45 Pantun Lucu Ngakak, Kocak dan Menghibur

Pantun lucu ngakak dan  menghibur ini bisa dibagikan di media sosial.

Pantun lucu atau pantun jenaka adalah jenis pantun yang isinya mencakup hal-hal unik, menarik, lucu dan menghibur.

Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI sendiri mendeskripsikan pantun sebagai bentuk puisi Indonesia (Melayu), yang tiap bait (kuplet) biasanya terdiri atas empat baris yang bersajak (a-b-a-b). Pantun lucu adalah pantun yang dibuat untuk tujuan hiburan. Ciri khas dari pantun lucu adalah isinya.

Pantun lucu adalah puisi bersifat lucu yang terdiri dari lima baris. Baris pertama, kedua, dan kelima harus memiliki tujuh hingga sepuluh suku kata dengan rima dan ritme verbal yang sama. Baris ketiga dan keempat hanya boleh memiliki lima hingga tujuh suku kata. Kelima baris tersebut harus berima satu sama lain dan memiliki ritme yang sama.

Subjek pantun lucu atau jenaka umumnya bersifat sepele atau konyol. Kebanyakan pantun lucu dianggap puisi "amatir" karena isinya yang pendek dan strukturnya yang relatif sederhana. Namun, hal ini tidak mengurangi kenikmatan pembaca terhadapnya.

Berikut kumpulan pantun lucu ngakak yang merdeka.com lansir dari berbagai sumber:

Pantun Lucu Ngakak Tentang Cinta

1. "Waktu daftar hari terakhir,
Waktu terasa banyak terbuang.
Kamu nggak perlu khawatir,
Cintaku hanya untukmu seorang."

2. "Api kecil dari tungku,
Apinya kecil habis kayu.
Sudah lama kutunggu-tunggu,
Kapan kamu bilang i love you."

3. "Ayam goreng setengah mateng,
Belinya di depan tugu.
Abang sayang, abangku ganteng,
Neng di sini setia menunggu."

4. "Jalanan lagi lancar,
Itu adalah sebuah berkah.
Aku bukan nyari pacar,
Tapi, nyari yang mau diajak nikah."

5. "Minum sekoteng hangat rasanya,
Minum segelas ada yang minta.
Laki-laki ganteng siapa yang punya?
Bolehkah aku jatuh cinta."

6. "Bagaimana memanjat pohon randu?
Tangan di atas kaki ke hulu.
Bagaimana hati tak rindu?
Pacarnya lembut suka melucu."

7. "Paling banyak burung gelatik,
Di atas terbang melayang.
Memang banyak wanita cantik,
Cuma engkau yang aku sayang."

8. "Seribu bebek di kandang singa,
Hanya satu berwarna belang
Beribu cewek di Indonesia,
Hanya engkau yang aku sayang."

9. "Bawa paku dipukul batu,
Dicampur jamu di atas tungku.
Cintaku cukuplah satu,
Untuk kamu sepanjang waktu."

10. "Air mawar di dalam cangkir,
Disimpan kendi di bawah parang.
Sedari awal hinggalah akhir,
Sayangku tercurah untukmu seorang."

11. "Main mata sambil mesem-mesem,
Tetep cinta, meski baunya asem.
Panasin mentega karena mulai beku,
Kamu mau gak jadi imamku?"

12. "Layang-layang terbang melayang,
Jatuh ke laut taunya hilang.
Siapa bilang abang tak sayang,
Siang malam terbayang-bayang."

13. "Ada duri dalam saku,
Saku panas tangan pun melepuh.
Demi kekasih cantikku,
Jalan berliku akan ku tempuh."

14. "Malam hari bunga layu,
Apalagi putik si melati.
Abang jangan terus merayu,
Takut meleleh hatiku ini."

15. "Ke Citayam membeli kenur,
Pulangnya lewat Pekanbaru.
Dari malam susah tidur,
Selalu teringat wajah cantikmu."

16. "Ke Jakarta naik pesawat,
Turunnya di Kebakkramat.
Kalau cinta sudah melekat,
Roti basi berasa cokelat."

17. "Habis minum kopi,
Lanjut makan sayur bayam.
Gak ketemu kamu sehari,
Serasa dua puluh empat jam."

18. "Pulau Buru indah sangat,
Lihat pantainya bikin tak jemu.
Walau bau ketekmu agak menyengat,
Tapi, aku bahagia di sampingmu."

19. "Senangnya jalan-jalan ke Bali,
Ketemu mantan lagi pacaran.
Janganlah gantung perasaan ini,
Karena hatiku bukanlah jemuran."

20. "Bawa peti ke tengah kota,
Jatuh di kali berair amis.
Setiap kulihat senyum adinda,
Kopi pahit terasa manis."

Pantun Lucu Ngakak 2 Baris yang Menghibur

21. Pake gincu, pergi ke pasar
Kamu lucu kalau lagi lapar.

22. Minum kencur pakai air anget
Muka kamu hancur kok pakai banget.

23. Lagi kencing ada polisi
Hai yang pakai baju pink kenalan yuk sini.

24. Saringan santan mahal harganya
Buanglah mantan pada tempatnya.

25. Pakai baju batik naik andong
Hei cantik kenalan dong.

26. Air cuka bikin mules
Tanggal tua bikin ngenes.

27. Saringan pelet kena rambut
Jaringan lelet macem siput.

28. Dengerin musik di jamban
Jangan sirik jangan sok tampan.

29. Makan jambu dicampur cuka
Aku bukan boneka.

30. Makan sambel ulek pakai kedondong
Gapapa jelek yang penting sombong

32. Baju merah makan papeda
Jangan marah aku hanya bercanda

33. Ulek bumbu di atas meja
Tatapanmu bikin jatuh cinta

34. Naik kuda sambil makan lemper
Akunya bercanda situnya baper

35. Satu tambah satu sama dengan dua
Aku sama kamu cinta sampai tua

36. Buah duren buah kedondong
Abang keren, gendong aku dong.

37. Ke pasar, nyari obat gatal
Dasar, orang nggak modal.

38. Makan acar sama es belewah
Nggak ada pacar yang datang ke rumah.

39. Kakak monyong adiknya memble
Dah keturunan jelek kali ye.

40. Beli kurma beli bengkoang
Jangan cuma ngomong doang.

41. Ada cicak lagi merayap
Ahh siaappppp.

42. Dapet kado isinya tomat
Gue bodo amat.

43. Burung merpati rindu ibunya
Sombong nih ceritanya

44. Stroberi mangga apelSorry gak level.

45. Buka Facebook, pakai kata sandi
Udah buluk jarang mandi.

Ciri-ciri Pantun

Pantun memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari bentuk puisi atau ekspresi sastra lainnya. Berikut adalah beberapa ciri-ciri pantun:

1. Pola Rima dan Bunyi

Pantun memiliki pola rima a-b-a-b, di mana baris pertama (a) dan baris ketiga (a) memiliki rima yang sama, begitu pula baris kedua (b) dan baris keempat (b). Selain itu, pantun juga dikenal dengan bunyi yang indah dan irama yang khas.

2. Jumlah Baris

Pantun umumnya terdiri dari empat baris, meskipun ada juga varian dengan enam atau delapan baris. Namun, pola rima a-b-a-b tetap dipertahankan.

3. Sampiran dan Isi

Pantun dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu sampiran dan isi. Sampiran merupakan dua baris pertama yang bersifat sebagai pembuka atau pengantar, sedangkan isi terdapat pada dua baris terakhir yang menyampaikan pesan atau makna.

4. Bahasa yang Sederhana

Pantun menggunakan bahasa yang sederhana dan lugas. Kata-katanya cenderung ringan dan mudah dipahami, menciptakan kesan keindahan yang bersahaja.

5. Tema yang Beragam

Pantun dapat mengangkat berbagai tema, mulai dari alam, cinta, persahabatan, hingga sindiran sosial. Keberagaman tema ini mencerminkan kedalaman budaya dan kearifan lokal.

6. Mengandung Sindiran atau Pesan Moral

Pantun sering kali mengandung sindiran atau pesan moral yang disampaikan secara tidak langsung. Hal ini membuat pantun tidak hanya menjadi bentuk seni, tetapi juga sarana komunikasi yang kreatif.