Buntut Viral Penyerangan Nakes di Balige, Dua Orang Ditangkap Polisi
Beberapa petugas rumah sakit mencoba menangkap pria yang merusak kaca tersebut. Akhirnya, saling pukul antara keluarga pasien dan nakes rumah sakit tak terhindarkan. Usai video ini viral, Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak mengatakan, pihaknya saat ini telah menahan dua orang pelaku keributan tersebut.
Belum lama ini, video penyerangan tenaga kesehatan (nakes) di Rumah Sakit (RS) Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) di Balige, Toba, Sumatra Utara (Sumut) viral di media sosial.
Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @medantoday pada Rabu (13/10), memperlihatkan seorang nakes yang menjadi sasaran kemarahan keluarga salah satu pasien. Diduga, keluarga pasien tersebut marah lantaran nakes dianggap tak memberikan perawatan kepada kerabatnya.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Kenapa video Bima Yudho Saputro viral? Video Tiktok Bima Yudho Saputro membahas alasan Lampung tak maju-maju viral. Menurut Bima, penyebabnya buruknya infrastruktur, pendidikan, dan mental koruptif pejabat.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
-
Kenapa video ini menjadi viral? Video ini viral dan sukses bikin warganet ikut sedih.
Seorang pria memakai baju berwarna oranye marah-marah kepada seorang nakes di sebelah meja pelayanan. Tiba-tiba, salah seorang anggota keluarga lain pasien tersebut merusak bagian kaca meja pelayanan tersebut. Sontak suasana di lokasi menjadi lebih panas dan keributan pun terjadi.
Beberapa petugas rumah sakit mencoba menangkap pria yang merusak kaca tersebut. Akhirnya, saling pukul antara keluarga pasien dan nakes rumah sakit tak terhindarkan.
Usai video ini viral, Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak mengatakan, pihaknya saat ini telah menahan dua orang pelaku keributan tersebut.
"Dalam kasus itu dua orang sudah ditangkap yakni Taren Sing dan Jasprit Sing," ujar Panca pada Rabu (13/10), melansir dari Antara.
Kronologi Lengkap Kejadian
Instagram/@medantoday ©2021 Merdeka.com
Panca menjelaskan, keributan itu bermula saat kedua pelaku yang memicu keributan, yakni Taren Sing dan Jasprit Sing, menjenguk keponakannya bernama Sanjay di RS HKBP Balige usai mengalami kecelakaan pada Minggu (10/10).
Kedua pelaku meminta agar dokter segera melakukan penanganan dan tim dokter telah melakukan penanganan berupa pembersihan luka pasien dan luka sudah dijahit.
Kemudian pihak rumah sakit meminta KTP dan surat vaksin sebagai syarat administrasi agar pasien dapat ditangani lebih lanjut. Namun kedua pelaku tetap mendesak agar dilakukan pengobatan terhadap keponakannya tersebut.
"Tiba-tiba kedua pemuda itu melakukan pengerusakan di meja resepsionis RS HKBP Balige. Kemudian terjadi aksi saling pukul saat petugas satpam mencoba mengamankan pelaku," jelas Panca.
Kasus akan Diproses Lebih Lanjut
Instagram/@medantoday ©2021 Merdeka.com
Diketahui, saat ini kedua pelaku tengah mendapat perawatan di RS Colombia, sedangkan Sanjay yang sebelumnya dirawat di RS HKBP Balige telah dibawa keluarga dan dirawat di RS Mitra Sejati. Panca mengatakan pihaknya akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan menuntaskan kasus tersebut.
"Saat ini penyidik masih melakukan pemeriksaan untuk mendapatkan keterangan dari kedua pelaku yang tengah menjalani perawatan di RS Columbia," katanya.
Sementara itu, perwakilan keluarga kedua pelaku, Winda, telah menyampaikan permohonan maaf atas keributan yang terjadi di RS HKBP Balige dan menyerahkan kasus tersebut kepada pihak kepolisian.
"Kami keluarga menyerahkan semua penanganan kasusnya kepada pihak kepolisian," ujarnya.