Doa Lailatul Qadar Arab sesuai Hadis Nabi, Ungkapan Kepatuhan pada Allah
Momen Lailatul Qadar menjadi ajang untuk merenungkan kebesaran Allah dan mendekatkan diri pada-Nya melalui doa-doa yang tulus dan penuh harap.
Untuk menyambut malam Lailatul Qadar, amalan doa Lailatul Qadar bisa Anda baca di 10 hari terakhir bulan Ramadhan.
Doa Lailatul Qadar Arab sesuai Hadis Nabi, Ungkapan Kepatuhan pada Allah
Doa Lailatul Qadar, yang dikenal sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan, merupakan momen istimewa dalam agama Islam. Hadis Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kepada umatnya untuk mengisi malam-malam terakhir Ramadan dengan ibadah dan doa. Doa Lailatul Qadar sendiri mengandung ungkapan kesungguhan, kepatuhan, dan kerendahan hati di hadapan Allah SWT.
Momen Lailatul Qadar menjadi ajang untuk merenungkan kebesaran Allah dan mendekatkan diri pada-Nya melalui doa-doa yang tulus dan penuh harap. Doa-doanya, yang disampaikan memiliki kekuatan spiritual yang mendalam dan mengingatkan umat Islam akan pentingnya ketaatan pada ajaran Allah.
-
Apa doa malam lailatul qadar yang dibaca? 'Ya Allah, sungguh Engkau maha pemaaf yang pemurah. Engkau juga menyukai maaf. Oleh karena itu, maafkanlah aku (maafkanlah kami).'
-
Apa isi doa Lailatul Qadar? Doa ini berisi permohonan ampun atas segala dosa dan berkah kebaikan kepada Allah SWT.
-
Bagaimana cara membaca doa malam lailatul qadar? Doa Malam Lailatul Qadar Menyebut Nama-Nya Allāhumma innaka afuwwun karīmun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annī (‘annā jika dibaca berjamaah)
-
Bagaimana cara berdoa di malam lailatul qadar? Mengutip dari laman NU terdapat dua redaksi doa malam lailatul qadar. Hal itu sesuai dengan riwayat hadits dari Aisyah ra.
-
Apa itu malam lailatul qadar? Lailatul qadar adalah malam yang istimewa di dalam Islam. Malam tersebut berada pada sepertiga akhir di bulan Ramadan dan pada malam ganjil.
-
Bagaimana cara sholat malam Lailatul Qadar? Melalui hadist tersebut, dapat disimpulkan tata cara sholat malam Lailatul Qadar adalah sebagai berikut:Membaca Niat Sholat Malam Lailatul QadarTakbiratul ihram Membaca surat Al-Fatihah berturut-turut pada rakaat pertama hingga keempatMembaca surat pendek (dianjurkan QS. At-Takasur, Al-Qadar dan Al-Ikhlas sebanyak tiga kali)Tidak ada takhiyat awal, setelah sujud rakaat kedua langsung berdiri lagi untuk menunaikan rakaat ketigaTakhiyat akhir pada rakaat keempatDiakhiri dengan salam
Ungkapan-ungkapan dalam doa tersebut bukan hanya sekadar kata-kata, tetapi merupakan wujud dari kesungguhan dan ketakwaan yang mendalam pada Allah SWT.
Dengan meresapi makna-makna spiritual ini, diharapkan umat Islam dapat mengalami keberkahan yang melimpah pada malam-malam bersejarah ini.
Doa Lailatul Qadar
Untuk melengkapi malam Lailatul Qadar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan doa singkat yang bisa kita baca di malam Lailatul Qadar. Berikut adalah bacaan doa Lailatul Qadar tersebut:
Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni
Artinya: Ya Allah, Engkau Maha Memberikan Maaf dan Engkau suka memberikan maaf—menghapus kesalahan–, karenanya maafkanlah aku—hapuslah dosa-dosaku.
Doa Lailatul Qadar yang tercantum di atas didasarkan pada hadist Nabi berikut ini:
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَىُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ قُولِى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى
merdeka.com
Dari ‘Aisyah –radhiyallahu ‘anha-, ia berkata, “Aku pernah bertanya pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu jika saja ada suatu hari yang aku tahu bahwa malam tersebut adalah lailatul qadar, lantas apa do’a yang mesti kuucapkan?” Jawab Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Berdo’alah: Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni (artinya: Ya Allah, Engkau Maha Memberikan Maaf dan Engkau suka memberikan maaf—menghapus kesalahan–, karenanya maafkanlah aku—hapuslah dosa-dosaku–).” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah. Abu ‘Isa At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Doa Lailatul Qadar ini memang cukup singkat namun mengandung makna yang dalam. Doa Lailatul Qadar ini mengandung ketundukan hamba pada Allah dan pernyataan bahwa dia tidak bisa luput dari dosa. Namun, kita juga harus ingat bahwa memohon ampunan pada Sang Pencipta tidak hanya sebatas di bulan Ramadhan saja.Al Baihaqi rahimahullah berkata, “Meminta maaf atas kesalahan dianjurkan setiap waktu dan tidak khusus di malam lailatul qadar saja.” (Fadho-ilul Awqot, hal. 258).
Kapan Malam Lailatul Qadar Datang?
Pertanyaan ini mungkin jadi pertanyaan banyak umat Muslim namun hanya bisa disimpan dalam hati. Karena memang, tidak ada yang tahu kapan malam Lailatul Qadar akan datang.
Beberapa petunjuk yang diberikan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebenarnya bisa kita jadikan acuan untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar. Beberapa petunjuk tersebut diantaranya adalah hadist berikut:
Kemudian, disebutkan pula bahwa terjadinya Lailatul Qadar lebih mungkin pada malam-malam ganjil daripada malam-malam genap, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Carilah lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari.)
Para ulama mengatakan bahwa hikmah Allah menyembunyikan tanggal pasti terjadinya Lailatul Qadar adalah agar orang bersemangat untuk mencarinya.
Jika Lailatul Qadar sudah ditentukan tanggal pastinya, maka orang-orang hanya akan bermalas-malasan di malam selain malam Lailatul Qadar.
Tanda Malam Lailatul Qadar
Lalu, apakah ada tanda-tanda bahwa malam tersebut adalah malam Lailatul Qadar? Disebutkan bahwa ada sejumlah tanda yang menunjukkan bahwa malam tersebut adalah malam Lailatul Qadar, seperti:
“Lailatul qadar adalah malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar tidak begitu cerah dan nampak kemerah-merahan.” (HR. Ath Thoyalisi dan Al Baihaqi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih.)
- Kedua, malaikat turun membawa ketenangan sehingga manusia juga ikut merasakan ketenangan yang dbawa oleh malaikat tersebut. Selain itu, manusia juga merasakan kenikmatan dalam beribadah yang tidak didapatkan di hari-hari yang lain.
- Ketiga, manusia dapat melihat malam ini dalam mimpinya sebagaimana hal ini juga terjadi pada sebagian sahabat.
“Malam itu adalah malam yang cerah yaitu malam ke dua puluh tujuh (dari bulan Ramadlan). Dan tanda-tandanya ialah, pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa sinar yang menyorot. (HR. Muslim.)