Yussa Nugraha, pemuda Indonesia yang berprestasi di Belanda
Lagi, talenta asal Indonesia berjaya di negeri orang lain.
Lagi, talenta asal Indonesia berjaya di negeri orang lain. Adalah Yussa Nugraha, pesepak bola asal Kota Solo saat ini menjadi andalan SC Feyeenord di Liga Belanda U-15. Pemain bernama lengkap Yussa Rexsava Putra Nugraha ini membuat prestasi cukup mencengangkan dengan mencetak 18 gol dan 13 assist dari 33 pertandingan di kompetisi. Dengan torehan gol tersebut ia menjadi top skorer di SC Feyenoord U-15.
Yussa yang kini berusia 14 tahun, merupakan anak dari pasangan Edi Nugroho dan Inra warga Jalan Jenggala Nusukan Solo yang menetap di Belanda sejak 2003. Bakat sepak bola sudah terlihat sejak kecil. Kedua orang tuanya memasukkan ke sekolah bola di Feeynoord.
Kompetisi usia muda di Belanda baru saja menuntaskan kompetisi Liga Belanda U-15 musim 2015-2016. Kondisi tersebut dimanfaatkan Yussa untuk pulang ke kampung halaman, Kota Solo. Bersama kedua orang tuanya, pemain berposisi winger kanan dan kiri serta striker itu berkeliling Kota Solo serta menyaksikan pertandingan Indonesia Soccer Championship (ISC) B 2016 antara Persis Solo melawan Persib Pekalongan di Manahan, Sabtu pekan lalu.
"Saya pingin pulang ke Solo sudah lama. Pingin lihat aksi Persis Solo dan Pasoepati di Manahan," ujar Yussa kepada dikutip dari merdeka.com, Kamis (8/6).
Yussa mengatakan di SC Feyenoord U-15 ia mengenakan nomor punggung 7. Di kompetisi junior Negeri Kincir Angin timnya masuk ke papan di bawah ADO Den Haag, Alphense Boys dan Excelsior.
Yussa menambahkan, Selama di Solo hingga Agustus mendatang, ia berencana mengikuti latihan rutin tim Persis sembari menjalani terapi penyembuhan cedera. Tentang obsesinya, selain ingin membela timnas Indonesia musim depan, ia berharap ia bisa masuk ke tim B2 atau U-16. Atau tidak menutup kemungkinan langsung ke skuat B1 atau junior U-17 meski usianya baru 14 tahun.
"Pingin secepatnya bergabung di Timnas Indonesia, kalau dipanggil. Kalau performa saya seperti ini, saya optimis bisa masuk ke level junior, tapi seleksinya memang berat," jelasnya. (merdeka/asa)