Syarat-Syarat Ruku

Sebelum membahas doa ruku, perlu diketahui syarat-syarat gerakan ruku. Berikut tiga syarat rukuk yang harus dijalankan saat menunaikan sholat.

1. Menundukkan Tubuh

Syarat rukuk yang pertama adalah menundukkan tubuh 90 derajat. Kemudian kedua telapak tangan memegang lutut sembari mengucapkan bacaan doa ruku.

2. Niat Melakukan Gerakan Rukuk

Gerakan ruku bukan dilakukan atas unsur ketidaksengajaan. Sehingga sebelumnya sudah diniatkan akan melakukan gerakan ruku. Tidak ada niatan lain yang mendasari seseorang melakukan gerakan ruku selain mengharap ridho dan berkah dari Allah SWT.

3. Tuma'ninah

Syarat yang ketiga adalah rukuk dengan tuma'ninah. Tuma'ninah adalah sikap tenang dan khusyuk dalam sholat. Tuma'ninah dilakukan minimal sampai bacaan rukuk selesai dilafalkan.

Tata Cara Ruku yang Benar

Dalam setiap gerakan sholat baiknya diperhatikan dengan seksama seperti apa detail setiap gerakan dan melaksanakannya dengan sebaik-sebaiknya. Gerakan ruku misalnya, meski terlihat hanya seperti membungkuk, namun ada tata caranya yang baik dan benar.

Selesai membaca surat, lalu mengangkat kedua belah tangan setinggi telinga seraya membaca "Allahu Akbar", dilanjutkan badannya membungkuk, kedua tangannya memegang lutut dan ditekankan antara punggung dan kepala supaya rata. Berikut langkahnya:

1. Angkat tangan sambil mengucapkan takbir, caranya sama seperti takbiratulihram

2. Turunkan badan ke posisi membungkuk

3. Kedua tangan menggenggam lutut, tidak pada paha

4. Jari-jari tangan direnggangkan, posisi tangan lurus siku tidak di tekuk

5. Punggung dan kepala sejajar atau dalam posisi mendatar, tidak terlalu condong ke bawah atau condong ke atas.

6. Kaki tegak lurus, lutut tidak ditekuk

7. Pinggang direnggangkan dari paha

8. Pandangan lurus ke tempat sujud

Doa Ruku dan Artinya

Setelah mengetahui gerakan ruku yang benar, jangan lupa untuk melafalkan bacaan doa ruku yang benar. Berikut di antaranya:

سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ

 Subhana rabbiyal 'adhimi wa bihamdihi.

Artinya: “ Maha Suci Rabbku yang maha Agung dan maha terpuji.”

Selain doa tersebut, ada bacaan doa ruku lainnya yang juga pernah dibaca oleh Nabi Muhammad saw ketika menjalankan sholat. Hal ini pun dijelaskan oleh Sayyidina Aisyah ra dan berikut adalah doa ruku yang dibaca:

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ ، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى

 Subhanakallahuma rabbana wa bi hamdik. Allahummaghfir li.

Artinya: “ Maha Suci Engkau, Ya Allah, Tuhan kami. Segala puji bagi-Mu wahai Tuhanku. Ampunilah dosaku."

Kemudian dari Sayyidina Aisyah ra juga pernah melihat dan mendengar Nabi Muhammad saw membaca doa ruku yang bunyinya sebagai berikut:

سُبُّوحٌ قُدُّوسٌ رَبُّ الْمَلاَئِكَةِ وَالرُّوحِ

 Subbuhun quddusun rabbul mala'ikati war ruh.

Artinya: “ Maha bersih dan maha suci (Engkau), Tuhan malaikat dan roh (malaikat besar/Jibril/makhluk lain yang tidak terlihat oleh malaikat)."

Waktu Mengerjakan Ruku

Ruku yang adalah bagian dari rukun sholat sudah seharusnya dilakukan dengan baik dan benar agar sholat menjadi sah. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Quran surat Al-Hajj ayat 77 yang bunyinya sebagai berikut:

يٰٓاَيُّهَاالَّذِيْنَاٰمَنُواارْكَعُوْاوَاسْجُدُوْاوَاعْبُدُوْارَبَّكُمْوَافْعَلُواالْخَيْرَلَعَلَّكُمْتُفْلِحُوْنَۚ۩

Artinya: “ Wahai orang-orang yang beriman! Rukuklah, sujudlah, dan sembahlah Tuhanmu; dan berbuatlah kebaikan, agar kamu beruntung.” (QS. Al-Hajj: 77).

Ruku dalam sholat dilakukan setelah berdiri membaca ayat dari Al-Quran lalu melakukan takbir intiqal, dan kemudian dilanjutkan dengan ruku.

Seperti dikutip dari Muslim.or.id, untuk sholat berjamaah, maka makmum melakukan ruku setelah imam sudah ruku terlebih dulu. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim berikut ini:

إنما جُعِلَ الإمامُ لِيُؤْتَمَّ به، فإذا كَبَّرَ فكَبِّروا ، وإذا ركَعَ فاركعوا

 Artinya: “ Sesungguhnya dijadikan seorang imam dalam sholat adalah untuk diikuti. Jika imam bertakbir maka bertakbirlah, jika ia ruku, maka rukulah…” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).