Cegah Penularan Covid-19, Ini Lama Masa Inkubasi yang Perlu Diketahui
Upaya ini dapat dipahami sebagai tindakan karantina diri atau self-quarantine untuk mengurangi risiko penularan Covid-19. Tindakan karantina diri ini dilakukan selama 14 hari. Durasi 14 hari ini juga disebut sebagai masa inkubasi untuk memantau kondisi kesehatan tubuh dari ancaman virus corona.
Pemerintah Indonesia saat ini masih berjuang untuk menekan penyebaran wabah Covid-19 yang semakin meluas di masyarakat. Sejumlah kebijakan telah dilakukan sebagai upaya memutus mata rantai penularan virus Corona. Salah satunya kebijakan yang dilakukan pemerintah dengan mengimbau masyarakat untuk berada di rumah selama 14 hari.
Dalam imbauan tersebut, pemerintah juga menganjurkan masyarakat untuk bekerja dari rumah, belajar di rumah dan beribadah di rumah. Dengan adanya aturan ini, akan meminimalisir aktivitas masyarakat di luar atau tempat umum. Cara ini juga dapat menjadi pembatasan sosial dan interaksi yang terjadi di masyarakat guna mencegah penularan virus Corona.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
Upaya ini dapat dipahami sebagai tindakan karantina diri atau self-quarantine untuk mengurangi risiko penularan Covid-19. Tindakan karantina diri ini dilakukan selama 14 hari. Durasi 14 hari ini disebut sebagai masa inkubasi untuk memantau kondisi kesehatan tubuh dari ancaman virus Corona.
Lalu mengapa diterapkan masa inkubasi selama 14 hari? Dilansir dari laman Liputan6.com, berikut penjelasan mengenai berapa hari masa inkubasi yang dibutuhkan guna mencegah penularan Covid-19.
Memutus Mata Rantai Penularan
washingtonpost.com 2020 Merdeka.com
Lama masa inkubasi yang dilakukan selama 14 hari, mempunyai alasan dan tujuan yang jelas dalam memutus mata rantai penularan Covid-19 di masyarakat. Penetapan durasi selama 14 hari ini diketahui sebagai hitungan dua kali masa inkubasi wabah virus Corona. Seperti dikutip dari laman resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Jakarta.go.id, penetapan durasi ini dilakukan dengan alasan sebagai berikut.
- 14 hari adalah masa inkubasi Covid-19
- Durasi 14 hari mampu menghentikan laju penularan Covid-19 di masyarakat
- Bila ada yang tertular, diam di rumah selama 14 hari dapat memotong rantai penularan. Diam di rumah dan tetap produktif dalam pagar rumah sendiri
- Jangan lupa rajin cuci tangan. Gunakan tisu untuk tutup mulut jika batuk. Buang tisu di bak sampah tertutup. Terapkan pola hidup sehat dengan makan bergizi dan olahraga.
- Manfaatkan 14 harimu agar tidak menjadi pembawa virus
Mengetahui Gejala
liputan6.com
Hal yang sama mengenai masa inkubasi Covid-19 juga disampaikan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Melalui akun Instagramnya, Ganjar menjelaskan 14 hari dibutuhkan sebagai masa inkubasi untuk mengetahui kondisi kesehatan dan menunggu apakah terjadi gejala-gejala yang mengacu pada Covid-19 atau tidak.
Jika selama 14 hari tidak muncul gejala apapun, maka dapat dikatakan orang tersebut aman dari risiko tertularnya virus Covid-19. Dalam unggahan tersebut, Ganjar juga menyebutkan bahwa libur selama 14 hari dapat memotong rantai penularan virus Corona.
Hal ini akan berhasil secara optimal ketika dipatuhi oleh semua masyarakat. Masyarakat diwajibkan tinggal di rumah masing-masing dan menghindari kontak dengan kerumunan.
Jika Tidak Dipatuhi Akan Membuka Peluang Tertular Corona
2020 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho
Jika masa inkubasi selama 14 hari ini tidak dipatuhi maka akan membuka peluang seseorang tertular virus Corona dan sebagai carrier atau pembawa virus yang dapat menularkan ke orang lain. Dalam hal ini Ganjar mencontohkan ketika anak sekolah tidak mematuhi anjuran belajar di rumah dengan baik.
Seorang anak sekolah, misalnya. Mereka libur atau sekolah dari rumah mulai 16 Maret selama 14 hari, dia akan masuk sekolah lagi pada hari ke-15.
Ternyata anak ini dan keluarganya menggunakan waktu libur untuk jalan-jalan, mengunjungi keramaian, sekumpulan orang, ke mal, serta tempat wisata lainnya.
Seandainya dia jalan-jalan di hari ke-10 dan tertular COVID-19 di tempat yang ia kunjungi, mungkin pada hari ke-14 atau ke-15 belum ada tanda-tanda sakit. Tetapi dia sudah membawa COVID-19 di tubuhnya dan berpotensi menularkannya ke orang lain.
Andai dia masuk sekolah pada hari ke-15 dan seterusnya, maka 14 hari libur sekolahnya itu tidak ada gunanya. Karena penularan terjadi juga di sekolah. Efek domino akan berlangsung, rantai penularan tidak terputus.
Saling Memantau
2015 Merdeka.com/shutterstock
Masa inkubasi selama 14 hari juga digunakan sebagai upaya pemantauan terhadap kondisi kesehatan setiap orang. Bukan tanpa sebab, penularan virus Covid-19 ini sangat mudah terjadi pada siapa saja, baik melalui kontak droplet penderita maupun kontak benda yang susah terkontaminasi dengan virus Corona.
Jika dalam masa inkubasi 14 hari, seseorang menunjukkan gejala-gejala Covid-19 maka bisa segera ditangani. Selain itu, penularan juga tidak akan semakin meluas ketika orang tersebut dapat menjaga kontak dengan orang lain selama menjalani masa inkubasi 14 hari. Dengan begitu, penularan hanya berhenti pada orang tersebut dan tidak menyebar ke orang lain.