Bacaan Iqomah dan Adzan, Lengkap Beserta Keutamaannya
Iqomah adalah salah satu syarat sholat yang berarti pemberitahuan atau seruan bahwa sholat akan segera didirikan dengan menyebut lafazh-lafazh khusus.
Iqomah adalah salah satu syarat sholat yang berarti pemberitahuan atau seruan bahwa sholat akan segera didirikan dengan menyebut lafazh-lafazh khusus.
Bacaan Iqomah dan Adzan, Lengkap Beserta Keutamaannya
Iqomah adalah salah satu syarat sholat yang berarti pemberitahuan atau seruan bahwa sholat akan segera didirikan dengan menyebut lafazh-lafazh khusus.
Iqomah berasal dari kata aqama yang maknanya menjadikannya lurus atau menegakkan.
Iqomah diserukan dengan suara keras oleh muazin setelah adzan selesai dan sebelum imam memulai sholat.
Pengucapan Iqomah biasanya lebih singkat dan sederhana daripada Adzan, dan beberapa kalimat dalam Adzan tidak ada dalam Iqomah.
-
Kapan doa qunut subuh dibaca? Doa qunut subuh sendiri dibaca saat sujud di rakaat kedua atau terakhir, tepatnya saat posisi berdiri dalam gerakan iktidal.
-
Kapan Doa Qunut Subuh dibaca? Bacaan doa qunut Subuh berjamaah ini dibaca ketika berada di posisi berdiri usai membaca bacaan I'tidal.
-
Kapan Agus Salim wafat? Tepat hari ini, 4 November pada tahun 1954 silam, Haji Agus Salim meninggal dunia.
-
Kapan Rafathar potong rambut? 3 Namun, ternyata Raffi dan Nagita ingin anak mereka tampil berbeda menjelang Hari Raya Idul Fitri yang tidak lama lagi.
-
Kapan Rahmat mulai panen slada? Yang awalnya hanya panen 5 kilogram per hari, kini ia mampu sampai 1,9 ton per bulan. Profesi petani sebenarnya masih sangat prospek untuk didalami, terutama bagi kalangan muda. Jika ditekuni, bukan tidak mungkin bisa menghasilkan keuntungan berlipat seperti seorang pemuda asal Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Jawa Tengah bernama Rahmatul Hafid. Rahmat awalnya mencoba peruntungan di bidang pertanian, bahkan dengan modal awal yang minim yakni Rp2 juta. Namun siapa sangka, hampir lima tahun menjalankan pertanian hidroponik slada produknya kini mampu terjual hingga 60 kilogram per hari.
Makna iqomah sendiri menjadi kabar bagi para jamaah sholat yang telah mendatangi masjid atau mushala, atau tempat sholat lain untuk menyegerakan dirinya bangun dari duduknya dan berdiri untuk bersiap-siap menjalankan ibadah sholat.
Iqomah juga merupakan bentuk ibadah kepada Allah dengan dzikir tertentu. Iqomah mengandung makna bahwa sholat adalah kewajiban yang harus dipenuhi oleh umat Islam, dan bahwa sholat adalah cara berkomunikasi dengan Allah, sang Pencipta alam semesta.
Berikut bacaan iqamah dan azan yang merdeka.com lansir dari berbagai sumber;
Pengertian Azan dan Iqamat Beserta Hukumnya dalam Islam
Azan adalah seruan yang dilakukan oleh seorang muadzin untuk mengumumkan waktu-waktu ibadah dalam Islam, seperti waktu salat. Sedangkan Iqamat adalah seruan untuk memulai salat yang dilakukan setelah Azan. Hukum Azan dan Iqamat dalam Islam adalah sunah, yang berarti dianjurkan untuk dilakukan. Azan dan Iqamat memiliki tujuan untuk mengingatkan umat Muslim akan waktu salat, serta sebagai tanda dimulainya ibadah salat.
Azan dianjurkan dilakukan secara kolektif untuk memperkuat solidaritas umat Muslim dalam beribadah. Meskipun demikian, Azan juga dapat dilakukan secara individu. Sementara itu, Iqamat juga dianjurkan untuk dilakukan, namun jika tidak ada orang lain yang melaksanakannya, maka seorang individu pun bisa melakukannya.
Dalam hukum Islam, Azan dan Iqamat termasuk dalam kategori fardu kifayah, yang artinya jika sudah ada sebagian umat Muslim yang melaksanakannya, maka kewajiban tersebut telah terpenuhi bagi umat Muslim yang lain.
Azan dan Iqamat memiliki peran penting dalam memperkuat identitas keislaman umat Muslim, serta sebagai pengingat akan kewajiban ibadah salat.
Bacaan dan Doa Setelah Iqomah
Bacaan Iqomah
اَللهُ اَكْبَرُ ،اَللهُ اَكْبَرُ
Allaahu Akbar, Allaahu Akbar.
أَشْهَدُ اَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّااللهُ
Asyhadu allaa ilaaha illallaah.
اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
Asyhadu anna Muhammadar rasuulullaah.
حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ
Hayya ‘alash shalaah.
حَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ
Hayya ‘alal falaah.
قَدْ قَامَتِ الصَّلَاةُ ،قَدْ قَامَتِ الصَّلَاةُ
Qad qaamatish shalaah, qad qaamatish shalaah.
اَللهُ اَكْبَرُ ،اَللهُ اَكْبَرُ
Allaahu Akbar, Allaahu Akbar.
لَاإِلٰهَ إِلاَّاللهُ
Laailaaha illallaah.
Doa Setelah Iqomah
اللّٰهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآتِهِ سُؤْلَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Allahumma Rabba hadzihi ad-da’wati at-tâmmati, wa ash-shalâti al-qâimati, shalli ‘ala sayyidina muhammadin wa âtihi su’lahu yaumal qiyâmah.
Artinya: "Ya Allah Tuhan yang memiliki seruan yang sempurna dan shalat yang tetap didirikan, rahmatilah Nabi Muhammad dan berikan padanya permintaannya di hari kiamat."
Bacaan dan Doa Setelah Azan
Bacaan Azan
اَللهُ اَكْبَرُ ،اَللهُ اَكْبَرُ
Allaahu Akbar, Allaahu Akbar. (2 kali)
أَشْهَدُ اَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّااللهُ
Asyhadu allaa ilaaha illallaah. (2 kali)
اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
Asyhadu anna Muhammadar rasuulullaah. (2 kali)
حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ
Hayya ‘alash shalaah. (2 kali)
Hayya ‘alal falaah. (2 kali)
اَللهُ اَكْبَرُ ،اَللهُ اَكْبَرُ
Allaahu Akbar, Allaahu Akbar.
لَاإِلٰهَ إِلاَّاللهُ
Laailaaha illallaah.
Doa Setelah Azan
Usai adzan berkumandang, baca shalawat Nabi Muhammad SAW, yang berbunyi:
اللهم صل على سيدنا محمد
Allahumma shalli 'ala sayyidana Muhammad.
Artinya: "Ya Allah, berikanlah rahmat-Mu kepada junjungan kami Muhammad.”
Kemudian dilanjutkan dengan membaca doa setelah adzan.
اللّٰهُمَّ رَبَّ هٰذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ آتِ سَيِّدَنَـامُحَمـَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَالدَّرَجَةَ الرَّفِيْعَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا المَحْمُودًا الَّذِيْ وَعَدْتَهُ إِنَّكَ لَا تُخْلِفُ الْمِيْعَادَ
Allâhumma Rabba hâdzihid-da'wati at-tâmmati, wash-shalâtil-qâimati, âti sayyidanâ Muhammad al-washilah wal fadlîlah, wad-darajatar rafî’ah wab’atshu maqâman mahmûdan alladzî wa’adtah, innaka lâ tukhliful-mî'âd
Artinya:
"Yaa Allah, Tuhan yang mempunyai seruan yang sempurna dan shalat yang ditegakkan ini, berikanlah dengan limpah karuniaMu kepada Nabi Muhammad kedudukan dan keutamaan (paling tinggi) dan limpahkanlah kepadanya tempat yang terpuji yang telah engkau janjikan."
Tata Cara Iqomah
1. Muadzin dalam keadaan suci
2. Menghadap kiblat
3. Memasukkan jari ke telinga
4. Berdiri
5. Sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, "Berdiri wahai bilal, Serulah manusia untuk melakukukan solat". (HR. Ibnu Umar).
6. Menyambung tiap dua kalimat takbir (2 takbir satu nafas)
7. Anjuran menoleh ke kanan pada kalimat HAYYA ALAS SHALAH
8. Anjuran menoleh kepala ke kiri ketika mengucapakan HAYYA ALAL FALAH.
Keutamaan Iqamah
1. Menandakan Dimulainya Salat: Iqamah memberikan sinyal bahwa salat akan segera dimulai. Hal ini membantu jamaah untuk bersiap-siap dan fokus untuk memasuki tahap pelaksanaan ibadah.
2. Memusatkan Perhatian Jamaah: Iqamah memberikan panggilan terakhir untuk memusatkan perhatian jamaah kepada Allah. Dengan mendengar Iqamah, umat Islam diingatkan untuk melepaskan diri dari urusan dunia dan mempersiapkan diri secara mental dan spiritual untuk salat.
3. Mengusir Setan: Iqamah diucapkan untuk mengusir setan dari tempat salat. Hal ini memberikan ruang yang suci dan terlindungi untuk beribadah kepada Allah. Setan diusir agar tidak mengganggu khusyu' dan khidmat dalam pelaksanaan salat.
4. Menjamin Urutan Rukun Salat: Iqamah juga mencakup frasa-frasa yang menjamin bahwa urutan rukun salat, seperti rukun, wajib, dan sunnah, akan diikuti dengan benar. Ini membantu memastikan bahwa salat dilaksanakan sesuai dengan tata cara yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.
5. Memberikan Kesejukan dan Ketenangan: Suara Iqamah juga memberikan kesan kesejukan dan ketenangan dalam lingkungan tempat salat. Hal ini membantu menciptakan atmosfer yang kondusif untuk ibadah dan memungkinkan jamaah untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan khusyu'.