tijjani Reijnders sendiri akan bergabung dengan AC Milan mulai musim panas 2024, menunjukkan bahwa kariernya terus berkembang di dunia sepak bola.