Berstatus Siaga, Begini Kondisi Gunung Sinabung Pasca Erupsi di Awal Tahun
Gunung Sinabung di Sumatra Utara kembali mengeluarkan abu vulkanik pada Minggu (3/1) dan Senin (4/1) sebanyak tiga kali.
Di awal tahun 2021 ini Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatra Utara (Sumut) kembali menunjukkan peningkatan aktivitasnya. Gunung Sinabung mengeluarkan abu vulkanik pada Minggu (3/1) pukul 09.34 WIB.
Kepala Pos Pantau Gunung Api Sinabung, Armen Putra mengatakan, ketinggian kolom mencapai 1.000 meter dari puncak. Kolom tersebut berwarna kelabu dan mengarah ke barat laut.
-
Kapan Gunung Semeru erupsi? "Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 6 Mei 2024 pukul 05.43 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau sekitar 4.376 mdpl," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian, Senin (6/5).
-
Di mana letak Gunung Semeru yang mengalami erupsi? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
-
Apa yang terjadi pada Gunung Ruang di Sulawesi Utara? Gunung Ruang yang berada di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara meletus pada Selasa (16/4) malam.
-
Kapan Gunung Tangkuban Perahu dikabarkan erupsi? Beredar sebuah video di media sosial Facebook yang mengandung narasi bahwa Gunung Tangkuban Perahu yang berada di Bandung, Jawa Barat, mengalami erupsi pada tanggal 11 Juni 2024 lalu.
-
Mengapa Gunung Sinabung dianggap suci? Berkaca dari kebiasaan Syekh Abdurahman, banyak masyarakat Islam dari tanah Karo yang mengeramatkan gunung ini dan dianggap sebagai tempat penyucian.
-
Apa yang terjadi pada Gunung Semeru? Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim), kembali erupsi disertai dengan letusan abu vulkanik.
"Kolom abu terbawa embusan angin ke arah barat laut," kata Armen.
Melansir dari Liputan6.com, erupsi sebanyak tiga kali juga kembali terjadi pada Senin (4/1). Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati melaporkan, erupsi pertama terjadi pada pukul 08.54 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 700 meter di atas puncak atau 3.160 meter di atas permukaan laut.
Kemudian erupsi kedua terjadi pada pukul 11.50 WIB, dengan tinggi kolom abu 1.000 meter di atas puncak atau 3.460 meter di atas permukaan laut. Selanjutnya erupsi yang ketiga terjadi pada pukul 14.12 WIB.
Berikut status Gunung Sinabung dan imbauan kepada masyarakat sekitar pasca erupsi tersebut.
Berstatus Siaga
Armen mengatakan, saat ini Gunung Sinabung masih berada pada status level III atau siaga. Meski aktivitasnya masih fluktuatif, masyarakat diimbau untuk selalu waspada, dan dianjurkan tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi.
"Juga jangan beraktivitas di dalam radius radial 3 Km dari puncak Gunung Sinabung, serta radius sektoral 5 Km untuk sektor selatan-timur, dan 4 Km untuk sektor timur-utara," jelas Armen.
Masyarakat Diimbau Waspada Abu Vulkanik
Mengingat dampak buruk pada kesehatan yang bisa ditimbulkan oleh abu vulkanik, masyarakat diimbau memakai masker bila keluar rumah.
Masyarakat juga diimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik Sinabung, serta mengamankan sarana air bersih dan membersihkan atap rumah dari abu vulkanik.
"Yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar," Armen mengimbau.
VONA Oranye Jalur Penerbangan
Sementara itu, untuk jalur penerbangan, Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM kembali menerbitkan keselamatan jalur penerbangan akibat aktivitas vulkanik (VONA) yang ditimbulkan Gunung Sinabung.
Pada 28 Desember 2020, Kepala PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM, Kasbani melaporkan, VONA oranye kembali ditetapkan pasca abu vulkanik teramati dengan ketinggian 2.960 meter di atas permukaan laut (mdpl) atau 500 meter di atas puncak Gunung Api Sinabung.
"VONA terakhir terkirim kode warna oranye terbit pada tanggal 28 Desember 2020, pukul 17.51 WIB," ujar Kasbani.
VONA oranye sebelumnya diterbitkan PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM pada tanggal 25 November 2018.