Cara Sholat Lailatul Qadar Beserta Bacaan Niat dan Doanya, Perlu Diperhatikan
Berikut merdeka.com rangkum bacaan niat, dan tata cara sholat Lailatul Qadar yang penting diketahui.
Malam Lailatul Qadar adalah malam yang paling ditunggu bagi umat Muslim di bulan Ramadan. Di malam tersebut sebagaimana yang diterangkan oleh Wahbah Az Zuhaili dalam kitabnya Tafsir Munir, diturunkanlah Al-Qur’an.
Di malam Lailatul Qadar atau seribu bulan juga turun para malaikat termasuk malaikat Jibril untuk memohonkan kepada Allah SWT untuk memberikan cahaya-cahaya, keberkahan, keutamaan, dan kebaikan kepada hamba-hamba Allah SWT yang beribadah (melakukan amalan sholeh).
-
Kapan Lailatul Qadar turun? Meskipun tak ada manusia di muka bumi yang dapat menyaksikan turunnya Lailatul Qadar, namun terdapat beberapa tandanya yang dapat dilihat dan dirasakan.
-
Kapan Malam Lailatul Qadar diperingati? Pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan ini mari kita tingkatkan ibadah, supaya menjadi tabungan di Yaumul Akhir kelak.
-
Apa itu malam Lailatul Qadar? Lailatul qadar adalah malam yang istimewa di dalam Islam. Malam tersebut berada pada sepertiga akhir di bulan Ramadan dan pada malam ganjil.
-
Apa yang dimaksud dengan malam lailatul qadar? Malam lailatul qadar adalah malam turunnya Al-Qur’an. Malam ini termasuk malam yang sangat istimewa dan segala macam ibadah akan dilipatgandakan pahalanya. Maka dari itu, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah pada malam lailatul qadar. Terlebih malam ini juga dikatakan sebagai malam seribu bulan.
-
Kapan Malam Lailatul Qadar dirayakan? Waktu pasti Lailatul Qadar tidak ditentukan secara pasti dalam Al-Qur'an atau Hadis, tetapi tradisi mengatakan bahwa malam ini jatuh pada salah satu malam ganjil di 10 malam terakhir bulan Ramadan, khususnya pada malam ke-21, 23, 25, 27, atau 29.
-
Kapan tepatnya malam Lailatul Qadar? Carilah Lailatul Qadr pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan, pada malam yang ke sembilan tersisa, malam yang ke tujuh tersisa, malam yang ke lima tersisa.
Baca juga: Doa Sesudah Sholat Tahajud Beserta Tata Cara Dan Keutamaannya
Ada juga yang mengatakan bahwa Lailatul Qadar adalah malam penetapan Allah bagi perjalanan hidup manusia. Dianjurkan pula jelang malam Lailatul Qadar untuk melaksanakan berbagai amalan kebaikan, salah satunya sholat Lailatul Qadar.
Berikut merdeka.com rangkum bacaan niat dan tata cara sholat Lailatul Qadar yang telah dirangkum dari KapanLagi dan Brilio.
Waktu Sholat Lailatul Qadar
Waktu sholat Lailatul Qadar tentunya dilakukan saat malam Lailatul Qadar. Namun malam Lailatul Qadar tidak ada yang tahu pasti kapan tepat datangnya.
Salah satu pendapat ulama terdahulu mengatakan bahwa malam Qadar jatuh pada malam-malam 10 terakhir Ramadhan, khususnya pada malam-malam ganjil. Pendapat ini merupakan pendapat jumhur ulama, di antaranya Madzhab Al-Malikiyah, Asy-Syafi’iyah dan Al-Hanabilah, serta Al-Auza’i dan Abu Tsaur.
Bahkan Al-Malikiyah dan Al-Hanabilah menegaskan bahwa malam itu tepatnya malam tanggal 27 Ramadhan. Hal ini sesuai dengan hadis sebagai berikut:
"Carilah Lailatul Qadar pada (bilangan) ganjil dari sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan." (HR. Al-Bukhari, Muslim dan lainnya).
Di antara malam ganjil pada 10 malam terakhir bulan Ramadan tersebut misalnya saja malam 21, 23, 25, 27, serta 29. Sehingga dianjurkan untuk melakukan berbagai amalan sunnah agar dapat meraih malam Lailatul Qadar.
Meski tidak mudah untuk diraih dan diketahui waktu pastinya, ada beberapa tanda-tanda datangnya malam Lailatul Qadar yang perlu diketahui. Berikut beberapa tanda-tanda datangnya malam Lailatul Qadar:
- Udara dan suasana pagi yang tenang
Ibnu Abbas radliyallahu’anhu berkata: Rasulullah SAW bersabda:
“Lailatul Qadar adalah malam tentram dan tenang, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin, esok paginya sang surya terbit dengan sinar lemah berwarna merah”
- Cahaya mentari redup
Dasarnya dari hadits Ubay bin Ka’ab radliyallahu’anhu, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:
“Keesokan hari malam Qadar matahari terbit hingga tinggi tanpa sinar bak nampan” (HR. Muslim)
- Terkadang terbawa dalam mimpi
Dari sahabat Ibnu Umar radliyallahu'anhuma bahwa beberapa orang dari sahabat Nabi saw diperlihatkan malam Qadar dalam mimpi (oleh Allah SWT) pada 7 malam terakhir (Ramadhan) kemudian Rasulullah saw berkata,
”Aku melihat bahwa mimpi kalian (tentang lailatul Qadar) terjadi pada 7 malam terakhir. Maka barang siapa yang mau mencarinya maka carilah pada 7 malam terakhir. (HR Muslim)
- Bulan tampak separuh bulatan
Ada juga yang menyebutkan bahwa malam itu bulan nampak separuh bulatan, sebagaimana hadits berikut ini :
Abu Hurairah radliyallahuanhu berkata, ”Kami pernah berdiskusi tentang lailatul Qadar di sisi Rasulullah SAW, beliau berkata, “Siapakah dari kalian yang masih ingat tatkala bulan muncul, yang berukuran separuh nampan.” (HR. Muslim)
- Malam dengan ciri tertentu
Dasarnya adalah hadits Ubadah bin Shamit radhiyallahuanhu berikut ini :
"Malam itu adalah malam cerah, terang, seolah-olah ada bulan, malam yang tenang dan tentram, tidak dingin dan tidak pula panas. Pada malam itu tidak dihalalkan dilemparnya bintang, sampai pagi harinya. Dan sesungguhnya, tanda Lailatul Qadr adalah, matahari di pagi harinya terbit dengan indah, tidak bersinar kuat, seperti bulan purnama, dan tidak pula dihalalkan bagi setan untuk keluar bersama matahari pagi itu" (HR. Ahmad)
“Lailatu-Qadar adalah malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan)” (HR. At-Thabrani)
Bacaan Niat Sholat Lailatul Qadar
Adapun bacaan niat sholat Lailatul Qadar yang bisa diamalkan pada 10 malam terakhir bulan Ramadan melansir dari dalamislam.com:
"Ushalli Sunnata lailatil Qadri Arba'arakaatin Lillahi Ta'aalaa."
Artinya: "Saya niat sholat sunnah Laialtul Qadar dua rakaat karena Allah Ta'ala."
Bacaan niat tersebut dapat dibaca dalam hati dan dilakukan dengan mengharap ridho dari Allah SWT. Setelah itu kalian dapat melanjutkan untuk menunaikan sholat Lailatul Qadar.
Tata Cara Sholat Lailatul Qadar
Setelah memahami bacaan niat sholat Lailatul Qadar, pada dasarnya tata cara sholat Lailatul Qadar sama seperti menjalankan ibadah sholat wajib ataupun sunnah namun ada sedikit perbedaan.
Di mana sholat Lailatul Qadar terdiri dua rakaat, empat rakaat, serta maksimal dua belas rakaat. Berikut tata caranya:
1. Membaca Niat
2. Takbiratul ikhram.
Tidak berbeda dengan awalan ketika sholat lainnya, sholat lailatul qadar juga diawali dengan melakukan gerakan takbiratul ikhram dengan mengucapkan kalimat takbir yaitu "Allahu Akbar".
3. Membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek.
Setelah itu, dilanjutkan membaca surat Al-Fatihah pada tiap rakaat. Dilanjutkan membaca surat Al-Ikhlas 7 kali atau At-Takatsur 1 kali, kemudian Al-Ikhlas 3 kali atau Al-Qadr sebanyak 3 kali. Namun apabila kesulitan membaca surat pendek tersebut, bisa juga membaca surat pendek lainnya sesuai kemampuan masing-masing.
4. Tidak menggunakan tahiyat awal.
Sholat lailatul qadar terdapat perbedaan dengan pelaksanaan sholat wajib sebanyak empat rakaat. Di mana pada rakaat kedua sholat lailatul qadar tidak perlu duduk tahiyat. Namun, langsung bangun dan melanjutkan rakaat yang ketiga.
5. Tahiyat akhir.
Jika sudah sampai rakaat keempat, lakukan duduk tahiyat akhir kemudian mengucap doa tahiyat yang sama dengan doa tahiyat pada sholat lainnya.
6. Mengucap salam.
Seperti pada sholat lainnya, jika sudah selesai mengucap doa tahiyat akhir, maka gerakan selanjutnya yaitu melakukan salam.
Doa Sholat Lailatul Qadar
Setelah menunaikan sholat Lailatul Qadar, ada bacaan doa yang dianjurkan untuk dibaca. Di mana setelah menunaikannya dapat dilanjutkan dengan berdzikir dan berdoa kepada Allah SWT dengan ikhlas mengharap ridho dan ampunan.
Berikut ini doa yang bisa dibaca pada malam Lailatul Qadar:
"Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu 'anni'."
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya Engkau Dzat Yang Maha Pemaaf dan Pemurah maka maafkanlah diriku."
Selain itu dapat dilanjutkan dengan bacaan doa-doa lainnya mulai dari memohon keselamatan, ampunan, pertolongan, perlindungan, ataupun keteguhan iman.